12

1.8K 157 1
                                    

asta anak itu turun di pinggir jalan. dia memberikan cincin berlian itu pada yang tukang taxi. awalnya dia sedikit cekcok dengan sang tukang taxi tapi akhirnya tukang taxi itu menerima cincin tersebut.

asta jalan menyusuri kota yang tampak sudah sore. dia akan mampir ke rumah lamanya. rumah dengan sejuta kenangan. rumah dimana ia dan keluarga kecilnya pernah di tinggali. dan itu semua hanya kenangan.

asta dia berjalan pelan.

anak itu berdiri di depan halaman yang tampak masih ada beberapa puing yang berbekas kesan hangus. asta anak itu masuk ke dalam halaman itu.

bocah kecil berumur 15 tahun itu berusaha mati matian agar air matanya tidak turun. memori indah dengan sang bunda dan kakak kembarnya kembali berputar-putar bak kaset rusak di otaknya.

" hiks.. asta rinduu.. asta rindu kalian semua hiks "

pertahan asta runtuh. anak itu menangis dengan lirih. hatinya sakit mengingat bagaimana sang bunda yang mati di tangannya.

" ASTA? NAK? YA TUHANN! " teriakan itu membuat tangisan asta sedikit mereda. itu suara bu lasmi istri dari bapak botak pemilik pohon mangga yang tidak sengaja lewat.

bu lasmi langsung memeluk tubuh kecil asta.

" asta? kamu ga papa sayang? kita ke rumah ibu yaa? nanti kita telp om jeff okee? " asta anak itu hanya menganggukan kepalanya. bu lasmi langsung menggendong tubuh kecil asta.

" ya tuhann, apa yang terjadi denganmu sebenarnya? kenapa asta ringan sekali sayang? dan bekas luka luka ini? bagaimana bisa kamu mendapatkan luka sebanyak inii? " asta diam tidak menjawab pertanyaan beruntun dari bu lasmi. sedangkan bu lasmi dia mengelus-elus pelan punggung asta.

rasanya bu lasmi ingin menangis melihat keadaan asta. dulu asta dan arta sering mengambil mangga di rumahnya. mereka benar benar ceria waktu itu. tapi sekarang bu lasmi cukup shock saat melihat keadaan asta yang tampak kacau.

saat rumah asta terbakar itu membuat satu kompleks panik. dan berbondong-bondong untuk mematikan api yang berkobar-kobar.

mereka cukup terkejut dengan apa yang terjadi. keluarga Chloe terpandang dengan keluarga yang sangat ramah dan baik di kompleks ini. dan saat penelusuran korban hanya jasad chloe saja yang di temukan. sedangkan ke dua anak kembarnya tidak ada yang tau.

bu lasmi kira si kembar itu sudah meninggal bersama chloe. ternyata ia salah. asta masih hidup walau dengan keadaan yang cukup miris.

sesampainya di rumah bu lasmi. bu lasmi langsung mendudukan asta di sofa rumahnya. dia langsung membuatkan teh hangat untuk asta minum.

" asta? ya Allah syukur kamu masih hidup nak. dan dimana kembaranmu? " itu pertanyaan dari pak botak.

asta anak itu hanya menggelengkan kepalanya. anak itu tidak mau menjawab pertanyaan dari pak botak. takut rasa sedihnya kembali.

" pak udah biarin dulu biar asta tenang dulu tadi ibu ketemu sama dia di depan rumahnya. " kata Bu lasmi sambil memberikan teh hangat itu pada asta.

asta meminum teh hangat buatan bu lasmi dengan tenang.

" bu lasmi makasih tehnya boleh asta pinjam hpnya? asta mau telp om jeff "

bu lasmi yang mendengar itu langsung berdiri dan mengambilkan hp untuk asta.

pak botak mendekat ke arah asta sambil mengelus pelan rambut halus milik asta.

" ta.. ini kalung bundamu.. bapak cuman bisa ngasih ini maaf ya ta " ucap pak botak sambil memberikan kalung yang tampak bekas terbakar.

asta anak itu menerima kalung milik sang bunda. asta membuka bandul kalung tersebut. dan benar di dalam bandul itu terdapat foto dirinya, sang kakak dan sang bunda yang tersenyum lebar. foto pertama di saat si kembar masuk ke sekolah TKnya.

" makasih pak... ini sudah cukup buat asta.. " lirih asta. pak botak hanya menganggukkan kepalanya.

bu lasmi kembali dengan telpon genggam di tangannya. ia memberikan kepada asta dan asta anak itu segera menelpon om jeff.

MAGIC TWINSWhere stories live. Discover now