02

968 199 75
                                    

Pintu kelas itu dibuka, menimbulkan bunyi dentemun cukup keras. Keryitan serta tatapan kaget dari para penghuni kelas menjadi pemandangan pertama yang terlihat oleh Baekhyun.

Termasuk seorang guru yang tengah menerangkan di depan kelas. Ini masih jam 10 pagi, dan mereka sedang mengadakan pembelajaran di kelas.

"Maaf, aku pinjam Chanyeol Park sebentar!" Ujar gadis itu seraya melangkah mendekat pada Chanyeol dan langsung menyeret anak itu keluar bersama dengan tas milik Chanyeol.

"Apa yang kau lakukan? Aku sedang belajar." Namun Chanyeol tak didengarkan, masih tetap di seret.

Guru di kelas tersebut berdehem setelah kedua orang itu keluar dari kelas, "Sampai dimana kita tadi?" Tanyanya seraya melanjutkan pembelajaran tanpa mau perduli pada dua remaja yang baru saja mengganggu proses pembelajarannya.

Lagipula guru pun malas berdebat dengan Baekhyun, siapa yang tidak kenal Baekhyun. Gadis nakal yang bahkan untuk sekolah saja sungguh malas.

Namun untuk Jongin dan Sehun, mereka berdua tak bisa focus karena sudah saling tatap dengan alis yang mengeryit bingung.

"Sejak kapan dia kenal dengan si Byun?"

Sehun menggeleng, "Aku tak tahu."

Bukan hanya Jongin dan Sehun sih, Irene yang sekelas dengan Chanyeol juga tampak mengepalkan tangannya melihat Chanyeol diseret oleh Baekhyun.

Ada hubungan apa mereka berdua? - itulah yang Irene pikirkan.

Sementara Chanyeol masih mengikuti si gadis aneh itu sampai mereka tiba di belakang sekolah.

Baekhyun mengeluarkan seluruh isi tas milik Chanyeol, sontak membuat si pemilik tas terkejut bukan main karena tengah di geledah si gadis aneh itu.

"Hei, kau pikir apa yang tengah kau lakukan huh? Tidak sopan." Chanyeol mengambil tasnya, sementara Baekhyun mengecek satu persatu barang milik Chanyeol dan mencari barang miliknya.

"Kau simpan dimana kalungku?" Tanya Baekhyun, menatapnya tak suka dengan wajah datar itu.

Cantik. Puji Chanyeol dalam hati.

Ia memang Baekhyun itu cantik, meski di hiasi beberapa luka lebam dan dibibirnya yang robek juga masih belum sembuh.

"Kalung?" Chanyeol mengeryit, belum ingat akan kalung yang ia temukan kemarin.

Baekhyun berdecak, "Jangan berpura-pura tidak tahu, aku tahu kau yang menemukan kalungku!" Katanya sembari menunggu si tinggi tampan itu memberitahunya.

"Ah, kalung itu!" Chanyeol ingat, ia berjongkok untuk membenahi kembali barang-barangnya. Mengabaikan si mungil yang semakin kesal.

Kerah seragam Chanyeol di tarik, sampai si tinggi kembali berdiri dengan tangan Baekhyun yang sudah mencengkram seragam sekolah Chanyeol.

"Aku tidak sedang ingin berlama-lama disini denganmu, katakan dimana kalungku!"

Chanyeol tersenyum tipis, meski wajah itu dibuat seram tapi karena cantik rasanya tak ada seram-seramnya sama sekali di mata Chanyeol.

Tangan itu ia coba lepaskan meski nyatanya malah semakin kencang Baekhyun mencengkram seragamnya.

Chanyeol menyerah, berkata jujur meski sebenarnya ia masih ingin bermain-main dengan si mungil.

"Aku memakainya!" Kata Chanyeol sembari membuka sedikit seragam sekolahnya, "Aku hanya takut hilang, jadi aku memakainya."

Baekhyun langsung membalik tubuh Chanyeol, menendang kaki pemuda tinggi itu agar berjongkok sampai Chanyeol mengaduh karena sakit ketika kakinya di tendang oleh si mungil.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang