𝓟𝓻𝓸𝓵𝓸𝓰

1.3K 146 0
                                    

'Jagalah dirimu dengan baik..'

•••

'Ingatlah kami.'

'Simpan ini. Dengan ini, kami akan terus bersamamu.'

•••

'Bagaimana bisa aku melupakan kalian..?'

•••

'Lari!'

'Lari lah! Lari menuju pelabuhan di sebelah timur, naiki kapal milik kami, dan lari sejauh mungkin!'

'Tidak! Tidak!'

•••

'Tangkap bocah itu juga!'

•••

'Ucapkan kata-kata itu!'

'Tidak! Aku tidak ingin menjadi monster!'

'(Name) katakan!'

•••

'Cepat! Tembak saja anak itu, dia akan menjadi berbahaya untuk Angkatan Laut, jika bergabung dengan para Bajak Laut!'

•••

'Soosa! Muishiki!'

'Hei, hei! Kalian, kenapa kalian tertidur disaat seperti ini?!'

'Matanya menyala!'

•••

'Anak itu tidak memakan buah iblis, sama sekali tidak. Laksamana Kizaru sendiri berkata begitu.'

•••

'Siapa?'

'Tolong aku.. Aku membutuhkan makan.'

'Ah kasihan, anak perempuan sekecil ini.'

'Tunggu, bukankah dia..'

'Soosa, wasureru.'

•••

'Okaa-San, Otou-San.. Aku merindukan kalian.'

•••

'Kerajaan.. Drum?'

•••

'Kalian.. Jangan beraninya menyentuh ku.'

'H-Hei, matanya! Matanya menyala!'

'Soosa, hakai!'

'Marinir, lakukanlah sesuatu! Tidakkah kau melihat gadis itu membuat orang-orang mu melayang?! Dia juga membunuh anak buahku!'

'J-Jangan-jangan, dia adalah?!''

•••

'Aku telah menerawang apa yang terjadi, Tuan--'

•••

'Tugasmu, adalah menemukan mereka. Itu intinya sekarang, (Name). Dan kau, akan mendapatkan yang kau inginkan.'

•••

'Cepat atau lambat, penyakit alam ini akan semakin menyebar..'

•••

'Jalan satu-satunya hanya dengan mengembalikan ke-8 batu kembali ke Gunung Putih Laut.'

•••

'Semua kekuatan yang tertanam pada tubuhmu, adalah kutukan.. Edgard (Name).'

━─━༺༻━─━

"Hah?!"

Seorang gadis terbangun dari tidur panjang, mimpi yang terjadi padanya belakangan ini, membuat Ia selalu terbangun dengan keringat dingin menyambut setiap pagi buta. Dada yang naik turun dengan nafas yang tidak beraturan, detak jantung juga berpacu cepat karena rasa sesak, takut, marah, dan sedih tercampur aduk.

'Aku masih disini.. Ya, masih.' Batin gadis itu dalam hati, memperhatikan sekitar ruangan tempat Ia tidur. Kapal Enormous dengan fasilitas yang terbilang lebih dari cukup.

Manik merah darahnya menangkap pemandangan perempuan berusia 2 tahun yang lebih tua darinya, penampilannya sedikit berantakan, sepertinya perempuan itu baru kembali dari luar kamar.

Ia mendekati perempuan itu, pakaian yang berantakan sedikit diperbaiki oleh jari lentiknya. Perlahan Ia menaikkan selimut agar perempuan yang menjadi teman 1 kamarnya itu tidak kedinginan pada pukul 4 pagi.

"Emh.. (Name)-Chan? Itu kau?"

Gadis yang dipanggil (Name) tersenyum kecil, melepaskan topeng yang sepertinya masih melekat sejak kemarin malam dari muka wanita berusia 18 tahun itu.

"Iya Porche-San, ini aku. Tidurlah kembali, ini masih terlalu awal untuk bangun." Jawab (Name) yang hanya dijawab oleh gumaman Porche.

(Name) lalu pergi ke arah dapur kamar untuk membuat sesuatu yang hangat untuknya, tidak salah bukan menghangatkan diri pada pagi yang terasa dingin?

Edgard (Name), gadis berusia 16 tahun dengan paras manis dan menawan. Gadis yang sama sekali tidak mudah di tebak, gadis abu-abu yang dikagumi awak kapal lain.

(Name) telah terbiasa dengan seluruh kegiatan di atas Kapal Enormous itu, sudah 5 bulan sejak Ia bergabung– ralat. Sudah 5 bulan sejak dia diambil oleh Bajak Laut Foxy, (Name) awalnya sedikit tidak nyaman saat se-kamar dengan Porche, kelakuan mesum para awak kapal, Kapten atau sekiranya 'Bos' yang terkadang ingin menang sendiri.

Sikap (Name) untuk awak kapal dan Anggota Utama tentu sangat berbeda, Ia hanya tidak suka bertingkah laku terbuka ataupun oversharing pada orang-orang yang tidak dekat dengannya. Bahkan Porche yang notabene nya teman sekamar, tidak pernah mendengar (Name) bercerita apapun.

Cukup menjadi pendengar, tanpa perlu di dengar.

Kapten Foxy juga memperlakukan nya berbeda, semua pria di Kapal Sexy Foxy tidak boleh mendekatinya selain dengan alasan yang jelas. Hal itu tentu diterapkan oleh seluruh pria di Kapal Sexy Foxy, tidak ingin dibuang oleh 'Bos Kesayangan' mereka, bukan?

Sudah pukul 5 sekarang, Ia termenung dan tidak sadar bahwa sudah selama itu dia terdiam. Cokelat panas yang tadi Ia buat mulai mencapai suhu normal seiring waktu berjalan, karena tidak ingin cokelat panas-nya menjadi tidak hangat, (Name) segera meminum perlahan cokelat hangat itu.

'Mu.. giwara? Apa itu..?'

To Be Continued
.
.
.
.

Leave your vote and comment, suara pembaca adalah harta bagi penulis.

Bukan penulis pemula, namun seorang penulis yang belum terbiasa. Y'all can call me "Nia", thx. Cmiiw on this book.

Serendipity Series | Axiomatic [Monkey D. Luffy x Readers]Where stories live. Discover now