Sweet Home

167 36 1
                                    

Ini adalah kisah keluargaku sendiri Kata orang keluargaku adalah impian banyak orang. Aku suka menulis jadi aku akan ceritakan tentang keluargaku melalui tulisan ku yang tidak akan menggunakan waktu lama untuk membacanya dan aku memberinya judul Sweet Home.

Aku Mempunyai lima saudara dan semuanya laki-laki yang selalu dilindungi dan disayangi oleh ayah dan ibuku.

Kakak pertamaku namanya Mark dia adalah laki-laki yang menghormati perempuan apalagi ibunya sendiri Kakak juga tidak akan membiarkan kami adik-adiknya sendirian saat di luar rumah apapun keadaannya.

Saat makan, setiap makan selesai dikunyah dan ditelan selalu terjadi percakapan kecil. Seperti yang dilakukan kakak, "Ayah, Ibu dan kedua adikku.

"Tadi saat ayah antar chenle ke tempat Les, cuma chenle loh yang datang. Bakalan sepi nantinya acara perpisahan, jika chenle sendiri yang lulus." Ucap ayahnya.

Di keluarga kami tidak pernah ada yang marah. Bahkan saat aku yang suka mengadu ke Ibu dan Ayah.

"Ibu, Ayah. Masa kak mark anggurin temannya. Padahal temannya udah bela-belain datang ke sini buat main."
Dan kakak membalasnya, "Kan anggur mahal." Dengan lawakan garingnya.

Kadang cuma ibu yang tertawa setiap kakak berusaha ngelawak.

Lalu beberapa hari kemudian kak Mark meminta maaf dan mengaku kesalahannya kepada Ayah.

"Maaf Ayah. Kaca depan rumah pecah kena bola."

Dan Ayah bilang, "Nanti besok kita benerin dan beli kaca baru dengan potongan uang jajanmu." Ucap ayah dengan nada biasa.

Bukan bentakan tapi hukuman. Itu yang membuat kami berani bertanggung jawab ketika melakukan kesalahan tidak sengaja sekaligus membuat kami takut melakukan kesalahan yang disengaja.

Aktifitas keluarga kami juga sangat menyenangkan. Selalu ada kegiatan yang membuat rumah kami tidak sunyi sekaligus menyehatkan kami.

Diantaranya ketika hari minggu tiba, pagi-pagi kakak nyapu halaman rumah bareng kak renjun Jeno dan haechan sedangkan aku dan chenle bersih-bersih rumah sedangkan Ibu nyuci pakaian dan ayah jemur pakaiannya.

Setelah selesai melakukan aktifitas di rumah Ayah selalu ngajak kami ke tempat-tempat berbeda di sekitar tempat kami tinggal. Jika minggu lalu ke wisata hutan, minggu ini ke pantai. Kami juga pernah mencoba setiap rumah makan di sini, satu persatu.

"Anggap saja kita juri masak keliling" ucap ayah.

Kurang kerjaan banget kan, tapi aku suka. Gak membosankan. Kadang juga ke rumah keluarga, gak lupa bawa oleh-oleh.

Orang tuaku memang tidak kaya, tidak memiliki harta yang melimpah dan tidak memiliki mobil mewah. Apapun yang aku minta kadang tidak pernah orang tuaku berikan. Tapi aku sadar, itu semua bukan karena orang tuaku tidak menyayangiku, akan tetapi mereka memang tidak memiliki banyak uang untuk memberikan apa yang aku minta.

Walaupun hidup penuh dengan kesederhanaan, nyatanya aku, ayah, ibu kakak dan adikku masih bisa menciptakan kebahagiaan di keluarga dengan kebersamaan.

Sekarang aku sadar ternyata kebahagiaan memang tidak selalu dengan harta atau mobil mewah, akan tetapi dengan kebersamaan aku masih bisa merasa bahagia. Karena tidak ada yang lebih indah di bandingkan dengan berkumpul bersama keluarga tercinta, baik suka maupun duka.

Sweet HomeWhere stories live. Discover now