Chapter 13

54 10 0
                                    

Iwaizumi yang baru memasuki kamarnya menidurkan badannya telentang dengan sangat lelah. Di depan pintu masih terdengar ketukan pintu dan permohonan dari laki-laki yang masih mengejarnya sejak pagi berusaha merayunya untuk keluar dari kamar dan menceritakan semuanya. Untuk saat ini bukan tidak mau untuk bercerita dia sudah sangat siap menceritakan semuanya, hanya saja dia butuh waktu yang cukup lama mungkin untuk membuka luka lama yang dia pendam selama ini

Ketukan itu memelan, mungkin saja menyerah pikir iwaizumi tapi rasanya tidak pantas bila laki-laki itu langsung menyerah begitu saja. Dimana yang dia kenal laki-laki itu pantang menyerah, Hingga ketukan itu kembali terdengar "benarkan" tapi suara yang memanggil berbeda

"Iwa" suara yaku terdengar lembut

"Hum" iwaizumi hanya menjawab dengan santai

"Boleh masuk nggak? di omongin baik-baik coba sama si oik" ucap yaku

Suara semi di balik pintu terdengar menanggapi oikawa yang memaksa mereka untuk merayu iwaizumi "sabar napa sih oik itu si yaku lagi ngomong"

Iwaizumi hanya bisa tersenyum di dalam sana, tidak menyangka oikawa mempertahankan hatinya untuknya

Karena tidak ada tanggapan kini suga yang bicara "setidaknya biarin kita masuk kalau oikawa nggak boleh masuk"

"Suga kok gitu sih!" oikawa merengek tidak terima

"Udah diem aja napa sih biar kita yang urus, emang rayuan mu dari tadi mempan huh!" Ucap yaku jengah

Sedangkan yang lain hanya bisa melihat dengan kepo walaupun terlihat bodo amat

Iwaizumi pun akhirnya membuka pintunya "berisik banget sih, kalian nggak pada laper apa udah siang nih"

"Tapi iwa chan-"

"Udah ayo makan dulu kan bisa di bahas bareng biar lebih rileks nggak ada ketegangan, lagian pada laper juga kan" ucap suga di beri anggukan oleh yang lain

Oikawa hanya bisa pasrah mengikuti kemauan mereka, iwaizumi berbisik "tenang aja bakal aku ceritain semuanya"

...

Meja makan yang biasanya ramai oleh celotehan banyak orang kini terdengar senyap, hanya terdengar suara sumpit yang mengambil makanan. Mereka menantikan cerita yang menjadi beban iwaizumi selama ini

Iwaizumi hanya terpaku menatap piring makanannya tanpa menyentuh sama sekali, semi dan yaku yang berada di sampingnya mengusap punggungnya berusaha memberikan kekuatan sedangkan oikawa hanya bisa menatap sedih pada sang pujaan hati yang terlihat enggan untuk bercerita, tapi mau bagaimanapun dia harus tau kebenarannya. Setelah beberapa menit akhirnya iwaizumi membuka suara

"Aku dari keluarga sederhana, hidup cuma sama ayahku. Kami cuma punya toko roti yang biasa menghidupi keseharian kita"

Flashback on...

"Aku pulang" ucap seorang iwaizumi yang masih memakai seragamnya sambil membawa kantung belanjaan

"Selamat datang sayang" ucap laki-laki, ayah dari iwaizumi

"Eh, tooru ke mana? Nggak jadi datang?" Tanya ayahnya

"Nggak, ada keperluan sama keluarganya" ucap iwaizumi yang sudah memasuki kamar setelah memberikan kantung belanjaan pada sang ayah

Mereka sudah tau status oikawa di mana termasuk anak dari konglomerat, awalnya mereka cukup di buat insecure dengan perbedaan kasta mereka, tapi karena perilaku oikawa yang lembut bahkan tidak membandingkan akhirnya mereka mau menerima semua perbedaan ini

Suara ketukan pintu mengalihkan ayah iwaizumi yang sedang membereskan belanjaan yang di bawa oleh iwaizumi

"iya sebentar"

Betelgeuse (Haikyuu genderbend)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora