Chapter 10

478 80 12
                                    

Author P.O.V

Tak terasa, bulan Desember datang menghampiri. Salju turun dengan lebat hingga menutupi kota Tokyo dengan warna putih

Wanita itu tengah berada di apartemennya, sendirian. Sudah beberapa hari yang lalu semenjak kejadian Hinata mengakui perasaannya. Dan dia memutudkan untuk pulang. Atasannya menyuruh seluruh pekerja mengerjakan tugas-tugasnya di rumah karena salju yang begitu lebat

Jari-jari lentik itu terus berkutat dengan layar laptop. Kacamata nya sesekali turun dan dia harus membenarkan. Mata (e/c) terus fokus menyapa layar laptop yang menampilkan tulisan-tulisan kecil yang harus dia baca dengan teliti

Akhirnya, tugas terkahirnya selesai. Dia menghela nafas lega dan menyimpan file itu untuk dikirim ke atasannya. Sudah 4 jam dia duduk terus menerus menyelesaikan tugasnya. Dia berdiri dan merenggangkan tubuh kakunya

Dia menoleh, menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 12:30. Dia belum makan siang. Kakinya melangkah menuju dapur dan tangannya mengambil roti yang baru saja dia beli kemarin. Sekarang, dia sedang tidak mood untuk memasak

Dia bosan. Dia ingin pergi keluar namun salju menutupi jalan raya. Dia tidak mau mengambil resiko terpeleset

Kakinya kembali menyeret dirinya ke ruang tengah. Tangannya menekan remot televisi, menampilkan siaran tentang salju. Dia memakan roti yang dari tadi di genggamnya. Mata (e/c) nya terus menatap berita salju yang terus menerus tanpa henti di bahas

Dia merasa bosan, namun apa lagi yang harus di lakukan?

"Kira-kira Hinata-san sedang apa, ya?" Tepat ketika dia mengatakan itu, suara ketokan di pintu mengambil alih perhatiannya. Dia berdiri dan berjalan menuju pintu untuk membukanya. Panjang umur

Mata (e/c) itu melebar ketika melihat seorang pria berambut jeruk dengan senyuman lebarnya, dia memakai jaket hitam musim dingin, celana panjang, syal dan sarung tangan. Salju bertebaran di atas jaketnya

"Eh.. Hinata-san?" Pria itu menampilkan barisan gigi putihnya. Wanita itu menarik Hinata masuk ke dalam apartemennya

"Ada apa kemari di tengah hujan salju, Hinata-san?" Hinata membersihkan butiran-butiran salju yang mulai meleleh

"Aku ingin mengajakmu keluar bermain salju" wanita itu menatap bingung Hinata selama beberapa detik. Kemudian wajahnya memerah

"Ah! Sebentar, aku akan bersiap-siap" wanita itu segera pergi dari hadapan Hinata dan masuk ke dalam kamarnya. Dia mengganti pakaiannya menjadi pakaian yang lebih tebal dan membaluti tubuhnya dengan jaket musim dingin. Tak lupa dia memakai syal yang diberi Hinata di lehernya dan sarung tangan

Dia keluar. Wanita itu tersenyum dan berjalan ke arah Hinata

"Aku siap" Hinata mengangguk. Tangan Hinata menarik tangan wanita itu dan keduanya berjakan melewati lorong yang sepi. Mereka tiba di depan apartemen. Semula, wanita itu mengira jika mereka bermain salju di situ, namun Hinata terus menariknya masuk ke dalam mobil hitam

"Kita tidak akan bermain salju disitui. Aku punya tempat yang lebih baik" mobil Hinata melaju di tengah jalan raya yang licin menuju suatu tempat

Mereka terus berbincang selama perjalanan, menghangatkan udara di sekeliling mereka hingga tiba di rumah Hinata

Keduanya turun. Semula, wanita itu bingung kenapa Hinata mengajaknya kerumahnya, namun dia ingat Hinata memiliki halaman belakang yang luas

Keduanya langsung pergi menuju halaman belakang rumah Hinata. Halaman yang biasanya hijau kini dipenuhi oleh salju di seluruh sisi. Wanita itu tersenyum dan menghirup udara yang dingin, sebelum tiba-tiba,

𝙈𝙀𝙈𝘽𝙀𝙍 𝘾𝘼𝙍𝘿 || Hinata ShoyoWhere stories live. Discover now