Part 4 silent treatment

944 41 9
                                    

Hii, Readers!!
Apa kabar? Sehat² yaa
Happy² terusss jangan sedih²

Hari ini author balik lagi bawa part 4 nih. Semoga kalian semua suka yaa

♡♡HAPPY READING GESS♡♡
______________________________________
================================



================================
______________________________________

✿✿✿✿

"Gimana, Om? Enak?". Tanya Cia dengan mata berbinar menunggu jawaban dari suaminya.

Alva menghela nafas.
"Om? Kok diem? Enak gak?".

Alva bingung harus menjawab apa. Pasalnya gadis ini baru saja membuatkan sayur tumis dan ayam bumbu merah kesukaan Alva. Apalagi rasanya jauh berbeda dengan masakan yang sesungguhnya.

Cia memaksa Alva untuk membiarkannya memasak makanan kesukaan Alva. Awalnya Alva menolak dan melarang, istri kecilnya tersebut terus memaksa sembari menangis hingga akhirnya Alva meng-iyakan saja dengan syarat tidak boleh terluka.

Perlu di ingat bahwa Cia hanya pandai membuat kue biasa. Sedangkan untuk makanan berat, gadis itu tidak bisa sama sekali di karenakan ibunya saat sebelum meninggal tidak pernah mengajarkan nya memasak makanan berat kecuali membuat kue.

"Sayang".

"Iya, Om?".

Tuhan tolonglah Alva, ia tak mau membuat istrinya kecewa. Jujur saja, rasa tumis sayurnya agak asam dan rasa ayam bumbu merah nya sedikit susah di jelaskan karena Tidak Enak. Entah gadis itu memasukan apa di dalamnya.

"Sini duduk dulu". Alva menepuk pahanya.

Cia menggelengkan kepalanya tanda tidak mau.
"Jangan nolak saya, sayang".

"Cia mau tau Om suka atau enggak sama masakan Cia".

"Duduk". Alva mengangkat tubuh Cia dan mendudukkannya di atas pangkuannya.

"Om! Jawab dulu ih!". Ujar Cia dengan tidak sabar.

Cup~

"Om mau tanya". Ujar Alva setelah mengecup bibir Cia.

"Kamu tau resep masakan yang kamu masak?". Lanjutnya.

"Tau kok".

"Tau dari mana, Sayang?".

"Tadi siang ada anak kecil. Dia anaknya pelayan terus Cia nanya deh cara bikin makanan kesukaan Om Alva. Terus dia kasih tau Cia karena dia pernah liat ibunya bikin". Jelasnya panjang.

"Kata Nyo- eh maksudnya mama, Om Alva suka sayur tumis sama ayam bumbu merah jadinya Cia pengen buatin".

"Jadi gimana? Om Alva suka? Enak kan, Om?". Tanya Cia.

"Kamu mau Om jawab jujur atau bohong, Sayang?". Tanya Alva balik.

"Jujur dong! Kata Ibu kita enggak boleh bohong".

Cup~ Cup~

Ciuman yang di berikan Alva di pipi Cia membuat gadis tersebut sumringah.

Obsesi Alva (On Going)Where stories live. Discover now