5

8 3 0
                                    

Saat Ailin masuk ke kelasnya dia melihat ada teman kelasnya saat dia SMP, dan ternyata Tifani.

Ailin melihat ke arah Tifani, karna Ailin tidak menyangka Tifani akan menjadi teman se kelasnya lagi.

namun Ailin tidak memedulikan nya ia langsung duduk di mejanya

"Dih… kota ini besar kenapa gue ketemu Ailin lagi" ucap Tifani kepada teman teman nya yang sedang berkumpul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dih… kota ini besar kenapa gue ketemu Ailin lagi" ucap Tifani kepada teman teman nya yang sedang berkumpul

"lo kenal sama dia" ujar teman teman Tifani

"Iya gue kenal, Ailin sekelas sama gue di SMP, dia slalu sok cantik di depan cowo, dan caper sama guru" ujar Tifani ke temannya sambil ber nada pelan

"Tapi dia tidak kelihatan begitu " ujar temannya Tifani

"Kalian gak percaya sama gue? kalian liat aja nanti" ujar Tifani yang sedang merasa kesal

Bel telah berbunyi waktu istirahat telah tiba

Ailin ke luar kelas dan ke kantin untuk makan, Kak Aksa melihat Ailin yang sedang seorang diri di meja kantin, kak Aksa kebingungan kenapa Ailin sendiri.

Kak Aksa menghampiri Ailin

"Dek kenapa kamu sendiri, mana teman mu? kau sudah berkenalan dengan teman mu?" ujar kak Aksa sambil duduk di hadapan Ailin

"Tidak, aku hanya ingin sendiri saja" ujar Ailin sambil bermuka cuek

"yaudah kakak temani adek ya" sambil tersenyum kepada Ailin

Ailin pun meng iya kan dengan mengangguk.

"Liat kan dia emang caper sama cowok, baru juga masuk SMA sudah ada cowok, dasar caper" ujar Tifani yang melihat Ailin dan kak Aksa yang sedang makan di kantin

"Mungkin dia kakak nya, tapi cowok itu cakep juga " ujar teman dekatnya Tifani

"Dia gapunya kakak, masa tiba tiba dia punya kakak" ujar tifani

"Gue punya rencana bagus" ujar Tifani sambil beraut wajah jahat

Tifani merencanakan sesuatu yang akan membuat Ailin dan kak Aksa ke ruang BK

"kalian mau bantu gue gak?" ujar Tifani sebari bernada pelan ketemannya

"Bantuin apa?"

"sini gue bisikin" ujar tifani sambil berbisik

"Oke gak?"

"mmmm boleh gue ikut juga"

"gue juga"

"Oke liat aja besok HAHAHAH" gelak Tifani

bel bunyi semua orang masuk untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya, Ailin pun pergi ke kelasnya begitu pun kak Aksa dan semua orang yang berada di kantin.

"kak Aksa memang baik kepada ku, namun kenapa takdir begitu jahat kepada kita" ujar Ailin yang sedang sendiri sebari berjalan ke arah kelasnya

Bel pulang berbunyi

Ailin melihat kak Aksa yang sedang menunggunya di depan kelas.

lalu mereka pun berjalan menuju rumahnya.

Senja yang akan terlihat di sebelah barat, angin yang berhembus ke arah mereka…, terlihat dua orang kakak beradik yang begitu sempurna nya berjalan pulang, seolah tidak akan terjadi lagi hal hal yang menyedihkan lagi.

Kemudian meraka pun sampai di rumahnya lalu membuka pintu, terlihat tidak ada siapapun di rumahnya, dan menuju ruang tamu, tak sadar di meja depan mereka terlihat sehelai kertas yang berisi kata kata seperti surat.

Mereka pun membaca surat tersebut dan berisi…

  Dari ayah bunda untuk Aksa dan Ailin

kak Aksa, Ailin, ayah dan bunda akan pergi ke luar negri, ayah dan bunda ingin bilang alasan ayah bunda membawa Ailin ke rumah karna untuk menemani Kak Aksa di rumah karna ayah bunda memang merencanakan tidak akan kembali lagi, dan akan tetap di luar negri, Aksa tidak akan sendirian karna ada Ailin, ayah bunda capek ngurus kamu dari kecil yang sakit sakitan, jika kalian butuh uang, ada ATM yang berisi 10 miliar di lemari kamar ayah bunda, kalian cari saja, itu untuk kalian berobat dan untuk kebutuhan kalian

kak Aksa pun langsung pergi berlari ke kamar nya sambil membawa surat dari ayah bundanya, sambil beraut wajah kecewa dan sedih, lalu menutup pintu dengan keras dan menguncinya.

Ailin yang masih berada di bawah merasa kasihan kepada sang kakak,  Ailin juga kecewa, namun Ailin berencana pergi dari rumah itu, karna memang Ailin tidak mau berada di rumah itu.

tanpa pikir panjang dia meninggalkan rumah itu walaupun sang kakak  sedang sedih dan kecewa di kamar atasnya itu.

Kemudian Ailin berlari ke rumah ibunya dan Riana.

Ailin berlari secepat cepat nya walaupun jarak rumah ayah bundanya jauh dari rumah ibunya karena dia sangat merindukan ibu dan adiknya Riana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ailin berlari secepat cepat nya walaupun jarak rumah ayah bundanya jauh dari rumah ibunya karena dia sangat merindukan ibu dan adiknya Riana.

Namun di sisilain kak Aksa yang sedang menangis di belakang pintu, dunia ini terasa berhenti, seolah ini hanya mimpi, seseorang yang menemani nya bertahun tahun sudah pergi meninggalkan nya.

Namun di sisilain kak Aksa yang sedang menangis di belakang pintu, dunia ini terasa berhenti, seolah ini hanya mimpi, seseorang yang menemani nya bertahun tahun sudah pergi meninggalkan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
All will goWhere stories live. Discover now