Reagan Kanziro Adler

Start from the beginning
                                    

"Yaelah ga perlu mikirin hukuman. Ayo bos! Fans lo udah menyambut, dedek gemesnya makin banyak." Bian akan merangkul pundak Reagan, namun ditepis Kenzo.

"Enak aja! Gue dulua-"

Brakk

Reagan menendang tong sampah besar dengan kencang, mereka langsung kicep. "Minggir! Jangan bikin gue tambah pusing."

Ketiga orang itu langsung  mengatup mulut dan menepi memberikan jalan bagi bos besarnya yang sudah melegang pergi. Sepertinya suasana hati cowok itu sedang tidak bersahabat.

"Lo berdua sih, banyak bacot." ucap Nathan yang dari tadi diam jadi ikut terkena omelan.

Nathan melangkah pergi mengikuti Reagan.

Kenzo mendengkus kesal "Gara-gara lo," ucapnya pada Bian lalu pergi mengikuti Nathan.

Bian menggaruk tengkuknya kebingungan.

"Kenapa jadi gue, anjing!?"


*****


Cowok dengan jaket kulit hitam itu melajukan ninja kesayangannya membelah jalanan ibu kota. Cowok itu bolos lagi tanpa menjalankan hukuman. Suasana hatinya sedang buruk dari pagi, rasanya dia ingin menghabisi setiap orang yang dilihatnya.

Rasanya ingin sekali mencabik manusia.

"Tolongg."

Reagan memelankan laju motornya, dahinya berkerut mendengar sayup sayup teriakan di jalanan yang tampak sepi. Saat sedikit melajukan motornya, terlihat ada beberapa pria besar yang sedang merampok seorang cewek yang tampak ketakutan.

"TOLOOONGGG T-TOLONGG."

"DIAM!"

"AAAAA JANGAN!! PREMAN JELEK!"

Preman yang sedang merebut tas cewek itu melotot. "APA?!! CEWE KURANG AJAR!!"

Cewek manis berambut sebahu kini tampak memberontak merebut tasnya, namun tenaganya tentu saja tidak sebanding dengan preman betubuh besar ini.

Reagan berdecak kesal karena jalannya terhalangi. Namun tak urung membuat cowok bermata tajam itu menuruni ninja kesayangannya dan mendekati sumber keributan.

Bugh

"Anjing,"

Salah satu preman mengumpat kasar saat ada yang menendang kakinya, membuat preman yang sedang merebut tas cewek itu mengalihkan pandangannya.

"Siapa lo! jangan ikut campur atau kami hajar." Reagan menyeringai kecil, membuat preman merasa diremehkan.

"Wah belagu. Liat bos ini bocah minta di hajar."

"Hajar aja dia," ujar pria yang disebut bos preman itu.

Dua preman berbadan besar sudah mengambil ancang ancang untuk memukul, namun kalah cepat dengan Reagan yang sudah memberikan bogeman pada salah seorang diantara mereka, dan kakinya menendang perut preman yang lain dengan sangat kencang.

Reagan berdecih, "lambat."

Gadis yang tadi di rampok itu menahan diri untuk tidak pingsan melihat cowok yang menolongnya diserang. Matanya terpejam saat tubuhnya gementaran dengan napas yang sesak, bahaya! Dia tidak boleh kambuh disaat yang tidak tepat.

Dua preman itu tumbang. Namun, tak lama komplotan preman yang lain datang kearah mereka.

"WOI ADA APA INI?" teriak preman dengan tindik di mulutnya. Dia tampak keheranan melihat temannya tergeletak memegangi perut dan wajahnya.

REAGAN • POSSESSIVE BADBOYWhere stories live. Discover now