Chapter 7

356 28 2
                                    

Setelah beberapa bulan.

Di sebuah taman di dunia bawah, terlihat seorang anak laki-laki pirang yang sedang bermeditasi, terdapat api yang selalu berganti warna mengelilingi nya.

Pertama merah, biru, hitam, ungu dan itu berulang kembali hingga anak itu akhirnya membuka matanya.

Riser : "Akhirnya, aku berhasil membuat api yang bisa membakar langsung ke jiwa mereka."

Dia menyeringai saat keringat berjatuhan di wajahnya.

Gilgamesh : "Bocah, kamu benar-benar seorang monster. Sepertinya aku tidak perlu khawatir lagi "

Riser : "Hah? Apa maksud ucapanmu, Gil?"

Gilgamesh : "Kamu sudah mengetahuinya, tempatku tidak seharusnya disini. Aku harus kembali ke tahta pahlawan."

Poni Riser menutupi matanya saat dia mendengar ucapan Gilgamesh.

Gilgamesh : "Hei, sebelum aku benar-benar pergi. Aku seharusnya punya harta yang tidak bisa aku gunakan. Cobalah, kamu mungkin bisa menggunakannya."

Riser : "Bagaimana kau bisa tahu jika kamu bahkan tidak bisa menggunakannya."

Gilgamesh : "Insting, itu adalah Insting seorang Raja. Aku harap kamu tidak mengecewakanku, pewarisku. Riser Phoenix."

Setelah itu, Riser tidak mendengar suara Gilgamesh lagi meskipun dia memanggil namanya berulang kali.

Riser : "Pasti, aku pasti tidak akan mengecewakanmu...."

Meski Gilgamesh terlihat tidak peduli padanya, namun dia sudah menganggap Gilgamesh sebagai gurunya sendiri.
.....
.....
.....

Oke cukup dengan itu, saya tidak bisa menuliskan scene sad perpisahan.

Saya orangnya menyukai happy ending.
.....
.....
.....

Seorang gadis berambut hitam berjalan menuju ke arah Riser, di sampingnya terdapat gadis lain yang sepertinya sudah melihat Gil.

Riser segera mengalihkan perhatiannya pada gadis itu.

Riser : "Kuroka, kamu disini...."

Yup dia adalah Kuroka, sudah berbulan-bulan dan akhirnya mereka berdua menjadi akrab.

Kuroka sudah melupakan tentang masa lalunya, dia bahkan menerima Riser yang tidak akan mengungkapkannya ke dunia luar.

Kuroka : "Halo Riser-Sama, saya datang seperti janji saya. Nyaa~"

Mereka berhenti di depan Riser, Kuroka menarik gadis di sampingnya untuk mendekat ke arah Riser.

Kuroka : "Ini temanku, namanya Yoruichi. Nyaa~"

Riser melihat ke arah gadis itu dan tidak bisa menahan senyumnya.

Yoruichi. : "Senang bertemu anda, [Hero]. Saya Yoruichi Shihouin, sahabat kecil Kuroka."

Riser : "Huh???"

Riser tidak bisa menahan keterkejutannya.

Riser : 'Dimana aku pernah mendengar nama ini?'

Yoruichi : "Apa ada yang salah, Riser-Sama? Nyaa!!

Dia tiba-tiba berteriak saat Riser menyentuh wajah, kedua telinga bahkan ekor miliknya.

Kuroka menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat dia mengintip melalui sela-sela jarinya.

Yoruichi : "Nyaa~ i-itu...itu area sensitif- Nyaaa!!!"

Dia tiba-tiba memeluk Riser saat merasakan ekornya di genggam dengan erat.

Riser : "Eh?? Apa yang aku.... lakukan padamu?"

Dia melihat ke arah Yoruichi yang memiliki wajah memerah saat dia memeluk Riser lebih erat.

Setelah beberapa saat.

Mereka saat ini sedang duduk di Gazebo dengan sebuah teh di meja.

Riser : "Sebelumnya, aku minta maaf untukmu Yoruichi."

Yoruichi : "Y-yah...itu baik, saya tidak apa-apa."

Kuroka tiba-tiba tersenyum jahat dan mendekatkan wajahnya kepada Yoruichi.

Kuroka : "Hoho, apa itu artinya kamu akan baik-baik saja saat kawin dengannya?"

Dia tiba-tiba tersentak saat Kuroka berbicara seperti itu.

Yoruichi : "Ti-tidak! Tidak ada yang seperti itu!"

Riser : "Lupakan tentang itu, kenapa kamu memintaku kemari? Kuroka?"

Dia melihat ke arah Kuroka yang mengalihkan perhatiannya kepadanya.

Kuroka : "Disini, Yoruichi ingin menjadi bagian dari Peerage mu."

Riser sedikit terkejut dan melihat ke arah Yoruichi yang mengangguk.

Riser : "Sebenarnya aku memiliki niat tersembunyi saat membuat Peerage."

Kuroka dan Yoruichi melihat ke arah Riser dengan bingung.

Riser : "Seharusnya aku mengatakannya, saya ingin membuat Peerage dimana mereka ingin hidup berdampingan dengan saya, apa kalian mengerti?"

Yoruichi : "Maksudmu....Istri?"

Riser mengangguk dengan jujur, Kuroka terdiam. Dia sedang mencerna apa yang sedang terjadi.

Riser : "Kuroka, kamu bisa keluar dari Peerage ini setelah kamu menjadi iblis kelas atas jika tidak ingin menjadi istriku, aku sudah memikirkan ini."

Kuroka hanya mengangguk, dia ragu harus menjawab apa saat di tanyakan ini.

Riser melihat ke arah Yoruichi dengan tatapan serius yang membuat dia gugup.

Riser : "Bagaimana dengan itu Yoruichi? Apa kamu masih ingin ikut denganku? Melayaniku sebagai Istri di masa depan?"

Yoruichi : "A-aku...aku, aku ingin! Aku ingin menjadi istrimu di masa depan!"

Riser tersenyum puas, dia berdiri dan memeluk Yoruichi, meletakkan kepala Yoruichi di dadanya.

Kuroka : "Hah?! Tidak mungkin! Bagaimana hanya dia yang bisa dapat pelukan itu?! Dasar kucing pencuri...."

Kuroka tiba-tiba menggeram membuat keduanya terkejut, Kuroka segera menarik lengan Riser dan membenamkan wajahnya di antara kedua dadanya.

Kuroka : "Aku juga ingin! Aku ingin menjadi istrimu! Riser!!"

Dia mengatakannya dengan keras hingga seisi mansion Phoenix mendengarnya, mereka berkeringat dingin dan segera menuju ke tempat Riser yang sedang di himpit oleh 4 gunung kembar.

Saat melihat keluarganya, Riser memiliki sedikit harapan.

Riser : "To-tolong...."

Namun keluarga mereka hanya menghela nafas dan kembali ke pekerjaan mereka masing-masing.

Riser : "Ti-tidak...aku bisa mati...."

End.

High School DxD : Rise of The Phoenix.Where stories live. Discover now