"Udah."

Sang Mama tersenyum seraya berbalik melangkah hendak meninggalkan Galang.

"Kamu bohong Galang."

Galang membeku di tempat. Hati nya tiba-tiba nyeri. Bukan karna Anna mengetahui kebohongan nya. Tapi, mengapa ikatan antara mereka begitu kuat.

Padahal dirinya hanya anak sambung. Mungkin kah karena kasih sayang Anna yang begitu tulus. Jika iya, maka dirinya akan menjadi orang yang begitu beruntung karena bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang sebaik Anna.

Galang mengerjap. Setelah itu menyusul sang Mama dengan langkah lebar.

"Galang laper Ma."

Anna menoleh dan tersenyum lembut. "Ayo makan, Papa juga tadi baru pulang. Kita makan sama-sama."

"Visya sama Kennard dimana?"

"Di atas. Mereka udah makan duluan tadi."

Galang mengangguk seraya mengikuti langkah Anna ke ruang makan.

💨

Visya celangak celinguk di kamar Kennard karena tak mendapati sosok itu. Pintu kamar mandi juga terbuka, tidak ada orang di dalam nya.

Ia bergumam seraya memasukan strawberry ke dalam mulut nya. Kaki nya melangkah ke arah walk in closed, beberapa jas mewah dan kemeja putih berjejer rapih di sana. Tak lupa jam tangan ber merek dan topi koleksi Kennard menjadi pelengkap ruangan tersebut.

Visya melirik pintu di sudut ruangan. Sebelum melangkah kaki nya kesana, ia dengan jahil mencoba parfum baru milik Kakak nya itu.

"Ini baru lagi kah, Visya baru tau."gumam nya seraya menyemprotkan sedikit ke arah tubuh nya.

"Hm seger."

Setelah itu ia menaruh asal botol kaca parfum di meja khusus minyak wangi milik Kennard.

Ia melangkah riang ke arah sudut. Membuka langsung pintu yang ternyata tidak tertutup.

Pintu terbuka. Di sana terdapat Kennard yang duduk memunggungi nya. Visya masuk ke dalam ruangan dengan pencahayaan yang sedikit redup ini. Terdapat beberapa layar monitor dan juga jejeran komputer.

Ya, sejak kecil Kennard gemar mengoleksi komputer. Maka tak heran, di umur nya sekarang Kakak nya itu memiliki banyak sekali beberapa jenis komputer dari berbagai merek.

"Kakak."panggil Visya dengan nada berbisik.

Kennard yang sudah menyadari keberadaan Visya sejak masuk kamar nya pun berdehem. Wajah kaku itu melirik adik nya.

"Kenapa, hm?"

Visya maju mendekati kursi yang di duduki Kakak nya. "Kak Galang kemana, kok belom pulang?"

"Markas."jawab Kennard singkat.

Remaja dengan tatapan datar itu kembali fokus pada komputer nya. Sedangkan Visya kini malah menatap sang Kakak.

"Mau ngomong apa?"

Visya tersentak saat Kennard mengetahui maksud nya. Ia menggaruk pipi nya ragu.

Ken gemas menunggu Visya yang tak kunjung menjawab akhirnya menarik gadis itu ke pangkuan nya.

"Kenapa?"tanya Ken sekali lagi, namun jari-jemari nya kembali menari-nari di atas keyboard dengan tatapan lurus kedepan, menatap layar komputer yang menunjukkan sederet kode-kode rumit.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AVWhere stories live. Discover now