Keesokan harinya....
Malam hari, setelah hari panjang dengan para pengunjung serta beberapa Maou yang mengunjungi Riser.
Dia akhirnya memiliki waktu luang untuk melakukan apa yang dia inginkan.
Riak emas muncul di sampingnya saat itu mengeluarkan cawan emas, atau [Holy Grail]
Riser melihat itu yang sudah memiliki isi.
Riser : "Akhirnya, aku akan membuat pemanggilan besar-besaran."
Riser menutup matanya saat lingkaran sihir muncul di depannya.
Dia berdiri dan berjalan mendekat sebelum meneteskan darah ke lingkaran itu sampai itu menyala.
Riser mulai bergumam saat lingkaran itu semakin terang hingga cahaya itu menyilaukan matanya.
?? : "Servant Class Saber, memenuhi panggilan."
?? : "Servant Class Ruler, memenuhi panggilan."
??/?? : "Servant Class Avenger, memenuhi panggilan."
Mereka berempat kemudian Saling memandang menampilkan wajah terkejut.
?? : "Jalter! Bagaimana kamu?"
Jalter(Jeanne Alter) : "Aku di panggil, dan kalian bertiga...."
Mereka tak lain adalah Jeanne D'Arc, Jeanne D'Arc Alter (Jalter), Arthuria Pendragon, Arthuria Pendragon (Altria).
Mereka kemudian mulai memandang ke arah Riser dan semakin terkejut.
All : "Gilgamesh!!"
Riser : "Ah? Maaf sebelumnya, tapi saya bukan pendahulu saya. Saya Riser Phoenix, terimakasih sudah memenuhi panggilan saya."
Dia memperkenalkan dirinya dengan sopan, saat ini dia memakai pakaian Caster nya.
Arthuria : "Apa?"
Riser : "Hm? Apakah saya kurang jelas Nona? Saya bukan pendahulu saya, saya adalah pewarisnya. Nama saya Riser Phoenix. Senang bisa bertemu dengan pahlawan-pahlawan yang hampir membunuh pendahulu saya."
Riser kemudian mulai menjelaskan semuanya agar para Servant nya segera mengerti.
Riser : "Ini yang terakhir, haruskah saya tidak memberitahu karena disini ada seseorang yang memiliki iman?"
Dia melihat ke arah Jeanne, mereka bingung sementara Jeanne juga tidak mengerti.
Riser : "Persiapkan diri anda, saya akan memberitahu setelah diri anda siap dengan kenyataan. Nona-nona, nyamankan diri anda dengan kediaman saya."
YOU ARE READING
High School DxD : Rise of The Phoenix.
FantasySeorang laki-laki yang mati, lalu secara tiba-tiba jiwanya menggantikan seorang laki-laki yang memiliki takdir sebagai batu loncatan. Dia tidak bisa menerimanya, bagaimana dia akan mengatur takdir? atau takdir akan di atur olehnya? Note : "Untuk di...