🧙 - fourteen

27 2 0
                                    

Kereta berhenti di hutan yang seharusnya mereka turuni. Setelah turun dari kereta, para siswa menaiki sejenis kereta mini yang di tarik oleh hewan tak kasat mata.

Ron langsung menggandeng Hermione ketika akan menaiki kereta. Stela dan Harry hanya saling tatap sampai Apollo menggeret lengannya agar segera naik ke kereta.

"Apollo tinggal dimana nanti?" Tanya Ron. Baik Stela maupun Apollo juga masih penasaran.

"Draco kayanya gak balik kesini," saut Harry. Dia melihat ke arah Stela yang tertunduk memandang tali sepatu miliknya.

Tangan dingin Hermione meraih tangan Stela, dia berusaha untuk menenangkan sahabatnya itu.

***

Mereka sampai di depan gerbang Hogwarts, di sambut oleh Professor Binns yang mengatur koper dari para murid.

Apollo masih cemas akan kedatangannya ke Hogwarts bahkan dia merasa seharusnya dia tidak datang kesini. Merasakan apa yang di cemaskan oleh saudara kembarnya, Stela berusaha menenangkannya dengan menggenggam tangan Apollo dengan eratnya di iringi senyuman di wajahnya.

"Lo bisa, lo kan kembaran gua," ucapnya untuk menyemangati.

Setelah di sambut oleh Professor McGonagall di tangga menuju aula utama, beliau meminta Apollo untuk mengikutinya. Tentu ke ruangan Professor Dumbledore, dia harus di seleksi oleh topi seleksi seperti saat Stela memasuki tahun pertama disini.

"Good luck," ucap Hermione saat dirinya akan menuju ke asrama Gryffindoor.

Ke empat sahabat itu kini berada di ruang rekreasi asrama mereka. Dengan menghadap ke perapian yang menyala untuk menghangatkan badan.

"Gua kangen waktu kita pertama kali kenal," ucap Ron random.

"Kau dulu pemalu," ucap Harry kepada Stela.

"Ya emangnya gua lo? Si Harry Potter anak yang terpilih?" Canda Stela.

"Tapi sekarang lo terkenal," saut Hermione yang diiyakan yang lain.

"Terkenal karena keturunan Slytherin atau tawanan Voldemort? Gak ada yang bisa gua banggain dari itu semua."

Mereka berempat tertawa sebelum seseorang masuk ke dalam ruangan. Ron melongok ke belakang melihat ke arah pintu untuk mencari tahu siapa yang baru saja masuk, mengingat sekarang hanya ada mereka ber empat di asrama.

Betapa terkejutnya dirinya ketika melihat Apollo ada disana, "lo di Gryffindoor?" Tanya Ron, Harry dan yang lainnya ikut melihat siapa yang datang.

Dengan tiba-tiba Stela berlari ke arah Apollo untuk memeluknya. Dia sangat lega ketika saudaranya itu dekat dengannya.

"Welcome to the Gryffindoor," ucap Harry yang ikut memberi selamat kepada Apollo.

***

Apollo secara resmi akan belajar di Hogwarts bersama dengan Samuel dan Stela, dia sebenarnya sangat senang karena bisa bebas tidak seperti dulu yang harus menjadi bayang-bayang kakaknya, Stela.

"Mau tidur di kasur yang mana?" Tanya Ron kepadanya, kini hanya ada mereka bertiga di kamar khusus laki-laki. Karena itulah mereka bisa memilih karena semester depan adalah semester baru, akan ada pergantian murid nantinya dan Harry dkk kini menjadi lebih senior.

Setelah memilih mereka akan tidur di kasur yang mana, dengan keadaan yang masih sama mereka sudah tertidur.

Esok paginya Hermione membangunkan mereka dengan menggedor pintu kamar dengan kerasnya.

"Kenapa?" Ucap Harry yang membuka pintu, dia masih mengenakan piyama.

"Bangun, sarapan, abis itu kita di panggil sama Professor McGonagall," katanya.

Dracosta ➤ Draco Malfoy Where stories live. Discover now