Bab 7 : Obrolan di Sore Hari

115 17 6
                                    

NB : Pangeran Artha (m!ISTP) mulai sekarang akan berubah gender menjadi Putri Arthea (f!ISTP)

Matahari sudah mulai turun dari tempatnya berdiri gagah. Sinar berwarna oranye mulai menyelimuti langit. Hembusan angin yang sedari tadi hilang pun mulai muncul. Hal itu menjadi penanda bahwa para penduduk di separuh bumi sudah melewati setengah hari lebih.

Hari ini merupakan hari yang melelahkan bagi hampir seluruh orang yang ada di muka bumi ini. Termasuk Celia, yang saat ini sedang menunggangi kudanya bersama pasukan pengawal menuju Kerajaan Explorer untuk memenuhi janjinya menemui Putri Selvi.

Sedari tadi ia masih belum bisa menghilangkan gambaran kondisi rakyat Sentinel dari benaknya. Padahal Celia sudah membantu cukup banyak, tapi kenapa ia masih merasa bersalah? Tidak seharusnya dia merasa seperti ini, karena masalah itu pun bukan karenanya. Ini semua karena perbuatan Ghuub Luna itu!

Begitu ia menghentikan pikirannya dan beralih menatap ke depan, di saat itulah ia memiringkan kepala. Oh! Selvi sudah menunggunya di pintu gerbang Kerajaan Explorer. Wajahnya tampak kesal. Sudah bisa ia duga. Sahabatnya itu memang bukanlah orang yang penyabar. Bahkan dari sini, ia bisa mendengar Selvi sedang bergumam dan melihat ke arah lain.

"Kenapa dia lama sekali sih? Haruskah aku menghubunginya sekali lag--!"

"Ah! Itu dia! Celia! Heeii! Ke sini!" jerit Selvi ketika sepasang bola matanya mendapati Celia sudah sampai. Ia menggerakkan telapak tangannya seolah-olah menyuruh Celia untuk segera mendekat.

Walhasil Celia pun menuruti permintaannya. Setelah itu, ia turun dari kudanya dan memeluk Selvi sebagai wujud salam permulaan.

"Kau ini! Kenapa lama sekali?! Aku sudah menunggumu dari tadi tau!" protes Selvi sesaat setelah melepas pelukannya dan mendengar sahabatnya hanya terkekeh kecil.

Argh! Setelah terlambat dua jam dari yang Celia sendiri perkirakan, ia masih berani terkekeh seperti itu dan bertingkah seolah-olah dia tak melalukan kesalahan apapun? Benar-benar kurang ajar! Kemarin bilangnya karena teralihkan oleh seekor kucing yang tak bisa turun dari pohon, sekarang apa lagi alasan bocah ini?

"Ah ... maaf ya. Lain kali aku akan berusaha untuk datang lebih awal,” ujar Celia yang lalu menunduk sedikit untuk menatap langsung yang mengajaknya bicara.

Baiklah, sepertinya memang ada masalah dengan Celia. Aku tidak pernah melihat raut wajahnya begitu kosong dan penuh keputusasaan seperti ini,’ batin Selvi yang mulai bertanya-tanya dan menaikkan sebelah alisnya.

Karena penasaran, Selvi pun lantas bertanya pada gadis yang masih tampak murung itu.

"... kau ... kenapa?" tanya Selvi yang lalu menatap Celia serius. Dahinya sampai tampak berkerut sana-sini. Usahanya dalam menebak apa yang terjadi pada sahabatnya sebelum ini benar-benar tak diragukan lagi.

Sementara yang ditanya hanya menanggapi dengan sebuah deheman dan tatapan datar saja.

"Aku memperhatikanmu dari jauh. Terlihat dari raut wajahmu kalau kau sedang merasa tidak nyaman. Apa sesuatu yang buruk telah terjadi sebelum ini?" tanya Selvi yang lalu merangkul pelan pundak Celia. Sementara yang ditanya menahan tawanya dan menjawab,

"Ah ... senang sekali aku diperhatikan oleh primadona Kerajaan Explorer. Aku merasa tersentuh," canda Celia yang langsung menggerakkan tangannya ke dada dan menepuk-nepuk bagian itu beberapa kali seolah-olah ia benar-benar terharu. Sementara Selvi malah semakin kesal dan menjitaknya pelan hingga merintih kecil.

"Hish! Kau ini! Ini bukan saatnya untuk bercanda! Jujurlah padaku, apa yang sudah terjadi? Kau tak pernah begini sebelumnya. Ada apa?"

Ah. Selvi yang sudah serius benar-benar terlihat mengerikan. Dia tau usahanya dalam menutupi wajah murungnya ini akan sia-sia.  Selvi sangat pandai membaca raut wajah dan bahasa tubuh seseorang. Tak mungkin jika masalah ini terus Celia rahasiakan darinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Saving The ConifuxWhere stories live. Discover now