○•《11》•○

219 14 15
                                    

Haiii  I'm back...
Aku gak tau cerita ini menarik apa nggak bagi kalian. But, aku bakal berusaha tetep lanjutin cerita ini meski lagi sibuk banget.

Happy reading guys...💜💜💜





***





Heeseung berjalan lesu menaiki tangga rumahnya. Ia tidak melihat kehadiran siapapun disekitarnya. Pasti orangtuanya sudah tidur, Mungkin Jungwon juga sudah tidur karena Heeseung melihat pintu kamar bocah itu sudah tertutup rapat.

Heeseung duduk ditepi ranjang. Sebelumnya ia menggantung jaket dan mencuci tangan dan kakinya. Bagai telah diberi ujian yang amat besar ia sedari tadi menghela napas berat.

Oke, keputusannya kali ini untuk menerima permintaan orang itu sepertinya sangatlah salah. Tapi ia tidak punya cara lain. Ia yakin pasti akan menyesal karena telah melakukan ini. Tapi ia juga tidak bisa apa-apa.





***





Sunoo menghampiri Shila yang kini tengah duduk didepan meja rias sambil mengoleskan beberapa produk skincare kewajahnya.

Ia naik keatas ranjang dan mulai merebahkan tubuhnya menghadap kesamping. Tepat menghadap Shila yang kini fokus pada skincarenya. Mengabaikan Sunoo yang sebenarnya ia sangat bosan.

"Udah belum sih perawatannya? Lama amat gue perhatiin dari tadi?!"

Shila mendengus lalu berpindah duduk disamping Sunoo. Sunoo menggeser tubuhnya dan membiarkan Shila berbaring disampingnya.

"Lo gak punya kamar apa gimana?? tiap hari numpang tidur dikamar gue terus! Apa perlu gue suruh mama bakar tuh kamar biar gak usah punya sekalian?!" Sinis Shila.

Sunoo menatap Shila dengan wajah sok diimut-imutkan. Shila yang melihat itu langsung menabok pipi Sunoo. Tidak keras sebenarnya, namun karena tingkat kelebay-an yang cowok itu miliki sangatlah tinggi, Ia mengaduh kesakitan dengan nyaring.

"KDRT mulu Lo sama gue!!!"

"Ya Lo ngapain dikamar gue terus weyyy???!!! Balik kekamar Lo nggak!!".

"Gue kan baik hati Shil, gue mau nemenin Lo elahhhh".

"Gak!!!" Shila menarik selimut hingga menutupi kepalanya. Ia tidak mempedulikan Sunoo yang kini manyun karena Shila.

Sunoo ikut menelungkupkan badannya kedalam selimut. Ia menemukan mata jernih Shila yang saat ini sedang menatapnya sinis. Tapi itu malah terlihat lucu, jadi Sunoo tertawa girang melihatnya.

"Lo gak pengap apa?" Tanya Sunoo sambil mendekat pada Shila.

"Lo ngapa ngikutin gue dah. Tambah pengap kalo gini aishh".

Sunoo tetap mempertahankan senyumnya. Sahabatnya ini tidak pernah berubah. Ia selalu sinis padanya sejak kejadian hari itu. Tapi Shila tetap peduli pada dirinya.

"Shil, gue sayang sama Lo" Sunoo mengusap pipi Shila lembut.

Shila yang mendengar itu malah tertawa keras. Membuat Sunoo memandangnya sinis. Meskipun remang karena kini mereka berada didalam selimut, namun Shila dapat melihat dengan jelas wajah serius Sunoo yang terlihat lucu.

"Tiba-tiba nih Lo bilang sayang sama gue? Gue lagi gak mau adu acting Sunoo-ya, ish ada-ada aja. Dahlah kuy tidur aja".

Shila keluar dari dalam selimut. Begitu juga Sunoo. Ia membenarkan selimut mereka berdua sampai bawah dada. Lalu matanya melirik pada Sunoo yang masih menatapnya tajam.

Shila memang sangat tidak bisa melihat wajah serius Sunoo. Ia pasti akan selalu ingin tertawa keras karena wajah Sunoo. Cowok berwajah imut itu tampak menggemaskan ketika sedang dalam mode serius.

You're Mine (Sunoo)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin