𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 ¹⁶

707 112 17
                                    

(Name) tergeletak dengan mata terpejam, nafasnya memburu tidak karuan karena serangan fisik dari Phobus. Darah semakin deras pula membasahi bajunya, Ia berusaha untuk tetap sadar diantara keadaan yang memburuk.

"Sial.." Umpat (Name) lirih dengan alis berkerut.

'Keluar dari zona aman..'

'.. lepaskan kekuatannya.'

Manik darah itu terbelalak dengan pupil mengecil. Liontin milik (Name) pun menyala seakan berkedip, secara samar, aura kemerahan dihiasi bunga sakura merasuk ke dalam jantung (Name).

Phobus membuka mata, lalu melihat (Name) yang mulai berdiri walaupun tertatih. Pria itu berdecih ringan mengikuti (Name) yang berdiri.

"Sepertinya kau tidak kenal kata menyerah ya, (Name).." Kekehan kejam keluar dari bibir menghitam pria itu.

".. baru saja 2 menit berlalu namun kau sudah bisa berdiri dengan sempurna." Phobus meremehkan (Name) diselingi tawa diakhir kata, namun sama sekali tidak ada jawaban dari (Name) yang hanya menunduk dan diam.

"Hei, apakah dirimu mengigau dan–"

"Menyenangkan, bukan.. Lake-San?" (Name) berkata dengan mantap. Setelahnya mendongak ke arah Phobus, memandang menggunakan mata merah menyala dan sklera yang menghitam.

Mata Phobus terbelalak melihat itu, sakit dari Batu Kuning Cakrawala yang menggerogoti nya tidak terasa sama sekali. Tergantikan dengan sensasi merinding dan was-was akan perubahan drastis pada (Name).

"H-Hah? Apa yang kau.." Belum sempat Phobus melanjutkan kata-kata nya, Ia terkejut saat melihat (Name) melayang secara perlahan, mata gadis itu tertutup seperti merasakan sensasi lain yang diberikan oleh Batu Cakrawala Padanya.

"Saat kecil aku mengenal seorang pembedah di South Blue.."

Aura kemerahan dengan beberapa kelopak bunga sakura mengelilingi (Name), menguarkan aroma darah segar dan juga harum sakura disaat yang bersamaan.

"Soosa.."

Phobus terkejut saat aura lorong menjadi gelap. Semua sinar berkumpul di (Name), dan itu bukan sinar yang biasa. Mata (Name) yang menyala juga membuatnya terkejut.

"Kekuatan Batu Merah Cakrawala yang mendekati sempurna.." Phobus bergumam saat melihat telapak tangan (Name) yang terbuka lebar menunjukkan bentuk bunga sakura yang mekar sempurna, mata kemerahan yang menyala itu membuat ruangan menjadi lebih mencekam.

".. Surculus!"

Manik Phobud terbelalak bersamaan pupil nya yang mengecil. Secara tiba-tiba aura asap disekitar (Name) berubah menjadi tombak tajam, lalu berusaha menusuk Phobus dengan kilat.

"Sialan! Lux Fensu!" Seru Phobus balik untuk melindungi dirinya sendiri, sebuah perisai berwarna kuning pudar melindungin dari seluruh tombak milik (Name).

"Keparat–!" Umpat Phobus keras, disaat salah satu tombak (Name) mengenai lengannya sehingga perisai kasar mata itu menghilang seketika.

"Soosa.."

Aura kemerahan itu membentuk sebuah bunga sakura yang merekah dibelakang (Name), bahkan membuat gadis itu bersinar akibat asap dari Batu Merah Cakrawala.

".. Shi no hana!"

(Name) mengarahkan pandangannya pada Phobus. Kekuatan dengan sinar berwarna merah darah menuju ke arah pria itu, dan langsung mengenai seluruh tubuh Phobus.

Teriakan melengking keluar dari Phobus disaat merasakan sensasi perih dari dalam tubuhnya. Karena menatap lekat mata (Name), dirinya seperti tidak bisa bergerak leluasa seperti biasanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Serendipity Series | Axiomatic [Monkey D. Luffy x Readers]Where stories live. Discover now