🧙 - seven

46 4 0
                                    

Stela memasuki sebuah mansion bernuansa hitam abu-abu yang luas di penuhi rumput dan tanaman lainnya.

"Selamat datang, calon menantu," kata seorang laki-laki bersurai putih panjang.

"Mr. Malfoy, apa kabar?" Tanya Stela.

"Aku baik, panggil saja father, seperti Draco memanggilku," kata Lucius Malfoy, ayah Draco. Stela hanya tersenyum mendengarnya.

"Kenapa kalian diluar? Ayo masuk!" Kata seorang perempuan berambut hitam setengah putih.

"Mrs. Malfoy," sapa Stela.

"Stela sayang, ayo masuk! Ini siapa?" Tanya Narcissa, ibu Draco.

"Dia Apollo, saudara kembar saya," kata Stela, memperkenalkan Apollo. Mereka berbincang-bincang, mulai dari pembicaraan ringan sampai berat ( pembicaraan tentang Voldemort ).

"Pangeran kegelapan masih memiliki hubungan dengan keluargamu. Beliau juga salah satu keturunan Salazar Slytherin yang sangat tidak setuju adanya Muggle di dunia sihir," kata Lucius.

"Dan aku sangat beruntung bisa memilikimu untuk menjadi menantu," kata Narcissa.

"Kami akan sangat senang bila bisa bertemu dengan Voldemort sendiri," kaya Apollo.

"Of course you will," kata seseorang memakai jubah hingga menutupi kepalanya. Saat tudungnya dibuka mereka terkejut, sontak Lucius dan Narcissa membungkuk untuk memberi hormat.

"My lord...," Kata mereka berdua. Stela dan Apollo saling pandang, pertanyaan yang ada di kepala mereka sama. Siapa orang ini?

"Aku Voldemort, sangat beruntung bisa bertemu kembali denganmu, Nagini," kata Voldemort. Narcissa dan Lucius memandang sekelilingnya, tidak ada ular. Kenapa Voldemort menyebutkan namanya, Nagini adalah nama ular peliharaan Voldemort yang sangat di sayanginya.

"Maaf my lord, Nagini?" Tanya Lucius.

"Nagini Riddle," kata Voldemort menunjuk ke arah Stela. Nagini Riddle adalah istri lord Voldemort yang dulu (tidak sengaja) terbunuh olehnya.

Narcissa membawa Stela ke kamar Draco yang sudah menunggunya daritadi. Sementara Apollo tetap disitu.

Draco yang mengetahui Stela ada di rumahnya, dia segera menemuinya yang saat itu Stela dan ibunya ada di ruang keluarga.

"Stely!" Kata Draco yang berhamburan memeluk Stela di depan ibunya. Narcissa hanya tersenyum melihat kelakuan putranya.

"Aku akan meninggalkan kalian berdua, tapi sebelum itu kalian jangan bermesraan disini. Stela, kamu tahu betul jika wajahmu sangat mirip dengan mendiang istri Lord Voldemort, jika dia sampai tahu kalian bertunangan maka habislah Draco," Narcissa memperingatkan.

"Ayo!" Draco menarik tangan Stela untuk mengikutinya. Mereka berjalan ke arah kamar Draco.

"Drace, tanganku!" Stela berteriak.

"Maaf."

"Aku harus kembali ke Hogwarts, kamu juga."

"Buat apa?"

"Tugasku."

"Mau bunuh si Potter?"

"Itu bukan tugasku, kan aku cuma ngebawa dia ke Voldemort."

"Kenapa? Dia temen kamu kan?"

"Karena itu takdirnya."

"Lalu apa takdir kita berdua?" Tanya Draco dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Udahlah aku capek," kata Stela. Pipinya memerah, dia naik ke ranjang milik Draco. Sedangkan Draco duduk di sofa kamarnya sambil terus memandang ke arah Stela.

Dracosta ➤ Draco Malfoy Where stories live. Discover now