Benar ternyata dugaannya, Adib memang melakukan itu hanya untuk menutupi perasaannya saja. Adib hanya berusaha menerima keadaan dan berusaha agar terbiasa.

"Kuliah Kakak gimana?"

"Saya pindah kampus. Kampus saya gak jauh dari sini" Ajma ber-oh dan mengangguk-angguk.

"Ngomong-ngomong kamu ngapain disini?"

"Abi sakit Kak. Beliau di rawat di rumah sakit sebrang jalan"

"Innalilahi. Semoga Pak Kyai cepat sembuh ya"

"Aamiin" balas Ajma.

"Mmm... Saya duluan ya Kak, makanan saya sudah jadi" pamitnya saat pelayan memanggil pesanan atas namanya.

****

Clek...

"Assalamu'alaikum" Ajma kembali memasuki ruang rawat inap Abi nya.

"Wa'alaikumsalam" jawab semua orang di dalam.

Langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat sosok Kazam yang kini sedang duduk di samping Ikrar. Tiba-tiba saja Kazam beranjak dari duduknya dan menghampirinya membuat Ajma merasa canggung dan bingung harus bersikap bagaimana.

"Kamu dari mana?" Tanya Kazam dingin seperti biasa.

"Beli makanan" jawabnya singkat.

"Kemarin-kemarin" tambah Kazam karena sepertinya Ajma tak paham dengan pertanyaannya.

"Di rumah Bi Indah" cicitnya.

Ajma terkejut saat tiba-tiba Kazam menarik tangannya dan membawanya keluar ruangan. Dengan terpaksa Ajma pun mengikuti langkah Kazam.

"Ada apa si Mas?" Kesal Ajma saat Kazam sudah berhenti melangkah.

"Jangan pergi lagi" pinta Kazam.

"Mas Kazam pikir Ajma mau di madu?" Kazam menunduk dan menghela nafas gusar. Kenapa gadis ini tak paham-paham dengan maksudnya.

Kazam mendekatkan tubuhnya hingga membuat raut wajah Ajma menjadi tak santai.
"Siapa yang mau memadu kamu?"

"Emm... Iya M__mas Kazam lah" kikuknya.

"Gak usah ngaco! Saya berprinsip untuk menikah hanya sekali seumur hidup" tegas Kazam membuat Ajma semakin bingung.

"Lah, kok gitu? Terus cintanya Mas Kazam gim__"

Cup...

Seketika tubuh Ajma mematung kaku dengan mata melebar sempurna. Jantungnya serasa mau copot dari tempatnya. Dengan tiba-tiba Kazam menghentikan ucapannya dengan ciuman bibir. Ahh... Yang benar saja! Apakah ini hanya mimpi? Mana mungkin Kazam seperti ini.

Kazam pun melepaskan kecupannya dan menatap mata Ajma dalam sebelum akhirnya Ia pergi melewati Ajma dan kembali masuk keruangan. Ajma di tinggalkan nya dalam keadaan shock berat. Sampai saat ini Ajma masih mematung tak percaya dengan apa yang di lakukan Kazam tadi.

Tangan kanannya perlahan terarah untuk menyentuh bibirnya dengan keadaan masih melongo.
"Bibir aku udah gak perawan" wajahnya berubah menjadi panik attack.

"Aarrggh... Apa-apaan ini weh? Aku... Ah sudahlah"

****

Pukul 20:40 posisi Ajma dan Kazam kini masih di rumah sakit menjaga sang Abi serta menemani Umi Affah. Sedangkan Albi dan Ikrar sudah pulang sejak tadi sore.

Ikrar sendiri akan kembali lagi ke rumah sakit untuk membawakan peralatan tidur serta barang yang di perlukan lainnya. Sedangkan Albi Ia berkata akan kembali besok bersama istrinya.

Different Brother✔Where stories live. Discover now