Author P.O.V
Hari berjalan seperti biasa. Bangun, berangkat kerja diantar oleh Hinata, dan bekerja selama seharian penuh. Seperti seorang istri saja, diantarkan oleh seseorang dan dijemput oleh seseorang
Wanita itu mulai belajar untuk tidak peduli kepada sekeliling, meski terkadang dia merasa seseorang tengah menatap sambil membicarakannya. Tapi dia sadar dia bukanlah tipe wanita yang datang dengan berani jika dibicarakan, tidak seperti wanita di cerita sebelah. Jadi dia memutuskan untuk meninggalkan orang-orang yang mengomentari dirinya
Dia beberapa kali membaca buku tentang berani bertindak atau apalah itu yang menurutnya akan membantunya dengan percaya diri, tapi itu semua tidak berguna untuknya yang introvert
Dia masuk ke dalam ruangannya dan duduk di kursi kerja. Dia mulai membuka laptop dan membuka email untuk memeriksa tugas yang baru saja masuk. Wah, sekitar 8 tugas menumpuk. Semuanya memiliki tenggat waktu yang sama, lusa
Mau tidak mau, dirinya langsung mengerjakan pekerjaan yang mendadak itu dengan se-rapi mungkin
Berkat pengalamannya bekerja di perusahaannya yang sekarang, dia berhasil menyelesaikan 3 tugasnya dalam waktu 3 jam. Sekarang pukul 11:30. Biasanya, dia akan pergi ke kantin untuk makan siang, tapi kali ini tidak karena dia membawa bekal yang dia buat sendiri di rumah Hinata. Dia membuatnya untuk dirinya dan Hinata saat pagi hari
Wanita itu tersenyum. Melihatnya saja membuatnya berpikir tentang Hinata. Dia sadar dan seketika menampar wajahnya sendiri
"Astaga, ini adalah waktu makan, bukan memikirkan seorang pria.." meskipun begitu, tetap saja wajahnya memerah. Perlahan, dia memasukan makanan yang dia buat ke dalam mulutnya. Enak. Meskipun itu bikinannya sendiri, tapi karena menggunakan bahan masakan Hinata membuatnya lebih enak dari biasanya
Wanita itu mulai menghabiskan makanannya dan kembali berkerja hingga hari mulai malam. Dia merapikan barang-barang di atas mejanya dan memasukan laptop ke dalam tas kerja yang selalu ia bawa jika bekerja
Kaki jenjangnya berjalan keluar dari ruangan menaiki lift hingga lantai 1 dan menunggu di ruang tunggu untuk Hinata datang menjemput sesuai janjinya
Omong-omong, untuk pesan Kenma yang sebelumnya, dia tidak menjawab dan hanya membacanya. Lagi pula, kenapa dia harus peduli dengan pesan seperti itu? Tidak peduli dia mengabaikan Kenma. Dia tidak mau mengulangi masa lalu
Mobil hitam terparkir di hadapannya. Dia tahu betul itu mobil siapa. Itu adalah mobil Hinata. Meskipun si pengendara tidak menurunkan kacanya, dia berjalan masuk dan duduk di bangku penumpang
"Hinata-san, terimakasih--" wajah nya menoleh dan melihat seorang pria yang tidak asing untuknya. Itu bukanlah Hinata. Pria bersurai kuning itu tersenyum lebar melihat (name)
"Eh...? Apa aku salah mobil...? Tapi ini mobil Hinata-san" Pria itu menggeleng dan mulai menjalankan mobilnya keluar dari area perusahaan
"Tidak, Aomori-san tidak salah mobil. Ini memang mobil Shoyo-kun. Apa Aomori-san lupa denganku? Aku Miya Atsumu, yang sempat berkenalan denganmu saat kau datang ke tempat latihan voli nasional" sebenarnya, dia tidak begitu mengingatnya karena terlalu banyak pemain voli di sana, tapi dia ingat pria ini adalah pria yang sangat aktif ketika dirinya datang. Tentunya, bersama dengan Bokuto
"Ah, iya aku mengingatnya. Dan, kenapa Miya-san yang disini? Kenapa bukan Hinata-san?" Atsumu tertawa. Dia menggeleng kepalanya
"Sepertinya kau sudah jatuh cinta kepadanya sampai berharap dia yang menjemputmu, hm?" Wajah wanita itu memerah. Dia tidak bermaksud seperti itu!!
"Yah, singkat cerita aku meminjam mobilnya karena mobilku di pinjam oleh Samu yang tiba-tiba datang ke gym. Lalu, di tengah perjalanan dia menelpon ku dan meminta untuk menjemput mu di perusahaan tadi dan menyuruhku untuk membawamu ke salah satu taman dekat Karasuno High school" (name) hanya mengangguk dan kembali menatap lurus ke depan. Mobil hitam itu melewati jalan raya yang masih ramai meskipun di malam hari. Kita Tokyo yang menjadi jantung negara matahari itu tidak pernah sepi walau semalam
YOU ARE READING
𝙈𝙀𝙈𝘽𝙀𝙍 𝘾𝘼𝙍𝘿 || Hinata Shoyo
Romance[Sequel of 'Black card'] "Syukurlah aku tidak salah alamat" -·-·-·-·-·-·-·--·-·-·-·-·-·- "(name), maafkan aku" . . . . . . . . . . Haikyuu milik Haruichi Furudate Gambar yang ada di buku ini bukan milik saya ⚠️OOC⚠️ #1 [Kenma] °22/5/23 #1 [kenmakoz...