09. Foto Favorit

3.8K 311 15
                                    

Salma memperhatikan Rony yang sibuk memasukkan beberapa berkas ke dalam tas. Di lihatnya laki-laki itu berjalan ke arahnya, pandangan keduanya bertemu saat Rony sudah berdiri di hadapannya.

Dia mendongak menatap Rony.

"Yuk pulang!" Ajak laki-laki menjulurkan tangannya.

Salma menatap ragu tangan laki-laki itu, bukannya apa-apa dia takut jantungnya tak kuat setiap kali laki-laki di hadapannya ini bersikap manis.

"Ayo!" Ajak Rony lagi. Perlahan Salma menerima uluran tangan Rony ragu.

Mereka berdua berjalan keluar ruangan Rony bergandengan tangan dengan Salma yang menundung di sampingnya.

Kali ini Rony berjalan dengan perasaan yang senang, bahkan setiap kali pegawai yang menyapanya saat berpapasan dengannya pun kali ini dia balas dengan senyuman.

"Calonnya Pak bos ya itu?" Bisik para pegawai.

"Kayanya sih iya, keliatan dari gandengannya aja kaya Pak bos takut banget ceweknya hilang." Sahut pegawai yang lain.

"Yaah patah hati deh, padahal mau dapat jodoh kayak Pak Bos, anak tunggal kaya raya." Sahut para pegawai perempuan.

"Heh hust, kedengeran ceweknya tahu rasa lho nanti."

Begitulah kira-kira perbincangan para pegawai Rony. Salma yang mendengarnya merasa tidak nyaman, dia berusaha melepaskan pegangan tangan Rony, namun laki-laki itu malah semakin mengeratkan tautan tangannya.

Sesampainya di parkiran lagi-lagi Rony membukakannya pintu.

"Makasih Ka." Ucap Salma.

Rony mengangguk, dia menutup pintu untuk Salma dan berjalan menuju kursi kemudi.

Di perjalanan kali ini terasa berbeda. Rony mengendarai mobilnya dengan sebelah tangan dan tangan lainnya memegang tangan Salma.

Sebenarnya jantung Salma sudah tak karuan,

"Ka Rony, tangannya lepas dulu." Ujar Salma memandang Rony.

Rony menolehkan kepalanya sekilas pada Salma,

"Kamu nggak suka?" Tanya Rony

"Hah apanya Ka?" Tanya Salma balik, dia bingung, laki-laki ini setiap bicara selalu membuatnya bingung, pasalnya otaknya tuh kadang susah buat mahamin.

"Kamu nggak suka tangannya saya pegang? Saya aja suka." Jawab Rony masih dengan memegang tangan Salma.

"Bukan gitu, maksud aku, kaka kan lagi nyetir, bahaya kalau pakai satu tangan gitu, aku nggak mau mati muda, mau nikah dulu!" Ujar Salma, dia kesal sekaligus malu juga.

Rony melepaskan tangannya, akhirnya Salma bernafas lega, dia nggak sanggu kalau pegangan terus, bisa-bisa jantungnya loncat keluar lagi. Degdegan dia.

"Yaudah, nikah sama saya aja mau?" Tanya Rony santai.

Uhuk uhuk..

Salma kesedak air liurnya sendiri, Rony yang mendengar Salma batuk, mengambil minuman yang ada di Dashboard.

Salma menerima minuman itu dan langsung meminumnya, dia kaget.

Rony menghentikan mobilnya saat lampu menyala berwarna merah. Dia memandang Salma yang masih minum. Ada satu hal yang baru dia sadari, dia salah ambil botol minum, itu botol minum bekas dirinya.

Rony tadi terlalu panik, hingga tidak menyadari itu, di lihatnya gadis itu masih meminum minumannya yang tinggal sedikit lagi.

"Maaf saya salah ambil botol, itu botol bekas saya."

Objek FavoritWhere stories live. Discover now