O.L.R Chapter 22

2K 142 6
                                    

Happy Reading

Selepas mereka berempat pulang dari mall dan sekarang dalam perjalanan, mobil yg Papi Sean kendarai bersama keluarganya diikuti oleh mobil hitam. Papi Sean yg menyandari hal itu pun sedikit menambah kecepatan laju mobilnya. Mami Gracia yg melihat Papi Sean menambah kecepatan mobilnya pun menengok kebelakang melihat ada sebuah mobil hitam yg tadi Papi Sean lihat. Zee dan Christy yg sedang tertidur pun sedikit terusik karena cara Papi Sean mengendarai mobil berbeda dari biasanya.

Saat akan memasuki tikungan mobil hitam tersebut menambah kecepatan dan menyerempet mobil Papi Sean mengakibatkan Papi Sean kehilangan kendali atas mobilnya, Zee yg sadar akan hal itu berusaha tenang namun naas semua terlambat mobil yg Papi Sean sekeluarga kendarai menabrak pohon yg cukup besar dan mengalami kerusakan yg cukup parah pada bagian depan mobil. pengguna mobil hitam itu tersenyum smirk ketika melihat mobil Papi Sean yg sudah ia tabrak dengan kondisi yg sudah hancur pada bagian depan. Siapa kah dia? 🚓

Papi Sean, Mami Gracia dan Christy sudah tak sadarkan diri setelah kejadian itu, sedangkan Zee yg masih setengah sadar setelah kejadian itu melihat kearah luar kaca mobil, melirik sekilas mobil hitam yg menjadi penyebab mobil keluarganya kecelakaan pun memicingkan sedikit matanya melihat plat nomor mobil tersebut, namun tak lama pandangan Zee kabur dan akhirnya pingsan. Para warga yg melihat itu pun menggotong mereka ber 4 untuk dibawa ke rumah sakit, untuk diberi pertolongan pertama

Skip.

Setelah kejadian penabrakan tersebut kini mereka ber 4 sedang berada dirumah sakit. Zee baru sadar mengerjapkan matanya... melihat sekeliling ruangan bernuansa putih itu, tak lama atensi mata Zee melihat seseorang yg tidak lain adalah Adik dari Papi Sean yg siapa lagi kalau bukan Feni yg sedang tertidur disamping brankar Zee dirawat.

"Teh Mpen" Panggil Zee pelan sembari sedikit mengguncang tubuh Feni, akhirnya Feni pun terusik dari tidurnya sedikit mengumpulkan nyawa, tak lama melihat Zee yg sudah sadar pum. Kesadaran Feni kembali penuh setelah terbangun dari tidurnya

"ZEE!!! Kamu udh sadar? Ada yg sakit ngga? Bilang sama teteh kalo ada yg sakitt..." Tanya Feni namun dibalas gelengan oleh Zee

"Kepala Zee sedikir pusing Teh tapi gpp, Papi Mami sama Dedek mana Teh?" Feni yg mendengar pertanyaan dari ponakan pertamanya itupun terkejut, dia tidak tau harus bilang seperti apa kepada Zee akan hal ini

"Teh?? Teteh"

"Ehh iyaa... Knp Zee?"

"Papi Mami sama Dedek mana? Mereka baik baik aja kan?" Pertanyaan Zee dibalas gelengan oleh Feni yg berusaha menahan air matanya

"Bilang sama Zee mereka knp Teh? APA YG TERJADI SAMA PAPI MAMI SAMA DEDEK JUGA" Ucap Zee yg sudah tidak sabar dengan jawaban Feni itu

"Kamu jgn panik yaa Zee, emm- Papi Mami sama Dedek-" Ucapan Feni terjeda sejenak "Mereka semua kritis Zee" Kata yg diucapkan oleh Feni tersebut membuat lemas seakan tubuhnya tak siap menerima apa yg baru saja terjadi

"Teteh ga bener kan?? Ini bohong kan teh? Papi Mami Dedek pasti baik baik aja kan" Lirih Zee yg dibalas gelengan oleh Feni

"Kamu yg sabar yaa Zee... kita juga lagi nyari pelaku siapa yg udh bikin kalian sekeluarga kaya gini" Ujar Feni berusaha menenangkan Zee

"Ngga perlu Teh, itu biar jadi urusan Zee... Teteh cukup pantau Papi Mami sama Dedek aja disini... biar pelakunya jadi urusan Zee, Zee gabakal ngelepas gitu aja pelaku yg udh bikin keluarga Zee celaka" Ucap Zee diseringi senyuman penuh arti.
"Aku mau minta tolong anter ketempat Papi Mami dirawat Teh plis" Lanjutnya dan diangguki oleh Feni

Setelah Zee keluar dari ruang rawat dengan dipapah oleh Feni tak berselang lama mereka sampai diruang ICU, dimana ketiga anggota keluargnya terbaring lemah dengan banyak selang yg memenuhi tubuhnya. Zee yg berusaha untuk tidak menangis, Namun Feni menyadari akan hal itu

"Yg sabar ya sayang, nangis aja jgn ditahan" Ucap Feni sembari memeluk Zee, tak lama suara isakan yg berasal dari Zee terdengar. Tubuhnya bergetar didalam pelukan Feni, Feni mencoba memberi ketegaran terhadap ponakan pertamanya itu.

"Hiks... Hiks.. Papi Mami Dedek bakal baik baik aja kan Teh hiks.." Tanya Zee disela sela tangisannya

"Kita berdoa aja semoga mereka gapapa ya... kamu yg sabar ya" Balas Feni dengan air mata yg sudah membasahi wajahnya

"Hiks... PAPI MAMII DEDEKK!!!" Teriak Zee didalam dekapan Feni yg suaranya sedikit teredam

Feni yg mencoba untuk tegar didepan ponakan pertamanya ini, ia tidak mau terlihat sedih dimata ponakannya. Tidak ada yg menemani Zee saat ini hanya ada ia saja. Keadaan yg benar benar terjadi diluar dugaan.

Setelah cukup lama Zee menangis didalam pelukan Feni, mencurahkan semua keresahan hatinya lewat tangisan pun akhirnya berhenti dan melepas pelukan dan Zee menatapan Feni

"Aku kapan bisa pulang Teh? Aku ga betah disini, Aku mau cari orang yg udh buat anggota keluarga aku celaka kyak gini, aku ga mau biarin dia hidup tenang setelah ngeusik keluarga aku" Ucap Zee

"Hey hey, calm down girl... Kita balik ruangan dulu yaa, biar kamu diperiksa sama dokter dulu, setelah itu pulang atau engganya itu apa kata dokter oke" Balas Feni berusaha memberi pengertian kepada Zee dan dibalas anggukan olehnya

Akhirnya Zee dan Feni pun kembali keruang rawat inap setelah mengunjungi ruang ICU yg dimana ketiga anggota keluarganya dinyatakan Kritis.

Tak berselang lama datang seorang dokter masuk keruang rawat inap Zee untuk mengecek kondisi Zee

"Permisi... Saya mau cek keadaan pasien dulu" Ucap dokkter dan Feni pun memberi ruang untuk dokter tersebut

"Oh iya dok silahkan" Feni pun mempersilahkan dokter tersebut memeriksa keadaan Zee

Tak berselang lama pemeriksaan oleh dokter terhadap Zee pun selesai

"Gimana keadaan keponakan saya dok?" Tanya Feni

"Kondisinya baik baik saja, tidak ada luka yg serius terhadap pasien... besok sudah bisa pulang, hanya saja pasien masih butuh banyak istirahat. kalo gitu saya permisi ya" Ucap dokter tersebut sembari pamit pergi setelah memeriksa kondisi Zee


Feni yg mendengar itu pun bernafas lega setidaknya tidak terjadi apa apa dengan kondisi keponakan pertamanya ini. Setelahnya Feni kembali menghampiri Zee yg tertidur setelah diperiksa hanya melihat saja tanpa berniat menganggu, Feni duduk disebelah brankar milik Zee tak lama kemudian ia menelpon kedua orang tuanya mengabari jika Sean Gracia dan Christy dalam kondisi Kritis akibat tabrakan yg disengaja.










To Be Continue
Maaf ya temen temen kalo feelnya kurang dapet, emang ga jago buat konflik konflik gini huhu😔, maaf sekali lagi kalo feelnya ngga dapet





Jangan Lupa Vote ya teman teman 😘

See U Next Chapter

One Last Ride (END)Where stories live. Discover now