Author P.O.V
Tak terasa, bulan Desember datang menghampiri. Salju turun dengan lebat hingga menutupi kota Tokyo dengan warna putih
Wanita itu tengah berada di apartemennya, sendirian. Sudah beberapa hari yang lalu semenjak kejadian Hinata mengakui perasaannya. Dan dia memutudkan untuk pulang. Atasannya menyuruh seluruh pekerja mengerjakan tugas-tugasnya di rumah karena salju yang begitu lebat
Jari-jari lentik itu terus berkutat dengan layar laptop. Kacamata nya sesekali turun dan dia harus membenarkan. Mata (e/c) terus fokus menyapa layar laptop yang menampilkan tulisan-tulisan kecil yang harus dia baca dengan teliti
Akhirnya, tugas terkahirnya selesai. Dia menghela nafas lega dan menyimpan file itu untuk dikirim ke atasannya. Sudah 4 jam dia duduk terus menerus menyelesaikan tugasnya. Dia berdiri dan merenggangkan tubuh kakunya
Dia menoleh, menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 12:30. Dia belum makan siang. Kakinya melangkah menuju dapur dan tangannya mengambil roti yang baru saja dia beli kemarin. Sekarang, dia sedang tidak mood untuk memasak
Dia bosan. Dia ingin pergi keluar namun salju menutupi jalan raya. Dia tidak mau mengambil resiko terpeleset
Kakinya kembali menyeret dirinya ke ruang tengah. Tangannya menekan remot televisi, menampilkan siaran tentang salju. Dia memakan roti yang dari tadi di genggamnya. Mata (e/c) nya terus menatap berita salju yang terus menerus tanpa henti di bahas
Dia merasa bosan, namun apa lagi yang harus di lakukan?
"Kira-kira Hinata-san sedang apa, ya?" Tepat ketika dia mengatakan itu, suara ketokan di pintu mengambil alih perhatiannya. Dia berdiri dan berjalan menuju pintu untuk membukanya. Panjang umur
Mata (e/c) itu melebar ketika melihat seorang pria berambut jeruk dengan senyuman lebarnya, dia memakai jaket hitam musim dingin, celana panjang, syal dan sarung tangan. Salju bertebaran di atas jaketnya
"Eh.. Hinata-san?" Pria itu menampilkan barisan gigi putihnya. Wanita itu menarik Hinata masuk ke dalam apartemennya
"Ada apa kemari di tengah hujan salju, Hinata-san?" Hinata membersihkan butiran-butiran salju yang mulai meleleh
"Aku ingin mengajakmu keluar bermain salju" wanita itu menatap bingung Hinata selama beberapa detik. Kemudian wajahnya memerah
"Ah! Sebentar, aku akan bersiap-siap" wanita itu segera pergi dari hadapan Hinata dan masuk ke dalam kamarnya. Dia mengganti pakaiannya menjadi pakaian yang lebih tebal dan membaluti tubuhnya dengan jaket musim dingin. Tak lupa dia memakai syal yang diberi Hinata di lehernya dan sarung tangan
Dia keluar. Wanita itu tersenyum dan berjalan ke arah Hinata
"Aku siap" Hinata mengangguk. Tangan Hinata menarik tangan wanita itu dan keduanya berjakan melewati lorong yang sepi. Mereka tiba di depan apartemen. Semula, wanita itu mengira jika mereka bermain salju di situ, namun Hinata terus menariknya masuk ke dalam mobil hitam
"Kita tidak akan bermain salju disitui. Aku punya tempat yang lebih baik" mobil Hinata melaju di tengah jalan raya yang licin menuju suatu tempat
Mereka terus berbincang selama perjalanan, menghangatkan udara di sekeliling mereka hingga tiba di rumah Hinata
Keduanya turun. Semula, wanita itu bingung kenapa Hinata mengajaknya kerumahnya, namun dia ingat Hinata memiliki halaman belakang yang luas
Keduanya langsung pergi menuju halaman belakang rumah Hinata. Halaman yang biasanya hijau kini dipenuhi oleh salju di seluruh sisi. Wanita itu tersenyum dan menghirup udara yang dingin, sebelum tiba-tiba,
YOU ARE READING
𝙈𝙀𝙈𝘽𝙀𝙍 𝘾𝘼𝙍𝘿 || Hinata Shoyo
Romance[Sequel of 'Black card'] "Syukurlah aku tidak salah alamat" -·-·-·-·-·-·-·--·-·-·-·-·-·- "(name), maafkan aku" . . . . . . . . . . Haikyuu milik Haruichi Furudate Gambar yang ada di buku ini bukan milik saya ⚠️OOC⚠️ #1 [Kenma] °22/5/23 #1 [kenmakoz...