Maaf

1 0 0
                                    

Dia Reyna-sepupu perempuanku. Tinggi kami tidak jauh beda, bahkan hanya jauh dua centi meter saja. Dia 148 cm sedangkan aku 146 cm.

Dia gadis bar-bar, bahkan mungkin kasar, gengsi, tidak peduli, dan emosian tapi sebenarnya dia baik. Namun dia gadis ramah, nan apa adanya.

Soal laki-laki selera dia memang tinggi, tetapi dia sebenarnya hanya menginginkan laki-laki yang setia, penuh kasih, mencintai dia, nan mampu membawa dia lebih dekat pada Tuhan.

Dia juga gadis yang ceria, bahkan tak pernah mengeluh. Aku pun yakin dia hidup di keluarga cemara.

Suatu ketika, aku pernah mendengar dia mengeluarkan semua amarahnya. Dan aku baru sadar, ternyata dia iri padaku.

Untuk memastikan itu aku bertanya langsung padanya, dan ternyata benar dia iri karena dia tidak sebahagia yang kukira. Luka yang dia rasakan nyatanya begitu berat dan penuh kekangan.

Dia tak sebebas yang kukira, bahkan aku mulai tahu jika emosional dia itu dari faktor luka.

Dan aku teringat akan peristiwa lampau, dimana dia diancam oleh saudara laki-laki aku dan hampir dibunuh karena, dia jarang bermain denganku.

Saat itu kami masih belum dewasa dan masih kecil. Dan aku juga tidak tahu, jika saat aku mengadu ke saudara laki-laki membuat dia hampir celaka. Namun saat dewasa dia tetap baik tanpa dendam.

Hanya satu yang bisa kukatakan untuk dia, "Maaf ...."

Cerpen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang