CLBK | chapter 15

1K 124 8
                                    

Haiii, maaf baru update lagiiii~~
Niatnya tadi aku mau upload siang atau malem, tapi sekarang aja gpp lah ya haha baru banget kelar diketik lho ini😏

WARNING!!!!
Bab ini ada banyak narasi di awal, tapi JANGAN di-skip ya. Soalnya dari sini mulai aku perlihatkan POV-nya Asha selama periode 'dimusuhin' Risang.


Sejauh yang Asha ingat pada diri Risang, yang dulu pernah mengisi hatinya saat akhir masa SMA-nya, adalah sosok yang hangat dan supel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sejauh yang Asha ingat pada diri Risang, yang dulu pernah mengisi hatinya saat akhir masa SMA-nya, adalah sosok yang hangat dan supel. Risang selalu menyebarkan aura positif yang membuat orang-orang di sekitarnya betah berdekatan dengannya. Tidak heran mengetahui banyaknya teman yang dimiliki Risang dari berbagai kalangan.

Yang paling Asha sukai dari Risang adalah tawa renyahnya yang mudah terurai hanya karena mendengar lelucon tak lucu yang ia lontarkan. Risang juga pendengar dan pemerhati yang baik. Risang juga sangat blak-blakan dalam menunjukkan perasaan. Kalau sedang senang, ya bilang senang. Kalau sedang kesal, ya bilang kesal. Tidak pernah sosok itu menyembunyikan perasaannya dari Asha. Bahkan sebelum mereka saling menyatakan rasa suka kepada satu sama lain.

Tapi... itu dulu.

Yang Asha lihat dalam diri Risang dalam sebelas tahun terakhir hanyalah rasa benci untuk dirinya yang entah dari mana datangnya. Awalnya, Asha sakit hati. Dijauhi oleh sosok yang biasanya menyayangi, lalu tanpa tahu apa sebabnya tiba-tiba berbalik membenci. Siapa yang tetap bisa bertahan baik-baik saja dalam kondisi seperti itu?

'Sha, ini mungkin sesuatu yang udah kamu tahu dari dulu. Tapi aku tetap mau bilang. Nggak ada hal-hal yang aku sembunyikan dari kamu. Semuanya kamu tahu. Dari hal-hal baik dalam diriku sampai hal yang memalukan, semuanya nggak ada yang nggak kamu tahu. Bahkan pertama kali aku mimpi basah aja kamu juga tahu, kan? Aku nggak nuntut kamu melakukan hal yang sama sih. Kamu boleh punya rahasia, tapi kalau itu menyangkut tentang aku, atau tentang kita, kamu bisa bilang, kan?'

Terdengar manis sekali, bukan?

Risang remaja, yang saat itu baru berulang tahun ke-17, bisa mengatakan kalimat itu untuk Asha.

Hari itu adalah ketika malam-malam Asha menyelinap keluar dari kamarnya hanya untuk menemui Risang, mengetuk jendela kamarnya yang saat itu masih berada di lantai satu. Selain membawa kue ulang tahun dan sekotak kado berisi hoodie yang telah diincar Risang selama sebulan terakhir kala itu, Asha membawa kursi plastik dari rumah agar bisa berbincang dengan Risang---yang tetap berada di dalam kamar---melalui jendela yang dibuka lebar-lebar. Meski cuaca tidak dingin, Risang menyampirkan selimut untuk merungkup tubuh Asha yang hanya berbalut kaus dan celana pendek.

Banyak sekali topik yang mereka bicarakan di malam Risang menginjak usia 17 tahun. Dari hal-hal konyol yang mereka lalui di keseharian mereka, acara televisi, pelajaran sekolah, sampai harapan dan cita-cita di usia yang semakin bertambah. Ciuman pertama mereka juga terjadi di malam itu.

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar) - ON GOINGWhere stories live. Discover now