[ 𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐜𝐞𝐝𝐫𝐢𝐜 𝐝𝐢𝐠𝐠𝐨𝐫𝐲 ] [ c o m p l e t e d ]
n. BELUM DIREVISI!
Cassiopeia Vandeleur had never quite realized that her first interaction with Cedric Diggory had drawn her closer to herself to the young man with the brigh...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Cassiopeia dan Cedric sepakat untuk kembali ke perpustakaan seusai makan malam. Sebenarnya Cedric tidak terlalu setuju dengan keputusan Cassiopeia yang ingin membantunya mencari cara untuk mengalahkan naga pada tugas pertama, selain karena Cassiopeia punya sahabat yang harus dibantu juga, Cedric juga memikirkan kesehatan gadis itu. Kantong matanya bahkan sudah terlihat lebih buruk dari yang terakhir kali Cedric ingat, gadis itu jelas sedang banyak pikiran belakangan ini.
"Kita harus mulai dari buku-buku tentang naga," gumam Cassiopeia, berjalan menyusuri rak-rak tinggi penuh buku dengan bau khas yang sedikit apek.
Cedric mengikuti setiap langkah Cassiopeia, sesekali memandang wajah antusias gadis itu. Perlahan, senyum merekah di wajah Cedric, dia tidak tahu apa lagi kata di dunia ini yang bisa menggambarkan betapa bersyukurnya dia bisa mendapatkan Cassiopeia.
Diam-diam, Cedric bergumam di dalam hati, memuji bagaimana indahnya gadis itu. Bukan hanya tentang struktur wajah dengan fitur-fitur sempurna, tetapi juga bagaimana caranya menyikapi orang-orang, serta kebaikan hatinya yang benar-benar murni.
"Cedric," Cassiopeia memandang Cedric heran, pasalnya laki-laki itu sendari tadi menatapnya, tetapi sama sekali tidak mendengarkan apa yang dia katakan.
"Cedric Diggory!"
"Oh ... maaf, apa?" tanya Cedric bingung, sudah selesai dengan acara melamunnya yang sangat tiba-tiba itu. "Kau memanggil ku?"
Cassiopeia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir, gadis itu mengangkat sekiranya tiga buku yang sudah dia pilih. "Aku memanggil mu dari tadi," katanya, "kita mulai dengan tiga ini, dan dua yang di atas itu, bisa tolong ambilkan?"
"Maaf," kata Cedric, terkekeh sambil menggaruk punggung lehernya yang tidak gatal akibat malu. Dia kemudian mengambil dua buku yang ditunjuk oleh Cassiopeia, gadis itu tidak bisa mencapainya karena dua buku itu berada di bagian rak yang cukup tinggi. "Kita mulai dengan lima buku dulu?"
"Iya, ayo mencari tempat duduk," ajak Cassiopeia pada Cedric.
Perpustakaan sudah sepi di malam hari menuju hari Senin, semua anak mengantisipasi dirinya sendiri agar tidak terlambat bangun keesokan harinya jika tidak ingin diberikan detensi oleh Profesor mereka. Di bagian paling pojok, Cassiopeia dapat melihat satu anak laki-laki sibuk berkutik dengan bukunya, di sisi lainnya ada dua anak perempuan──ketiganya tidak familiar bagi Cassiopeia, jadi gadis itu tidak terlalu penasaran dengan apa yang mereka lakukan pada jam ini.
Cassiopeia dan Cedric akhirnya mengambil tempat duduk kosong di tengah-tengah, mungkin hanya berjarak beberapa puluh langkah dari rak tempat dimana mereka mengambil buku-buku tentang naga tadi.
"Kuharap bisa menemukan sesuatu di sini." Cassiopeia bersungguh-sungguh, mulai membuka salah satu buku tentang naga dan membaca setiap lembarnya.
Begitu juga dengan Cedric yang duduk di sampingnya. Mereka ditelan sunyi selama kurang lebih lima belas menit, sebelum tiba-tiba Cedric bergumam membelah kesunyian malam, "Terima kasih." Laki-laki itu memandang wajah serius Cassiopeia dengan senyuman tipis.
