Love Comes To Late 2

5.8K 342 4
                                    

Rendra sudah bersiap untuk tidur saat mendengar suara notifikasi dari ponselnya. Benda yang ia letakkan di meja kecil di samping ranjang itu kemudian ia raih. Mendapati sebuah notifikasi pesan baru dari Lili membuat dahinya berkerut bingung.

Liliana
Sent you a document

Rendra langsung membuka pesan tersebut. Ibu jarinya kemudian membuka dokumen yang dikirimkan oleh Lili berupa file PDF tersebut dengan beberapa pertanyaan yang memenuhi kepalanya. Dokumen apa yang Lili kirimkan?

Hai, Rendra
Maaf banget aku ganggu kamu malam-malam begini. Aku gak tau sih, kamu udah tidur apa belum. Tapi kalau udah tidur pun semoga bisa dibuka besok pagi pas udah bangun. Oke, aku gak mau ngetik panjang-panjang, jadi aku mau langsung ke intinya aja ya.

Makasih, kamu udah mau jadi pacar aku selama ini. Aku bahkan gak pernah bayangin kamu dulu langsung ngajak aku pacaran waktu aku bilang suka sama kamu. Tapi aku yang udah seneng banget langsung bilang iya pas kamu bilang kita pacaran aja. Lucu juga ya kalo diinget hari itu.

Dua bulan kita pacaran, aku gak sengaja denger kamu curhat ke Kiko kalau kamu suka sama Amanda. Kamu curhat ke Kiko mau bilang kamu suka Amanda tapi waktu itu Amanda punya pacar. Maaf ya, aku lancang banget dengerin cerita kamu ke Kiko waktu itu.

Tapi, Ren, kalau kamu suka sama Amanda kenapa kamu ngajakin aku pacaran? Oke, itu gak perlu dijawab sih sebenernya.

Akhir-akhir ini, kamu jadi makin deket sama Amanda. Banyak yang bilang kalian cocok kalau pacaran. Hampir setiap hari kamu sama Amanda ke mana-mana. Sampai aku aja kamu lupain. Kamu juga rela bohongin aku kan ya? Aku aja lupa udah berapa kali kamu bohongin aku bilangnya lagi sama si ini, tapi ternyata sama Amanda. Bilangnya lagi pergi sama si itu, ternyata lagi sama Amanda.

Ternyata capek, Ren, dibohongi terus. Capek juga jatuh cinta sendirian. Sekarang kamu bisa bebas deh mau deket atau pacaran sama Amanda. Kamu udah gak perlu bohongin aku lebih banyak lagi mulai sekarang.

Kita putus ya, Rendra;)

Semoga kamu langgeng sama Amanda. Bye, sayang!

Oh iya, gak perlu kamu bales pesan aku ini yaa

Jantung Rendra berdetak berkali lipat lebih cepat setelah membaca file PDF yang dikirimkan Lili padanya. Dengan cepat, laki-laki itu menekan tombol panggil dari ruang obrolannya dengan Lili. Namun, tidak bisa.

Ia kemudian mengirim beberapa pesan yang ternyata hanya menunjukkan centang satu. Foto profil Lili pun telah lenyap. Sudah bisa dipastikan, Lili memblokir dirinya.

***

"Gak usah sok jual mahal gitu deh, Li. Lo tuh jomblo, gak perlu jual mahal ke cowok. Yang ada makin lama status kejombloan lo." Tangan Lili bergerak cepat memukul punggung laki-laki yang duduk di sampingnya.

"Cerewet banget sih. Gue jomblo sampai lulus pun gak berpengaruh juga di kehidupan lo." Laki-laki di samping Lili malah tertawa mendengar balasan Lili akan ucapannya tadi.

Lili yang sedang makan mengabaikan laki-laki di sampingnya yang masih tertawa. Bahkan saat tangan laki-laki itu bergerak menyelipkan rambutnya yang terlepas dari ikatan ke belakang telinga pun Lili tetap mengabaikannya.

"Lo beneran gak ada niat mau nyari pacar?" Pertanyaan tersebut membuat Lili akhirnya menoleh.

Gadis itu menatap laki-laki yang duduk di sampingnya sejak kedatangannya ke kantin tadi. Fian, teman satu angkatannya sekaligus saudaranya dari pihak ibu. Bagi orang-orang yang tidak tahu jika mereka bersaudara, pasti akan mengira jika mereka berdua merupakan pasangan.

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang