𝟭𝟰 ⋆ Black Lake

646 80 4
                                    

Badai telah reda keesokan harinya, meskipun langit-langit Aula Besar masih muram, awan abu-abu gelap berpusar di atas ketika Cassiopeia, Harry, Ron, dan Hermione membaca daftar pelajaran baru mereka saat sarapan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Badai telah reda keesokan harinya, meskipun langit-langit Aula Besar masih muram, awan abu-abu gelap berpusar di atas ketika Cassiopeia, Harry, Ron, dan Hermione membaca daftar pelajaran baru mereka saat sarapan. Beberapa kursi dari mereka, Fred, George, dan Lee Jordan mendiskusikan metode-metode sihir untuk menuakan diri dan cara-cara mendaftar ke Turnamen Triwizard.

Cassiopeia memandang berkeliling, matanya berakhir di meja anak-anak Hufflepuff. Entah kenapa belakangan ini dirinya menjadi lebih sering mencari sosok laki-laki dengan mata abu-abu cerah itu. Cedric kelihatan sedang membaca perkamen di tangannya, sepertinya sibuk membaca daftar pelajaran baru miliknya juga.

"Hari ini boleh juga, di luar sepanjang hari," kata Ron, yang menelusuri kolom hari Senin di daftar pelajarannya. "Herbologi bersama Hufflepuff dan Pemeliharaan Satwa Liar ... Shit! Masih juga bareng Slytherin."

Cassiopeia ikut memandang kolom hari Senin pada perkamennya, memastikan yang dibaca Ron benar.

"Dua jam Ramalan sore ini," Harry mengeluh.

Ramalan adalah pelajaran yang paling tidak Cassiopeia sukai. Profesor Trelawney tidak bosan-bosannya meramalkan kematian dan nasib buruk semua orang, membuat gadis itu merasa kesal entah kenapa.

"Mestinya di-drop saja, seperti aku dan Cassi," kata Hermione tajam sambil mengoleskan mentega ke rotinya. "Jadi kau bisa ambil pelajaran yang lebih masuk akal seperti Arithmancy."

"Yeah," kata Cassiopeia, mengangguk-anggukan kepalanya bersemangat. "Setidaknya dua jam Arithmancy tidak akan sekonyol saat kau ikut pelajaran Ramalan dua jam."

"Eh, kau sudah mau makan lagi, rupanya," kata Ron, mengawasi Hermione menambahkan banyak selai ke rotinya, yang baru disadari oleh Cassiopeia dan Harry juga.

"Aku sudah memutuskan ada banyak cara yang lebih baik untuk memperjuangkan hak-hak peri rumah," kata Hermione angkuh.

"Yeah, dan kau lapar," kata Ron, nyengir.

Cassiopeia memandang Ron sambil terkekeh geli, yang dibalas terkekeh juga oleh Ron. Mendadak, terdengar bunyi berkeresak ribut di atas mereka, dan seratus burung hantu melesat masuk dari jendela yang terbuka, membawa surat-surat pagi itu. Cassiopeia mendongak, mendapati burung hantu abu-abu mendatanginya dan menjatuhkan sebuah surat di atas meja, sepertinya dari ayahnya. Gadis itu mengambil surat tersebut dan memasukannya ke dalam saku jubahnya, berniat untuk membacanya nanti.

"Tidak kau baca sekarang?" tanya Ron.

Cassiopeia menggeleng. "Aku lebih suka membaca surat ku di danau hitam," katanya tenang. Ron kemudian mengangguk mengerti, tidak begitu memusingkan kebiasaan salah satu sahabatnya itu.

Ketika sarapan selesai, semua anak sudah berbondong-bondong menuju kelas mereka. Cassiopeia, Harry, Ron, dan Hermione berjalan beriringan seperti biasanya untuk mengikuti kelas Herbologi dengan Hufflepuff. Mereka melewati kebun-kebun sayur yang becek dan tiba di rumah kaca nomor tiga, saat masuk, Profesor Sprout langsung menunjuk salah satu tanaman paling jelek yang pernah dilihat Cassiopeia dalam hidupnya. Tanaman itu lebih mirip siput raksasa hitam yang mencuat tegak dari tanah. Masing-masing menggeliat pelan dan memiliki beberapa benjolan berkilap yang tampaknya berisi cairan.

I've Got My Eye On YouWhere stories live. Discover now