11 (end)

9 3 0
                                    

"Aksa, adik mu juga memiliki kanker yang sama dan tidak akan lama lagi…" ujar sang dokter

"jangan bicara seperti itu dok" jawab Aksa pada dokter

"dok apa kertas dan pulpen? Aksa boleh meminjam nya sebentar?" tanya kak Aksa

"ada tunggu sebentar ya"

"untuk apa kertas dan pulpen kak" ujar Ailin

"tidak dek"

"apakah menyakitkan? maafkan kakak ya, kakak tidak becus mengurus adek" ujar kak Aksa sambil menangis

"tidak kak, kak Aksa benar kok mengurus adek, kakak setiap pagi membuat sarapan untuk adek, menyayangi adek itu sudah cukup untuk adek" ujar Ailin kepada sang kakak sambil tersenyum manis

"ini kertas dan pulpennya" ucap dokter

lalu kak Aksa menulis surat

"kakak sedang menulis apa?" ujar Ailin

"tidak ini rahasia" ucap kak Aksa sambil tertawa bercanda

"kalian makan dulu ya" ujar sang dokter

"iya dok"

"iya dok"

mereka pun makan dengan lahap bersama.

malam pun tiba, mereka bermain dan bercanda bersama sama.

"kaka merindukan kucing kita temui di pantai waktu lalu" ujar kak Aksa

saat mereka di pantai membawa kucing tersebut kerumah dan mengasuh nya bersama.

"Ailin waktu itu berfoto dengannya" ujar Ailin sambil membawa handphone nya dan memperlihatkan fotonya

"wahh kakak juga sempat berfoto dengan kucing nya" jawab kak Aksa sambil memperlihatkan foto tersebut di handphone nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"wahh kakak juga sempat berfoto dengan kucing nya" jawab kak Aksa sambil memperlihatkan foto tersebut di handphone nya

"wahh kakak juga sempat berfoto dengan kucing nya" jawab kak Aksa sambil memperlihatkan foto tersebut di handphone nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"wahh bagus sekali"

mereka pun memperlihatkan foto foto mereka saat mereka kecil sampai sekarang.

waktu sudah pagi, dokter masuk ke ruangan Ailin dan Aksa, hanya ada suara angin di jendela yang terbuka, mereka yang masih terbaring di kasur.

dokter menghampiri mereka dan terlihat elektrokardiogram yang hanya lurus.

lalu dokter melihat ada kertas yang berisi kata kata di dalamnya, lalu dokter tersebut membacanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

lalu dokter melihat ada kertas yang berisi kata kata di dalamnya, lalu dokter tersebut membacanya

Dokter terimakasih sudah mengurus kami, kami tau ini memang tugas seorang dokter kepada sang pasien, namun kami sangat berterimakasih jika Aksa tidak tau penyakit Aksa dan Ailin mungkin kami akan membusuk di rumah, karna tidak ada seorang pun di rumah selain kita berdua, jika kami tidak bernafas lagi di dunia ini, tolong kubur saja kami oleh dokter dan dokter lainnya, karna tidak ada yang akan mendatangi kami

        

mereka berdua yang slalu di tinggalkan, meninggalkan dunia ini, walaupun tidak ada seorang pun yang mendampingi mereka di rumah sakit namun mereka tidak mempedulikan itu, jika mereka bersama, mereka akan slalu bahagia walau banyak angin badai menerjang mereka.

namun mereka tidak akan menderita lagi di dunia ini, mereka akan slalu bahagia di atas sana dengan senyuman yang indah dan mata bersinar di wajah mereka.

selamat tinggal dunia besertat isinya

inilah akhir hidup Ailin dan Aksa








cerita ini hanyalah fiksi hayalan yang di buat, bukan kisah nyata!!


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

All will goWhere stories live. Discover now