𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 ¹³

513 108 3
                                    

"Ah, sungguh menyenangkan dapat bertemu kalian disini~" Suara seorang pria membuat (Name) menoleh ke depan. Mereka bertiga diizinkan masuk setelah menunggu beberapa lama.

"Si Anak Iblis, Nico Robin. Cutty Flam. Lalu, dirimu.. Pemegang Takdir Batu Merah Cakrawala, Edgard (Name)." Orang itu melanjutkan kata-katanya, lalu mulai berjalan keluar dari tempat duduknya.

"Pemerintah pasti akan senang melihat kalian di sini. Lalu organisasi CP-9 akan dipandang tinggi oleh Pemerintah Dunia." Ujar Spandam dengan angkuh.

Karena muak, Franky langsung saja menggigit kepala Spandam keras, sehingga pria bersurai ungu pucat itu berteriak histeris di saat Franky semakin ganas.

Spandam akhirnya memanggil Kumadori, memberi perintah agar menyingkirkan Franky darinya. Perintah itu langsung dituruti, namun dengan tumbal Spandam sendiri yang terpental sampai ke langit-langit ruangan.

Robin dan (Name) menatap itu dengan tatapan biasa, tidak ada yang lucu apalagi harus ditertawakan disini sekarang.

Setelah itu Spandam hanya membual tentang dirinya, bagaimana susahnya mencari Robin, (Name), dan Franky, lalu tentang bagaimana organisasi CP-9 miliknya.

"Lalu kenapa Laksamana Aokiji mengizinkan mu memiliki Buster Call?" Robin tiba-tiba bertanya, membuat Spandam menoleh dengan tatapan mengerikannya.

Cukup lama pria itu menatap horor Robin. Secara tiba-tiba Spandam langsung berlari ke arah Robin, lalu tanpa basa-basi meninju pipi kiri milik Robin.

(Name) yang melihat semua itu terbelak, nafasnya tercekat saat melihat Robin tergeletak tidak berdaya di lantai.

"KAU TIDAK PANTAS BERTANYA, DASAR WANITA TIDAK TAHU DIRI!" Spandam membentak keras dengan tawa setelah beberapa kalimat Ia ucapkan lagi, Robin hanya terdiam lemah karena jeratan Batu Prisma Laut.

(Name) yang melihat itu tiba-tiba tersulut emosi, kalung yang (Name) pakai menyala-nyala seakan berkedip. Langkahnya perlahan berjalan menuju Spandam yang tetap membentak Robin dengan kalimat kasarnya.

"Hei, gadis itu dipengaruhi oleh Batu-nya!" Peringat Phobus pada Lucci dan Kaku.

"Biarkan, selama tidak menyerang kita." Jawab enteng Lucci membuat Kaku menoleh kearahnya.

"Dendam pada Komandan, eh?" Gumam Kaku pada Lucci. Mereka bertiga sekarang malah fokus berbincang satu sama lain.

Mereka berbincang, namun atensinya menuju ke arah (Name) yang sudah ada di depan Spandam dengan tatapan tajamnya.

"Hah? Apa yang kau inginkan, dasar gadis rendahan?" Spandam terkekeh meremehkan.

"Melindungi Nico Robin? Tch, bahkan kau membuat keluargamu diekseku–"

BUAGH! BUGH!

Dua kali (Name) memukul Spandam secara beruntun. Pukulan yang pertama, (Name) memukul wajah Spandam dengan tangannya yang masih di borgol, lalu yang kedua menendang perut Spandam dengan kakinya.

Semua yang ada disana tentu terkejut bukan main, apalagi Robin dan Franky sendiri di buat ternganga dengan serangan kejutan dari (Name) untuk Spandam.

Phobus bersiul menikmati gerakan kekerasan (Name) dibawah pengaruh Batu Cakrawala. Lalu Lucci hanya mengangkat alis, mengapresiasi tindakan (Name). Dan Kaku tersenyum dibalik kerah bajunya, tetap diam di sofa memperhatikan tindak laku (Name). Terlihat Spandam sudah terbatuk darah karena pukulan (Name) tadi.

"(Name).." Robin bergumam melihat kelakuan (Name).

"Jangan menyentuh Robin-San lagi, Spandam." (Name) berujar penuh penekanan, hingga Spandam merinding dengan aura yang (Name) keluarkan.

Serendipity Series | Axiomatic [Monkey D. Luffy x Readers]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora