Hidup ini bagaikan sebuah permainan. Dimana kita harus melewati satu demi satu level yang ada didalamnya.
Hai apa kabar semuanya:) Sebelumnya perkenalkan nama saya Adela putri, saya baru ini membuat cerita dan berharap semoga kalian suka dengan ceritanya. Terimakasih.
| Happy 🤍 Reading |
11.00 WIB.
"Ddy! Ita au emana?" Tanya gadis kecil itu dengan mengkrutkan dahinya.
"Kita mau pergi jauh dari sini nak" jawab Daddy.
"Ibu dak itut Ddy?"
"Ibu gak ikut sayang, karna Ibu akan pergi bersama keluarga barunya."
Gadis kecil itu tidak tahu apa maksud dari omongan Daddynya tersebut, cuman yang dia pahami adalah Ibunya tidak akan ikut pergi bersama ia dan Daddy.
"Adi Ita uman beldua Ddy pelgi na"
"Iya sayang kita cuman berdua aja perginya, gak apa-apa kan" ucap Daddy sambil menatap anaknya.
"Dak apapa Ddy" ucap gadis kecil itu sambil tersenyum.
Walaupun demikian, tidak dipungkiri dalam hatinya sangat sakit saat melihat Ibunya lebih memilih keluarga barunya ketimbang dirinya.
"Yuk Ddy ita pelgi, upil na udah unggu ama. Ibu Ita pelgi ulunya" ucapnya.
"Iya sayang, jangan lupa jaga kesehatan dan patuh dengan Daddy, ingat jangan jadi anak yang nakal. Kalau ada waktu kita akan bertemu lagi dikemudian hari. Maaf kan Ibu ya sayang lebih memilih pisah dari Daddy dan tetap berada disini. Ibu harap kamu akan bahagia di sana, Ibu sayang sama kamu." Bisik Ibu ditelinga putrinya sambil memeluk dan mencium kedua pipi, kening juga dagu anaknya.
Gadis kecil tersebut langsung menangis histeris dipeluk Ibunya dan berkata "tenapa Ibu dak itut aja, acian Daddy anti cedih alau Ibu dak itut"
"Daddy gak bakal sedih, karena putrinya yang cantik ini kan ada bersamanya."
Selang beberapa menit kedua Ibu dan anak tersebut pun sudah ikhlas.
"Kami pergi dulu, semoga kamu bahagia sama dia." Ucap Daddy yang sudah memegang pintu mobil dan siap untuk pergi. " Ayo sayang, kita pergi"
"Dadah Ibu" sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Ayo pak jalan, kita tidak ada urusan lagi disini. Udah duduk sayang mobilnya mau jalan" mobil tersebut pun sudah pergi jauh dari perkarangan rumah.
|
17.30 WIB
Tanpa terasa Meraka sudah sampai dimansion.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
