Rismaharini

1 0 0
                                    

Boleh aku bertanya, siapa orang yang lebih ganas dari hewan buas? Bagiku ialah mereka; manusia yang memiliki kedekatan bahkan si perengkuh tubuh, contohnya aku. Iya, mungkin dilahirkan di keluarga kaya adalah impian beberapa manusia, tetapi tidak dengan aku.

Karena kalian penasaran, begini ceritanya ....

***
BANJARMASIN, 1889

Dikelilingi kehidupan mewah, hidup seolah robot yang bertuan. Simbiosis mutualisme, mungkin terkadang bisa menjadi ibarat, tetapi sebenarnya cenderung ke simbiosis parasitisme, dimana hanya perintah dan tuntutan patuh dikibarkan.

Semua berjalan selama bertahun-tahun, mirisnya aku tiada mampu melakukan apapun. Kalian tahu? Papah yang kupercaya dan akan kujadikan contoh dalam memilih laki-laki, ternyata si penusuk, si pemberi luka, si penyiram amarah dll.

Semua berawal saat kudengar perdebatan mereka; orang tuaku. Saat itu, terdengar ibu berkata,

"Kamu brengsek untuk disebut suami. Tapi ... kamu malaikat di mata anak kita. Aku mau kamu berhenti judi."

Seketika jantungku pun seolah berhenti, mendengar keluh-kesah ibu. Dari sana aku mulai tahu satu-persatu sisi buruk ayah. Agaknya pun ketahuan, sebab ayah sendiri yang mengatakan,

"Rismaharini, anak kesayangan Ayah. Kamu udah tahu, apa kamu benci Ayah?"

Saat itu aku menatap dalam netra tegas itu, dan berkata, "Aku gak benci, karena Ayah baik. Tapi ... aku gak percaya laki-laki."

"Kenapa gitu? Ayah udah berubah sekarang."

"Yah, Risma bukan anak kecil yang bisa dibohongi. Harta ini Ayah dapat dari bisnis pelacur, judi dan barang hina."

Jika mengingatnya sangat menyakitkan, karena berulang kali ayah meminta maaf, berulang kali pula  terulang.

Bahkan, dengan teganya  ayah juga menjadikan aku pelacur sewaan; untuk orang-orang kalangan atas. Gilak!

***

Sekarang sudah cukup aku bercerita. Ini aja udah mewek, padahal kalian tahu aku benci lemah. Ok, aku mau tidur tapi sebelum itu aku mau bilang.

Kalian wanita diluar sana, harus tahu kalau, "Tidak semua laki-laki sama dan  jangan mau tertipu oleh akal atau rasa."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerpen Where stories live. Discover now