𝟯𝟲 ⋆ Thousand More

386 55 4
                                    

"Kau rajut ini sendiri?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau rajut ini sendiri?"

Cassiopeia mengangguk untuk meng-iya-kan pertanyaan Cedric padanya. Keduanya duduk di Menara Astronomi saat jam makan siang, untuk kesekian kalinya mereka melewatkan jam makan siang dengan alasan tidak benar-benar lapar.

Udara di awal bulan Desember benar-benar dingin──bahkan lebih dingin dari yang bisa Cassiopeia bayangkan. Tangannya terasa membeku. Setiap hembusan angin yang menerpa permukaan kulitnya mampu membuat Cassiopeia kembali menggigil. Gadis itu memperhatikan Cedric yang sedang mencoba sarung tangan hasil rajutannya.

"Ukurannya pas," Cedric tersenyum tipis sambil menoleh pada Cassiopeia, "terima kasih, aku akan menggunakannya dengan baik."

"Syukurlah kalau ukurannya pas," kata Cassiopeia. "Sudah dapat petunjuk dari Golden Egg tentang tugas kedua?"

Cedric menghembuskan napas berat ke udara, kemudian menggeleng kecil. "Aku tidak paham, telur itu hanya berteriak setiap kali dibuka ... pesannya tidak jelas."

"Begitu juga milik Harry." Cassiopeia berpikir keras, tetapi selalu berakhir tidak menemukan jawaban apa-apa. Golden Egg itu punya engsel yang bisa dibuka, dan petunjuknya pastilah ada di dalam sana seperti arahan yang diberikan oleh Ludo Bagman, tetapi sejauh ini, yang Cassiopeia ketahui tidak satupun dari empat juara itu berhasil memecahkan petunjuk dari Golden Egg mereka.

"Tidak perlu khawatir," kata Cedric lembut, membawa kedua tangan Cassiopeia untuk dia hangatkan dengan kedua tangannya, "tangan mu dingin sekali."

Cassiopeia mengangguk dan terkekeh pelan. "Udara di awal bulan Desember selalu berhasil membuat ku kedinginan."

Tangan Cassiopeia mulai terasa hangat berkat bantuan Cedric, laki-laki itu sesekali meniup tangan keduanya yang menyatu. Tubuh Cedric serta merta mendekat, membuat keduanya berbagi rasa hangat di tengah dinginnya udara di awal bulan Desember.

"Aku ingin melihat hujan salju pertama bersama mu." Cedric bersuara, tangannya masih setia memberikan kehangatan untuk tangan Cassiopeia.

"Kenapa?" tanya Cassiopeia. "Apa bedanya jika melihat hujan salju pertama bersama ku?"

"Apapun yang dilakukan bersama mu itu selalu berbeda, Cassi," kata Cedric, laki-laki itu menoleh dan mendapati kedua pipi Cassiopeia sedikit merona──entah karena udara yang dingin atau karena ucapannya, Cedric tidak tahu pasti. "Aku pernah membaca sebuah kalimat yang mengatakan, kalau kita melihat hujan salju pertama bersama orang yang kita sukai, cinta sejati akan bersemi di antara dua orang itu ... dan cinta mereka akan bertahan lama."

Cassiopeia tersenyum, matanya setia menatap wajah menenangkan Cedric. Laki-laki itu selalu saja berhasil membuatnya jatuh cinta lebih dalam dari hari ke hari. Seperti saat ini, Cedric menunjukkan sisinya yang akan terus membuat Cassiopeia jatuh cinta tanpa henti. Cedric selalu punya kejutan dalam setiap kata yang dia ucapkan, his words were like magic.

I've Got My Eye On YouWhere stories live. Discover now