○•《3》•○

313 26 5
                                    

Attention: Ini cerita gaje ya... Thank you kalo ada yang mau baca.
I love you 💛💛💛




***








Shila merasakan usapan lembut dikepalanya. Sedikit mengusik tidurnya yang nyenyak. Saat ia membuka mata ia melihat wajah yang tidak asing dihadapannya.

Senyuman yang akhir-akhir ini ingin ia lupakan tertera dibibir manis itu. Tatapan mata itu juga masih sama. Masih terasa indah juga menyakitkan secara bersamaan.

"Baby, Gue ganggu Lo yaa. I'm sorry, gue cuman mau liat keadaan Lo aja. Kangen soalnya, lama gak ketemu"

Shila tersenyum manis. Kantuknya hilang entah pergi kemana. Ia bangun dari baringnya lalu duduk menghadap Cowok yang kini sedang menggenggam tangannya.

"Gimana keadaan Baby kita. Dia gak nyusahin mommy-nya kan?".

"Nggak. Tapi katanya dia kangen sama Daddy-nya. Soalnya Daddy-nya sering ninggalin dia secara tiba-tiba katanya".

Cowok itu tertawa mendengar penuturan Shila. Namun detik berikutnya Cowok itu tersenyum kecut. Tak ada yang bisa ia lakukan saat ini, ia hanya laki-laki pengecut yang hanya bisa menyakiti perempuannya juga buah hatinya.

"Maafin gue ya, Gue udah bikin Lo sedih karena terus menerus ninggalin Lo sama baby kita. Kalian berdua harus tau kalo gue sayang sama kalian berdua. Gue gak mau kalian kenapa-napa, karena itu gue ngambil keputusan kayak gini".

Shila menghela napas sedih. Ia menatap cowok tampan yang kini mengusap-usap perutnya yang masih lumayan datar. Kandungannya masih berumur tiga bulan pertama.

"Lo lagi pingin apa?" Tanya cowok itu kemudian ikut naik keatas ranjang dan duduk disamping Shila.

Shila menggeleng sebagai jawaban bahwa ia sedang tidak menginginkan apapun. Saat cowok disisinya ini tengah pergi entah kemana. Semua keinginan Shila sudah terpenuhi oleh seorang sahabatnya yang selalu menjaganya.

"Baby, gue kangen banget sama Lo. Kangen banget karena dipaksa harus pergi dari Lo" Kini cowok itu mendekat sambil mengusap pipi Shila dengan lembut.

Shila menatap jernih pijaran mata cowok itu. Sedikit rasa sedih muncul mengingat bahwa cinta mereka berdua tidak direstui. Saat Shila sedang melamun, tiba-tiba ia merasakan pipinya dikecup singkat.

"Mikirin apa? jangan terlalu banyak mikir ya, kita jalanin aja dulu sebisanya" Shila meringis didalam hati mendengar kata Sebisanya.

"Can I kiss You, baby?" Shila menatap cowok dihadapannya tanpa menjawab apapun. Namun yang ia rasakan selanjutnya adalah bibirnya yang dikecup dengan lembut. Ah, bukan kecupan ternyata karena ia merasa lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi aksi saling melumat antara dua benda yang kini tengah bersentuhan itu.

Ciuman itu terasa hangat memenuhi rongga mulutnya. Ia merasakan tengkuknya didorong dari belakang. Cowok dihadapannya kini terus memperdalam ciumannya. Saling melepas rindu yang sudah lama tertahan didada mereka.

Byurrrr

Shila mengerjapkan kedua matanya saat ia merasakan wajahnya disiram air oleh seseorang. Shila menatap siapa pelaku yang sudah menghancurkan mimpi indahnya.

"SUNOO BANGSAT LO YAAA". Shila berteriak marah. Kini seprei miliknya basah akibat keisengan cowok tak waras itu.

"Makanya bangun kebo. Udah gue bangunin dari setengah jam yang lalu malahan. Astaghfirullah kesel gue".

"YA GAK USAH DISIRAM JUGA. BASAH NIH JADINYA KAN. DASAR MENYEBALKAN". Shila terus berseru marah. Menatap Sunoo yang kini memasang wajah tak berdosa sambil cengar-cengir tak jelas.

You're Mine (Sunoo)Where stories live. Discover now