Bab 5

2.4K 134 18
                                    

......................

"Ci, sorry ya, gue gak bisa ajak lo pulang bareng ... Ini gue gak tau kenapa ban mobil gue kempes." ucap Rere melihat kedua ban belakang mobilnya kempes.

Rere tidak mengerti kenapa bisa ban mobilnya itu kempes. Dia menduga-duga, pasti tertancap sesuatu di ban mobilnya saat berangkat sekolah tanpa disadari.

"Sans Re, nanti gue minta jemput kakak gue."

"Sekali lagi sorry ya."

"Iya Re ..."

"Eh gue balik duluan ya, sopir Papa udah Dateng. Bye Ci, hati-hati ya ..." pamitnya melambai pada Kaycia.

"Iya hati-hati juga." balas Kaycia melambaikan tangannya.

Kaycia menghela nafasnya, ia melirik ponselnya beberapa kali tapi kedua kakaknya belum juga membalas pesannya.

Saat ia berjalan menuju halte, tiba-tiba saja seseorang mendorongnya keras sampai membuatnya tersentak ke belakang.

"Heh cupu! Lo punya hubungan apa sama Asten?!" ucap perempuan berambut ikal, pelaku yang mendorong Kaycia.

"Fan, udah jangan kayak gini." ucap Lidya.

Kaycia menatap kedua kakak kelasnya secara bergantian. Lalu pandangannya terpaku pada Lidya. Ia mengingatnya, perempuan itu sepupu dari Asten.

Tapi, kenapa mereka mencegat dan mendorongnya seperti ini. Seolah Kaycia seorang selingkuhan yang sedang dilabrak.

"Aku gak ada hubungan apa-apa sama kak Asten."

"Ngaku aja deh! Kalau gak ada apa-apa gak mungkin kak Asten ngakuin lo sebagai ceweknya! Sedangkan cewek kak Asten itu cuma Lidya!"

Kaycia mengkerutkan keningnya, apa dia tidak salah dengar? Lidya adalah cewek Asten, bukankah dia sepupunya? pikir Kaycia.

"Fan, udah kita pergi aja dari sini ..."

"Gak Lid, lo yang berjuang buat deket sama Asten tapi si cupu ini yang rebut Asten dari lo. Gue curiga dia pake pelet. Gak mungkin banget Asten suka sama cewek sejelek ini yang jauh banget dari lo."

"Sstt, jangan ngomong gitu." Lidya menyenggol temannya itu.

"Sumpah kak, aku gak ada hubungan apa-apa. Aku aja kaget kak Asten ngomong gitu di kantin."

"Halah ... Jangan sok lo! Ngaku aja!!" Fani kembali mendorong Kaycia dan kini membuat Kaycia sampai terjatuh.

"Eh Fan ..." Lidya terkejut, lalu menolong Kaycia.

"Maafin temen gue." ucap Lidya setelah menolong Kaycia. Sedangkan Kaycia hanya bisa menjawabnya dengan anggukan dan senyuman.

"Fan kita pulang ..." Lidya menarik lengan Fani dari sana.

"Eh-eh tunggu dulu gue belum selesai ngomong sama si cupu itu Lid!!!" teriak Fani tak terima.

Kaycia meringis mengelus pantat yang tadi sempat mencium tanah. Ini adalah hari tersialnya. Kenapa bisa dalam satu hari masalah terus berdatangan padanya.

Pertama, tiba-tiba saja Asten mengakuinya sebagai wanitanya. Kedua, ia menjadi bahan perbincangan seantero sekolah. Ketiga, ban mobil Rere kempes yang mengharuskan ia menunggu kakaknya dan dia sampai dilabrak kedua kakak kelasnya.

Dan yang paling sialnya, ketika ia duduk menunggu di halte ia kembali bertemu seseorang yang menjadi dalang kesialannya. Asten, dengan menunggangi motornya berhenti tepat di depannya.

My Nerd Is Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang