15. Something Dirty

375 48 2
                                    

"Haechan... "

"Lee Haechan~"

Haechan mengerjapkan matanya. Pandangannya sedikit kabur tapi lamat-lamat dia bisa melihat Cherry yang merangkak di atas tempat tidurnya.

"Cherry??"

Mata Haechan seketika melotot. Melihat Cherry dengan gaun tidur satin v neck yang memperlihatkan belahan dadanya.

"Ka-kamu ngapain disini?"

Haechan tidak ingat membawa Cherry pulang. Yang dia ingat dia pulang larut malam dari kantor dan langsung tidur begitu saja. Namun yang dia temui di atas ranjangnya sekarang adalah sosok Cherry yang perlahan merangkak ke atas tubuhnya.

"Cher.. mmh.."

Gadis itu menggila. Tanpa mengatakan apapun dia meremas kepemilikan Haechan dan bermain-main disana.

"Ini kalau di makan sakit ga yah?"

Haechan melotot, ucapan Cherry barusan terdengar ngelantur. Bahkan gadis itu juga tidak terlihat seperti Cherry bissanya. Dia..umm.. yah... Sangat agresif.

"Cher.. jangan.. Cher.." mulut Haechan menolak, bahkan sisi rasionalnya pun begitu, tapi tubuhnya malah menikmati perlakuan Cherry di bagian bawahnya.

Lelaki itu terpejam, menggigit bibir bawahnya dengan desahan yang tertahan. Tangan Haechan meremas seprai dan nafasnya yang memburu seolah menjelaskan jika dia sedang berada di puncak.

"Che..rry.. ugh~"

Bug~

Haechan terjatuh ke lantai dengan wajah menghadap kebawah. Tubuh bagian bawahnya yang mengeras membentur lantai. Dia terbangun dari mimpi nya.

"Shit.. ngilu banget." Keluhnya. Haechan meringkuk sambil memegangi kejantanannya.

"Sial, kenapa harus kebangun sih.. mana belum keluar." Keluhnya lalu meringkuk sambil memegangi miliknya.

Sebelumnya Haechan tidak pernah menyebut nama siapapun, namun sejak mengenal Cherry, lelaki itu mulai menyebutkan nama Cherry dalam mimpinya.

Ahh.. tidak.. tidak... Setelah bertemu dengan Cherry Haechan tidak lagi mendapat mimpi erotis, ini adalah pertama kalinya dalam beberapa Minggu terakhir.

Haechan bangun, dia kembali naik ke tempat tidur dan terlentang. Mengabaikan miliknya yang masih menyembul dari dalam celana.

Sebenarnya apa yang membuatnya sering bermimpi begitu? Haechan sangat mengenal dirinya, dia yakin tidak pernah berpikiran kotor tentang wanita.. yah.. tentunya sebelum bertemu Cherry. Karena setiap melihat Cherry Haechan rasanya ingin meniduri gadis itu, ouh....

Memang benar Haechan berdebar setiap menatap Cherry, dan gadis itu juga selalu membayangi otaknya.
Tapi apakah benar cinta itu seperti ini? Ataukah Haechan menyukai Cherry cuma karena nafsu ?

Pikiran Haechan buyar setelah deringan di ponselnya berbunyi  nyaring. Haechan meraih ponselnya dari bawah bantal.
Ternyata Shotaro sudah berulang kali menelepon.

"Halo Presdir.. apa ada masalah di rumah?"

Haechan berkedip dua kali, terlihat berpikir sebelum menjawab.

"Enggak tuh. Kenapa?"

"Ahh.. aku kira Presdir sakit karena ga biasanya terlambat selama ini."

Haechan reflek melirik jam di dindingnya.  Ini sudah setengah Jam lebih dari jam masuk kantor.

"Ahh.. iya-iya aku berangkat setelah ini. Persiapkan dulu rapatnya ya Taro."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Pre-Wedding | LEE HAECHANWhere stories live. Discover now