Episode 22

543 116 13
                                    

"Eum... Jugo," ucap Sakura dari kursi belakang.

"Ya? Ada apa, Nona?" Tanya Jugo melirik sebentar kaca spion yang memperlihatkan wajah cemas Sakura, dengan sesekali menolehkan kepalanya ke belakang.

"Sepertinya ada yang mengikuti kita," ucap Sakura menatap mobil berwarna hitam yang berada tepat dibelakang mereka.

"Anda tidak perlu cemas, Nona," ucap Jugo yang membuat Sakura langsung berbalik.

"Apa maksudmu?" Tanya Sakura mengerutkan keningnya.

"Suigetsu dan Shino akan mengurus mereka," jawab Jugo yang membuat kedua alisnya terangkat.

"Suigetsu dan Shino?" Ulang Sakura.

"Benar, Nona," jawab Jugo.

Bersamaan dengan itu, sebuah motor berkecepatan tinggi dari arah berlawanan menabrak mobil yang berada tepat dibelakang mobil Sakura.

Brak!!

Suara benturan yang terdengar cukup keras, membuat Sakura kembali berbalik. Seketika, kedua mata Sakura melotot saat melihat mobil dibelakangnya berhenti dengan kap depan terbuka dan mengeluarkan kepulan asap.

Bukan hanya itu saja, bagian depan mobil itu juga mengalami kerusakan cukup parah. Sedangkan motor yang menabrak mobil itu terpental sekitar lima meter, dengan si pengendara yang terguling tidak jauh dari mobil.

"Ya Tuhan," ucap Sakura menutup mulutnya.

"Jugo, kita harus berhenti dan membantu mereka," ucap Sakura menolehkan kepalanya menatap Jugo yang masih fokus menyetir.

"Itu tidak perlu, Nona," ucap Jugo yang membuat Sakura mengerutkan keningnya.

"Pengendara motor itu memang sengaja melalukannya, jadi anda tidak perlu khawatir, Nona,"

"Sengaja? Sengaja bagaimana?" Tanya Sakura bingung.

"Pengedara motor itu adalah Suigetsu, dia sengaja menabrakan motornya agar mobil yang mengikuti kita berhenti," jelas Jugo yang membuat Sakura menganga.

"Dia sengaja melakukan itu hanya untuk menghentikan sebuah mobil?" Tanya Sakura tidak percaya.

"Itu benar, Nona,"

"Dia berniat bunuh diri atau apa?" Tanya Sakura bingung yang membuat Jugo tersenyum tipis.

...

"Sial!" Ucap Akemi memegang kepalanya yang terasa pusing akibat membentur kemudi mobil.

"Apa yang kau lakukan sebenarnya, bodoh! Bagaimana bisa kau menabrak, sialan!" Ucap Shiciro menatap rekannya yang masih merintih kesakitan, sedangkan ia sendiri hanya mengalami sedikit benturan di kepala.

"Pengendara motor sialan itu yang menabrak! Bodoh! Jika saja...," belum sempat Akemi menyelesaikan kata-katanya. Secara tiba-tiba pintu disampingnya terbuka secara paksa.

Karena terkejut, Akemi dan Shiciro pun menoleh secara bersamaan. Belum sempat Akemi mengeluarkan umpatan yang sudah ia siapkan untuk pelaku perusak pintu mobilnya, tiba-tiba ia ditarik secara paksa untuk keluar dari mobil.

Shiciro yang melihat hal itu pun segera membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobil untuk membantu Akemi. Namun baru saja ia keluar, sebuah pukulan keras langsung mengenai pipi kirinya, sampai membuat ia berbalik dan membentur pintu belakang dengan cukup keras.

Perlahan-lahan pandangan Shiciro mulai mengabur, dan hanya dalam hitungan detik semua yang ada disekitarnya menjadi gelap total.

"Dasar payah!" Ucap seorang pria berkacamata memandang remeh Shiciro yang kini sudah tidak sadarkan diri.

Let Me Breathe (HIATUS)Where stories live. Discover now