AV. 29

58.1K 6.3K 618
                                    

🌲🌲🌲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌲🌲🌲

"PERGI KEMANA KALIAN! MASUK KE KELAS!!"

Visya membulatkan mata kala mendapati Pak Bambang tengah berkacak pinggang di belakang nya.

"As.."

"Sttt."desis Asgara seraya menarik pelan lengan mungil di genggaman nya. Keduanya berbelok menjauhi tangga menuju roftoop tempat tujuan mereka.

Visya diam saat Asgara membawa nya ke toilet laki-laki.

Pemuda itu mendorong pelan tubuh Visya masuk kedalam salah satu bilik toilet diikuti dengan nya.

Derap langkah guru BK itu semakin terdengar mendekat. Asgara segara duduk di atas kloset, melihat perbuatan pemuda tampan di depan nya, membuat Visya menggaruk pipi nya yang tak gatal.

"Kemana pergi nya mereka."

Itu suara pak Bambang. Visya sontak membekap mulut nya. Ia melihat celah di bawah pintu yang memungkin kan sepatu mereka terlihat.

Gawat!

"As..."belum sempat ia berbicara, Asgara dengan gesit manarik tubuh mungil nya ke atas pangkuan nya.

Sudut bibir sexy itu terangkat. "Diam sebentar."bisik nya seraya melipat kedua kaki Visya di atas paha nya.

Visya hanya bisa mengangguk kaku. Suara keran air terbuka terdengar, Asgara lah pelaku nya.

"Siapa di dalam?!"

Visya menegang. Sumpah, jika sampai ketahuan, pak Bambang pasti mikir yang iya-iya. Apalagi posisi mereka, oh my God!

Gadis itu ketar-ketir, beda dengan Asgara yang nampak santai. Tanpa ada niatan menjawab pertanyaan Pak Bambang, pemuda berahang tegas itu malah menduselkan wajah nya ke leher jenjang Visya, menghirup dengan tenang aroma manis yang menguar milik gadis di pangkuan nya.

Pak Bambang melirik ke bawah, mendapati sepasang sepatu putih ukuran laki-laki. Ia menghela nafas.

"Tuntas kan urusan mu, dan segera kembali ke kelas!"ujar nya seraya melenggang pergi meninggalkan toilet. Ia akan berkeliling mencari siswa-siswi yang kemungkinan tidak mendengar suara pengumuman.

Di dalam, Asgara menyeringai. Visya menghela nafas. "Kaya nya Pak Bambang udah pergi."gumam Visya pelan.

Pemuda di belakang nya berdehem pelan. Visya menunduk menatap sepasang lengan kokoh melingkar di pinggang nya.

Visya mendadak gugup, pipi nya bersemu.

"Asgara..."panggil Visya pelan.

"Hm...why baby?"

"K-katanya mau l-liat tembak- t-tembakan?" Oh ya tuhan. Visya benar-benar gugup setengah mati.

"Iya."jawab Asgara serak. Ia semakin menenggelamkan wajah nya di leher Visya."Wait..."gumam nya.

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang