Martha Goenawan
Hi Gaesss ... ini cerita baruu. Yuk disimak
Singapura
6 Januari 2017
Pkl 10.28
Sembilan jam sebelum wajahnya terpampang di koran-koran, Martha setengah berlari memasuki stasiun. Papan pengumuman dengan tulisan hijau elektrik menandakan MRT akan tiba dua menit lagi. Ia mempercepat langkahnya, yang tidak bisa cepat-cepat amat karena putranya, Daniel meringkuk dalam gendongan bayi.
Tubuh mungil Martha tenggelam di antara gendongan bayi dan ransel raksasa. Gendongan bayi membuat Martha gesit bergerak. Bagi wanita itu, tiap detik adalah kesempatan mendulang retweet.
Martha mengintip Daniel yang terkantuk-kantuk. Diciumnya kepala Daniel. Sudah 18 bulan ia menghirup aroma khas bayi yang ia sukai.
Sleep, Baby, Mommy needs time to work. And time to have fun!
Senyumnya merekah. Terakhir ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya beberapa bulan lalu di penthouse Fanny di Sentosa. Martha sudah membayangkan keseruan siang ini. Ia butuh tertawa, bersenda gurau dengan orang dewasa selain kasir supermarket.
Martha mengembuskan napas lega ketika tiba di peron sebelum MRT sampai. Di peron, papan pengumuman dengan neon kuning terang benderang memberi peringatan.
YOU ARE READING
Perkumpulan Anak Luar Nikah
ActionMartha Goenawan, seorang ibu muda secara anonim mengelola akun Twitter yang mengulik background Caleg. Ia terjerat kasus hukum karena memalsukan dokumen yang ia gunakan untuk mendapat beasiswa Universitas Singapura. Martha terancam dipenjara dan did...