🌱 Chapter 5

99 99 107
                                        

Next part..
I hope u happines read the story

Happy Reading

***

25 Desember 2022
Pukul 04.00 A.m

Drrttt... drrttt... drrtt...

Getar dari ponsel yang berada di samping bantal membuat si pemilik langsung menggerakan tangannya, mencari keberadaan benda yang masih terus bergetar tersebut karena merasa terganggu. Dengan matanya yang masih sayup-sayup, gadis pemilik ponsel tersebut langsung mematikan alarmnya. Setelah alarmnya mati, ia tak lupa membaca doa setelah bangun tidur.

Zeva lantas bangkit dari tempat tidurnya dan segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ia melakukan rutinitasnya di pagi hari seperti biasa. Beberapa teman-temannya mungkin, jam segini mereka pasti masih pada tidur. Tapi tidak dengan Zeva, setiap harinya ia selalu bangun sangat pagi.

Sambil menunggu adzan subuh, Hal yang biasa dilakukan Zeva adalah, mencuci piring, mencuci baju, dan menyapu rumahnya. Sebelum ia memulai pekerjaan rumahnya, Zeva lantas mencuci mukanya terlebih dahulu agar rasa kantuknya sedikit berkurang. Setelah mencuci muka, ia berjalan dan tangannya memegang gagang pintu kamar, lalu membukanya.

Ceklek

Pintu kamarnya terbuka. Saat netra gadis itu melihat luar kamarnya, mata Zeva hanya bisa melihat cahaya dari lampu yang berada di ruang tengah dan kamarnya saja, selain itu gelap.

Tangan gadis itu bergerak mencari saklar yang ada di dinding depan kamarnya untuk menyalakan lampu, ia merasa tangannya mendapati apa yang dicari. Kemudian Zeva mencetek saklar tersebut sehingga rumahnya menjadi lebih terang.

Zeva pun berjalan menuruni anak tangga menuju dapur. Sesampainya di dapur, ada beberapa tumpukan piring dan gelas kotor di wastafel. Dengan gesit ia mulai membereskan semua pekerjaan rumahnya.

----

Pukul 05.45 A.m

"ZEVAAA" Panggil Rudi.

"IYAA PAAA" sahutnya dari dapur.

"CEPAT.. BERSIHKAN MEJA INI, PAPAH DSN ADIK KAMU AKAN SEGERA BERANGKAT! "

"I-IYAA PAA" Tangan Zeva tengah membersihkan alat penggorengan dan beberapa wadah yang habis digunakan untuk memasak tadi. Mendengar papahnya memanggil, ia pun memberhentikan aktivitasnya dan segera menemui papahnya. Kalau tidak, ia akan di marahi.

***

Hari senin merupakan hari termalas bagi Vinggara, karena dia harus bangun pagi sekali untuk mengikuti upacara.

Saat ini Vinggara tengah berdiri dihadapan kaca yang ada dikamarnya. Pakaian yang ia kenakan pun sudah lengkap dan rapih. Netra remaja itu melirik benda yang ada di sana, tangannya bergerak mengambil botol parfume itu. Vinggara menyemprotkan cairan wewangian itu kepakaiannya. Beberapa saat aroma khas parfume Xxx yang ia kenakan mulai menyebar mengisi udara di dalam kamar.

Setelah aktivitasnya selesai, Vinggara segera turun melalui anak tangga, menuju meja makan keluarga. Saat sampai di meja makan tersebut Vinggara mendapati Bunda, Papah dan Kakak perempuannya yang sudah menunggunya untuk makan bersama.

Vinggara [ON GOING]Where stories live. Discover now