Akhirnya mereka mulai melangkah meninggalkan pos 4
angin perlahan berhembus membuat dedaunan melambai lambai di tepian trekJalanan menurun ditambah banyaknya semak berduri membuat mereka harus semakin berhati-hati
Edwin di posisi swiper lagi lagi merasakan hal yang aneh, dimana dia merasa masih ada orang di belakangnya,Edwin mencoba acuh walau sebenarnya ia agak takut
Namun seperti biasa tidak ada yang bisa melihat rasa takut Edwin
Beberapa menit kemudian Lita meminta break,di momen itu Edwin gunakan untuk melihat ke belakang,dan tidak ada siapapun disana
"Kenapa?" Tanya Adi
Edwin hanya menggelengkan kepala dan tersenyum
"Gue juga tadi jadi swiper,gue tahu apa yang lo rasain" ujar Adi lirih di samping Edwin
Edwin hanya mengangkat kedua alisnya dan tersenyum
"Ayo lanjut!" teriak Anto dari depan
Baru beberapa menit melangkah tiba tiba semua dikagetkan dengan sebuah teriakan yang begitu keras
Semua berhenti berjalan dan menatap sekeliling dengan waspada,Anto menelan ludahnya dengan susah payah
"Kita lanjut,tetep tenang,jangan buru buru, perhatian pijakan" komando Anto
Semua mengangguk dan kembali melangkah walau masih diselimuti rasa takut
Langkah demi langkah berlalu tiba tiba rintik hujan terasa kembali,rasa khawatir langsung menyelimuti pikiran mereka karena setelah ini mereka harus melewati trek yang menyebalkan, ditambah dengan adanya hujan itu akan semakin menyulitkan mereka
Benar saja,terasa hujan semakin lama semakin lebat ditambah angin yang cukup kuat membuat mereka semakin kewalahan
Jalanan yang dibasahi air hujan membuat kaki harus semakin hati hati dalam memilih pijakan,angin berhembus cukup kuat membuat kuda kuda mereka harus semakin diperkokoh
Akhirnya sampailah mereka di terowongan yang terbentuk secara alami oleh ranting pepohonan yang memaksa mereka harus merangkak ditengah guyuran hujan yang deras
Anto maju pertama memimpin rekan rekannya,sebuah perjalanan yang tentunya tidak di inginkan setiap pendaki
Merangkak bersama beceknya tanah karena hujan juga terpaan air yang tak henti henti menerpa tubuhSudah lebih dari 4 kali mereka break sekedar mengambil nafas dalam perjalanan ini,namun ujung terowongan belum nampak juga
Dan akhirnya hujan mulai mereda,hanya tersisa beberapa cekrak air yang dimuntahkan awan kesana bersama dengan air yang menetes dari dedaunan juga batang pohon
Hingga akhirnya mereka keluar dari terowongan itu,dan nampak sedikit tanah kosong memancing mereka untuk menghampirinya, mereka beristirahat sejenak sekedar menikmati air hangat dan menyalakan kompor minyak untuk sedikitnya menghangatkan tubuh
"Dingin To" kata Lita
Anto langsung mengambil sebuah baju hangat dari kerirnya dan memberikannya ke Lita
Lita melepas jaketnya dan mengenakan baju itu sebagai pelapis ke tiga dibadannya lalu mengenakan jaketnya kembali
Edwin membuka satu koyo panas dan langsung menempelkannya di leher belakang Adi
Adi menoleh ke arah Edwin
"Makasih" kata AdiEdwin hanya tersenyum dan mengangguk
"gitu dong akur,kan enak diliatnya" ujar Lita
"aku sendiri aku diam" Fia melipat kedua tangannya didepan dada
Semua tertawa,Edwin langsung memeluk Fia dari samping dan mengusap puncak kepalanya
Sebuah suasana yang membahagiakan,namun tidak bertahan lama,baru saja memberesi barang barang ke kerir tiba tiba terdengar suara gagak yang entah berasal dari mana
Tercium bau anyir yang begitu menyengat disertai suara benturan benda tumpul ke batang kayu,Anto menatap ke sekeliling namun tidak menemukan apapun
Lalu terdengar suara gong yang begitu keras membuat semua terkaget,mata mereka menatap kesana kemari,gagak berteriak keras menusuk gendang telinga
Lalu angin berhembus kencang menghilangkan semua suara itu,detak jantung berdetak cepat dengan nafas terengah-engah atas kejadian tadi
Anto menelan ludahnya dengan susah payah "guys,ayo lanjut aja"
Belum genap 4 langkah berjalan tiba tiba sebuah kepala jatuh didepan Anto,reflek Anto berteriak membuat semuanya panik
Kepala tanpa badan itu batuk dan meludahkan darah membuat semua panik dan berlari keluar dari jalur
Mereka tidak memikirkan apapun selain berlari dan berlari,lalu terdengar suara tawa seperti raksasa yang menggema membuat mereka semakin panik
Hingga akhirnya Adi yang berlari di paling depan tersandung sebuah akar dan terjatuh,semua berhenti dan membantu Adi berdiri
Namun terasa sudah lebih aman sehingga mereka memutuskan untuk beristirahat,Anto bersandar pada pohon besar dengan nafas yang terengah-engah
Anto bergidik ngeri teringat kejadian tadi dimana dia hendak diludahi kepala tanpa badan yang penuh luka
"gimana ini, kita udah jauh keluar jalur" kata Edwin
Anto menunduk dan mencoba berfikir,kembali namun teringat dengan kepala tadi,diam resiko hipo juga kehabisan logistik,jalur lain resiko tersesat
Tapi bukan hidup namanya kalo tidak ada resiko,apapun itu Anto harus segera memutuskan untuk teman temannya
"Gimana kalo kita balik" saran Anto
Fia hendak menjawab "tapi kan-"
"Kalo itu yang terbaik menurut lo,gue ikut" potong Edwin
"Mending putar balik daripada nanti makin tersesat" ujar Anto
"Tapi-" belum selesai Fia hendak berbicara,Edwin langsung mengusap ujung kepala Fia
"Ga apa Fia,kita bareng bareng hadepin" Edwin memberikan semangat
Fia mengangguk dan semua mulai kembali melangkah dengan posisi Anto leader,disusul Lita,Fia,Adi,dan Edwin swiper
Anto mulai melangkah dan mengeluarkan sebilah pisau untuk menebasi dedaunan yang menggangu jalan
Dua puluh menit berlalu namun entah mengapa mereka tidak menemukan jalur pendakian sebelumnya,rasa takut semakin menjadi jadi dengan rasa khawatir yang menyelimuti pikiran mereka
Lagi lagi dan lagi terdengar suara gagak tanpa adanya sumber suara yang terlihat,langit semakin gelap dengan suasana dingin mulai menusuk ke tulang
Tanpa disadari mereka malah kembali ke pohon besar tempat awal tadi beristirahat,Anto memegang kepalanya menatap pohon itu
Lita langsung menepuk pundaknya dari belakang
"Gak apa,kita bakal selalu ada dibelakang komandan"Anto mulai memberanikan diri untuk melangkah dan di ikuti teman temannya,beberapa langkah kemudian Lita langsung menarik Anto dari belakang
Sebuah pohon tumbang hampir saja menimpa Anto,Anto terduduk dengan nafas terengah-engah,semua ikut terkaget melihat itu
Anto berdiri dengan susah payah menatap batang kayu dihadapannya,Anto mendekati batang kayu itu dan menatapnya dengan teliti
Perlahan Anto memegang badan batang kayu tersebut dan ia menemukan sesuatu
Nampak seperti terukir tulisan dengan benda tajam di batang kayu tersebut, dimana tertulis 'NAZAR!'
_TUNGGU LANJUTANNYA DAN JANGAN LUPA UNTUK VOTE AND KOMEN!!
NEXT?!
![](https://img.wattpad.com/cover/329872726-288-k119410.jpg)
YOU ARE READING
Nazar (gn Slamet) ~•on going
HorrorNazar yang harus ditepati!! 3.428mdpl gn. Slamet via Guci . . . . "pokonya mulai sekarang gue bernazar,kalo gue bisa lulus kuliah kurang dari 5 tahun"ungkap Anto"gue bakal ajak kalian semua muncak dan 100% gue yang bayarin" awal petaka di gunung Sla...