NSW: Teman Lama (2)

Mulai dari awal
                                    

Samuel menatap istrinya. "Kamu kenapa, sayang?" tanya Samuel.

Navya menggeleng cepat. "Gapapa. Kamu udah selesai mandinya?" ujar Navya yang sedikit gugup.

"Udah. Sana mandi, baru kita istirahat." Navya mengangguk pelan dan pergi dari balkon.

Samuel memperhatikan gerak-gerik istrinya, dia tahu kalau Navya habis telponan dengan Mila. Ketika tadi ingin menghampiri istrinya, Samuel tak sengaja mendengar ucapan istrinya. Samuel tidak ingin mencari tahu, dia tidak ingin berdebat lagi dengan Navya.

Setelah selesai mandi Navya keluar dengan piyama merah yang senada dengan piyama Samuel. Wanita itu kembali menggantung handuk, lalu pergi ke ranjang tidurnya. Dia membaringkan tubuhnya disebelah Samuel.

Navya melihat suaminya yang sudah memejamkan matanya, keningnya mengerut. "Tumben banget bayi gede udah tidur. Biasanya ngelakuin rutinitas setiap malem," ceplos Navya.

Navya mengedikkan bahunya. "Bagus deh kalau udah tidur duluan, jadi gue ngga perlu nurutin kemauannya yang aneh itu," sambung Navya.

Tanpa Navya sadari bahwa Samuel mendengar ocehan wanita itu. Samuel hanya memejamkan matanya, dia tidak tidur, hanya memejamkan matanya. Samuel membuka matanya dan langsung menarik Navya ke dalam pelukannya.

Navya tersentak kaget.

"Udah ngocehnya, hm?" bisik Samuel.

Navya menelan ludahnya dengan kasar. "Kamu bukannya udah tidur?" ucap Navya.

"Aku ngga akan tidur kalau belum dapet jatah dari kamu, sayang," jawab Samuel dengan berbisik ditelinga istrinya.

Tubuh Navya merinding mendengar bisikan suaminya. Ia menjauh dari Samuel. "Besok aja ya, aku capek banget. Badan aku pegal-pegal loh," ujar Navya dengan menunjukkan puppy eyes-nya.

"Oke, tapi jatah nen tetap ada!" tegas Samuel.

Navya memutarkan bola matanya malas. Ini yang tidak dia suka dari Samuel, sangat menyukai hal yang Navya sendiri bingung kenapa pria itu suka. "Ngga ah," tolak Navya.

"Menolak suami, hm?" Samuel menaikkan sebelah alisnya.

Navya menghela nafas panjang. Dia membuka satu persatu kancing piyama di depan Samuel dengan raut wajah yang kesal. Samuel yang melihat terkekeh pelan. Dia kembali menarik Navya ke dalam dekapannya.

Cup!

Satu ciuman mendarat di kening Navya yang sangat lama. Samuel mencubit sekilas pipi istrinya. "Jangan ngambek, sayang."

"Jingin ngimbik, siying," cibir Navya. Wanita itu menatap datar suaminya. "Cepetan kalau mau, Nay tinggal tidur nih ya!" sambung Navya dengan sedikit mengancam.

Samuel tersenyum tipis.

Navya yang melihat aksi suaminya pun menggelengkan kepalanya. Tingkah Samuel seperti anak bayi yang membutuhkan asi, bedanya punya Navya tidak mengeluarkan asi. Terakhir keluar saat Agnes memasuki usia dua tahun.

Tangan Navya mengelus lembut rambut suaminya. Navya teringat sesuatu. "Sam, besok habis makan siang aku izin ketemu Mila boleh?" ujar Navya.

Kegiatan Samuel terhenti, pria itu mengangguk pelan sebagai jawabannya. "Iya."

"Oke, makasih sayang." Mendengar ucapan Navya membuat Samuel tersenyum senang.

***********

Keesokan harinya Navya berniat menemui Mila dan seseorang disebuah cafe yang berada di pusat kota. Navya turun dari mobilnya. Dia langsung masuk ke dalam cafe dengan langkah cepat ketika tadi mendapatkan pesan bahwa Mila sudah tiba duluan, dan sekarang berduaan dengan orang itu.

NAVYA: Secreet WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang