Chapter Sixteen

542 57 30
                                    

Sejak pagi Jisung sudah disibukkan dengan tugas yang datang tiba-tiba

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Sejak pagi Jisung sudah disibukkan dengan tugas yang datang tiba-tiba. Ujian hari ini dibatalkan dan diganti dengan tugas tersebut. Jemarinya terus menari mencari referensi di laptopnya.

Baru saja dia menyelesaikan halaman kedua tugasnya, notifikasi di gawainya terus berbunyi. Jisung melihat gawainya dan betapa terkejutnya dia karena ada jadwal ujian lain yang dimajukan hari ini.

Jisung menghela nafas berat lalu beranjak dari duduknya. Dia bergegas menuju kamar untuk bersiap-siap. Dilihatnya Felix baru terjaga dari tidurnya.

"Jisung-ssi, kau mau ke kampus?"

"Iya, Lix. Kau tidak ke kampus?" Tanya Jisung balik.

"Ini aku akan pergi karena ujian dimajukan," ucap Felix.

"Ah benar, kita sama-sama mengambil mata kuliah itu," ujar Jisung.

"Kau mau mandi, Jisung?"

Jisung menganggukkan kepalanya, "ya, kenapa, Felix?"

Felix beranjak turun dari ranjang lalu menghampiri Jisung. Dia berdiri di belakang Jisung lalu memegang pundak teman serumahnya ini dan berkata, "ayo kita mandi bersama."

"Apa?! Jangan Felix, aku malu," cicit Jisung pelan.

"Buat apa kau malu, Jisung? Aku sudah melihatmu tanpa apapun," ujar Felix hingga membuat pipi Jisung merona.

Kembali pada tujuannya, kali ini Jisung tidak dapat menolak ketika Felix menggiringnya ke dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi Felix langsung membuka pakaiannya. Begitupun Jisung yang akhirnya memberanikan diri membuka pakaiannya.

Felix mulai membuka shower dan membiarkan air membasahi tubuhnya. Melihat Jisung yang diam ditempat dan berdiri membelakangi dirinya buat Felix tersenyum jahil, dia menarik tubuh Jisung hingga mendekat padanya.

Melihat Jisung yang hanya diam, Felix berinisiatif mengambil sabun dan mulai menyabuni tubuh di depannya itu. Jisung menggigit bibirnya merasakan tangan Felix yang menyabuni punggungnya.

"Felix-ssi, aku bisa sendiri," ucap Jisung.

"Ini cara agar kita mandi lebih cepat, Jisung-ssi," ujar Felix yang kini menempelkan tubuhnya ke punggung Jisung.

Felix menggosok tubuh depan Jisung hingga membuat siempunya melenguh pelan. Secara perlahan tangannya turun melewati perut Jisung hingga kembali terdengar lenguhan ditelinganya.

"Felix, please. Kita harus ke kampus," tolak Jisung saat merasakan ada yang menggosok perlahan belahan diantara dua bongkahan kenyalnya.

"Sebentar saja, Jisung-ssi. Aku tidak akan masuk, sejak bangun tadi dia belum tidur kembali," ujar Felix.

"Tapi Felix-ssi..."

Jisung memejamkan kedua obsidiannya kala tangan Felix bergerilya meraba selangkangannya. Belum lagi nafas berat Felix ditelinganya mampu membuat darahnya berdesir hebat.

Beautiful Liar [FelSung]Onde histórias criam vida. Descubra agora