FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA^^
Setelah sebelas tahun sibuk menghindar, Risang tiba-tiba terjebak di situasi yang membuatnya mau tidak mau menikah dengan Asha, mantan pacarnya ketika masih SMA dulu.
Hubungan di awal pernikahan mereka tidak begitu baik...
SELAMAT TAHUN BARU SEMUANYA🥳🎉🥳🎉 Semoga tahun ini menjadi tahun yang baik dan berkah untuk kita semua~~~
Ketemu lagi sama aku~~~~ Ada yang kangen nggak hayooo😚😚😚
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Risang berkendara kembali ke rumah dengan perasaan kosong yang membuat rongga dadanya seolah berlubang.
Berkali-kali pria itu menampar wajahnya sendiri hingga terasa panas dan perih. Berharap kejadian menyakitkan yang telak menohok jantungnya itu hanya mimpi. Namun, sampai mobilnya terparkir kembali di depan rumah yang pintu gerbang hingga pintu rumahnya menjeblak lebar, ia tahu bahwa apa yang terjadi hari ini adalah nyata.
Bahwa dirinya baru saja ditinggalkan calon pengantinnya.
"Astaghfirullahal'azim, Risang! Kamu habis ke mana?!" Tyas muncul di halaman depan rumah dengan tergopoh-gopoh. Menghampiri anak semata wayangnya dengan ekspresi gemas di wajah. "Mama kira kamu mau tadi ke masjid sama sepupu-sepupumu, tapi katanya mereka nggak ada lihat kamu. Mama panik banget kamu mendadak ilang dari rumah! Kamu kabur ke mana?"
Kata 'kabur' membuat rona wajah Risang semakin gelap.
"Kamu dari mana? Kenapa nggak jawab pertanyaan Mama? Kamu beneran mau kabur?" Tyas kembali mencecar Risang.
"Kalau aku kabur, aku nggak akan ada di sini sekarang, Ma," jawab Risang pelan. "Tapi Kinan yang kabur."
"Kamu ini bicara apa?"
Risang berusaha menahan ekspresi kecewa dan kesedihan yang mencekiknya saat berkata, "Bukan aku yang kabur, Ma. Tapi Kinan. Aku baru balik dari rumah dia. Kinan kabur dari rumah. Yang artinya aku dan Kinan nggak jadi menikah."
Kata demi kata yang diucapkan Risang itu membuat Tyas syok dan seketika jatuh terduduk di pelataran rumah dengan kedua tangan memegangi dadanya.
"Kamu... kamu jangan bicara aneh-aneh, Risang," Tyas berucap dengan terbata-bata. Masih terlalu kaget karena berita mengejutkan yang disampaikan anaknya.
"Aku serius, Ma," jawab Risang dengan suara pelan. Ia nyaris tercekik napasnya sendiri. "Kinan benar-benar kabur. Nggak ada yang tahu Kinan di mana sekarang. Bahkan orang tuanya juga nggak tahu dia pergi ke mana."
Tyas menggeleng keras. "Kamu jangan bercanda, Risang. Besok kalian menikah! Akad di rumah Kinan. Mana ada dia kabur?!"
Dengan nanar, Risang memandangi ibunya yang pagi itu--seperti hari-hari biasanya--mengenakan daster dan rambutnya digelung rapi.
