Chapter 2

450 77 3
                                    

Author P.O.V

Hari ini, hari yang sama seperti sebelumnya. Hanya saja, perbedaannya adalah teman-teman kantornya melirik dan berbisik ke arah teman-teman nya yang lain. Entah apa yang mereka katakan, wanita berkacamata itu menunduk dan langsung cepat-cepat ke ruangannya

Dia duduk di bangku dan menaruh tumpukkan kertas di atas mejanya. Ada apa dengan teman-temannya? Dia memutuskan untuk membuka handphone dan terkejut melihat berita di urutan paling atas

Itu adalah fotonya dengan Hinata di saat mereka berpelukan. Mulutnya sedikit menganga tidak percaya. Apakah Hinata-san marah jika tersebar info-info yang tidak benar?

"Apa-apaan ini..." (Name) langsung mematikan handphonenya dan bergegas membuka laptop untuk melakukan pekerjaannya, mencoba melupakan berita yang baru saja muncul. Satu jam, dua jam, tiga jam terlewati dengan cepat hingga tidak terasa dirinya menyelesaikan pekerjaan hari itu tanpa makan siang karena perasaan cemasnya yang berlebih

"Eh..? Sudah?" Dia menatap kertas-kertas yang selesai dia kerjakan dan memeriksa file laptopnya. Tangannya mematikan laptop dan mengapitnya, lalu berjalan keluar dari perusahaan tempat ia bekerja dan semakin terkejut melihat siapa yang sedang ada di lobby

"Hinata-san..?" Lelaki itu menoleh dari handphonenya dan tersenyum lebar melihat (name). Dia masih mengenakan kaos voli dengan jaket MSBY. Wanita itu menghampiri Hinata dengan tatapan cemas

"Kenapa Hinata-san datang kesini?" Hinata hanya menatap lawan bicaranya bingung

"Memangnya aku tidak boleh datang? Bukankah siapapun boleh datang ke perusahaan ini?" (Name) menatap sekeliling

"Apa Hinata-san tahu berita tentangmu?" Hinata mengangguk

"Orang-orang di sini membicarakan topik itu. Setelah kejadian topik Kenma-san, Meraka menuduh tidak-tidak tentangku" Hinata mengelus pucuk kepala wanita di hadapannya sambil tersenyum hangat

"Itu pendapat orang lain. Biarkan mereka. Pasti mereka akan lelah sendirinya" (name) hanya menunduk. Tidak tahan melihat senyuman Hinata yang sangat terang di hari yang mulai gelap

"Lagi pula, aku tidak akan membiarkanmu menghadapi masalah sendiri" senyumny semakin lebar

"Ikut denganku, aku ingin mengajakmu makan malam" (name) mendongak menatap wajah Hinata. Wanita itu hanya mengangguk, membuat Hinata menarik lengannya menuju mobil yang terparkir di depan perusahaan. Hinata masuk ke kursi pengemudi sedangkan (name) di kursi penumpang sebelah Hinata

"Hinata-san, aku masih memakai baju kerja" mobil mulai jalan, keluar dari area perusahaan

"Tidak apa. Toh, tidak akan ada yang melihat kita mengingat dirimu sangat khawatir jika dilihat orang lain" Hinata tersenyum dengan pandangan tetap lurus ke depan. Wanita itu membenarkan kacamata nya sambil menatap Hinata

"Tidak ada yang melihat?" Hinata mengangguk

"Ya, kita akan makan malam di rumahku. Meskipun bukan bintang lima, tapi aku sendiri yang memasak. Hebat, bukan?" (Name) menatap binar Hinata. Seorang pria yang bisa memasak. Keren

Perjalanan 1 jam berjalan cepat di selingi pembicaraan yang tidak ada hentinya antara Hinata dan (name). Tanpa sadar, mobil sudah terparkir rapi di halaman rumah Hinata

Mereka keluar bersama dan berjalan masuk ke dalam rumah Hinata yang terhitung luas. Perabotan tertata rapi di dalam ruang tamu yang bernuansa putih, berbagai macam medali terpajang di lemari dan ada seragam oranye-hitam dengan angka 10 yang dipajang dengan bangga di samping medali. Hanya saja, ada beberapa barang yang berantakan seperti tas olahraga, bola voli yang ada di atas sofa, botol minum di lemari dan berbagai macam barang lainnya yang berada di tempat yang bukan tempatnya

𝙈𝙀𝙈𝘽𝙀𝙍 𝘾𝘼𝙍𝘿 || Hinata ShoyoOù les histoires vivent. Découvrez maintenant