"Kamu denger kan kalo Kaivan belum sarapan? Kamu mau tanggung jawab kalo pasien kalian meninggal karena dokternya pingsan saat operasi?" tanya Mega dengan pandangan mengintimidasi kepada dokter magang yang masih di sana.

Dokter magang yang ditatap sedemikian rupa pun menatap Kaivan tidak enak. "Saya akan menunggu Dokter selesai sarapan di ruang operasi. Kalau begitu saya permisi Dok." ucap dokter laki-laki yang masih tampak muda itu sebelum keluar dari ruangan itu.

Kaivan menatap Mega dengan tatapan tajam.

"Apa? Mau ngeyel? Mau ngorbanin nyawa pasien kamu?" tantang Mega dengan tatapan nyalang.

Kaivan mendengus dan segera menerima makanan yang Mega sodorkan. Ia memakannya dengan sangat cepat untuk mengejar waktu.

Kaivan tidak menyangka kalau orang yang akan memberikannya makanan di saat ia tidak sempat menyiapkan makanannya sendiri adalah Mega. Padahal orang yang menasehatinya pertama kali adalah dokter Helena.

***

Kaivan keluar pada siang hari karena operasinya berjalan selama kurang lebih 6 jam. Setelah mensterilkan dirinya sendiri, Kaivan beranjak menuju ruangannya untuk berganti baju dan mengenakan kembali jas dokternya. Ia juga harus mempelajari data pasien yang akan ia operasi setelah ini.

Begitu sampai di ruangannya, Kaivan terkejut karena melihat Mega yang sedang duduk di kursinya sedang melakukan sesuatu dengan tabletnya. Jadi gadis itu masih di sini? Ia kira sudah pulang setelah dia pergi untuk melakukan operasi pagi tadi.

"Kamu udah selesai? Ternyata selama itu ya orang operasi." tanya Mega menyambut Kaivan yang baru datang.

"Anda masih di sini?" heran Kaivan.

"Tentu. Hari ini saya akan menemani kamu bekerja seharian." jawab Mega kembali menampilkan senyum manisnya.

"Untuk apa?" tanya Kaivan sembari duduk di depan meja kerjanya di kursi tamu yang biasanya dia ajak ke ruangannya.

"Untuk membuat kamu barubah pikiran agar menikahi saya." jawab Mega santai.

"Dan saya nggak akan berubah pikiran." balas Kaivan datar.

"Terserah kamu, yang jelas perkataan saya pasti akan menjadi nyata." sahut Mega yang kali ini beranjak berdiri setelah mendengar panggilan di ponselnya.

Mega segera keluar dari ruangan Kaivan. Namun tidak lama gadis itu kembali dengan membawa 2 buah paperbag berukuran sedang. Ia kembali menghampiri meja Kaivan dan mengeluarkan isi paperbag itu.

"Makan siang kita sudah siap." riang Mega sembari menata beberapa kotak berisi makanan.

Kaivan mengernyitkan keningnya melihat bermacam-macam makanan di kotak itu. Ia kembali menatap Mega yang terlihat tidak merasa malu sama sekali padanya. Kenapa gadis itu harus melakukan semua ini untuk membuatnya mau menikahinya?

"Kaivan!" panggil Mega menyadarkan Kaivan dari lamunannya.

"Jangan bengong. Ayo makan!" ajak Mega menyerahkan sendok pada Kaivan.

Kaivan tidak ingin menerimanya, tapi tingkah Mega yang sama sekali tidak ingin dibantah membuatnya menerima sendok itu. Bagaimana tidak? Gadis itu mengambil paksa tangannya dan meletakkan sendoknya langsung digenggaman tangannya.

***

Sepanjang hari ini Mega benar-benar membuntuti Kaivan kemanapun pria itu pergi. Bahkan gadis itu sampai menunggu Kaivan melakukan operasi lagi sampai larut malam. Kedatangannya yang selalu membuntuti Kaivan membuat para penghuni rumah sakit banyak yang mencibirnya karena tidak suka dengan sikapnya.

Sepanjang Mega mengikuti Kaivan ia melihat banyak sekali orang yang menatapnya tidak suka. Tapi bukan Mega namanya kalau ia perduli dengan hal itu. Baginya yang penting misinya sukses.

Hari kedua Kaivan berangkat kerja setelah diikuti Mega seharian kemarin juga tidak jauh berbeda. Kaivan justru menemukan Mega sudah berada di depan rumahnya untuk menjemputnya pergi bekerja. Lebih tepatnya gadis itu yang mengikutinya bekerja.

Kaivan sungguh heran dengan sikap Mega yang benar-benar aneh. Sebenarnya untuk apa Mega sampai memintanya untuk menikah sampai seperti ini? Kalau dipikir-pikir gadis secantik Mega tidak mungkin kesulitan mencari pendamping yang sepadan dengannya. Lalu kenapa gadis itu harus repot-repot melakukan semua ini hanya untuk menikah dengannya?

"Anda nggak bosan dengan apa yang Anda lakukan sekarang?" tanya Kaivan saat mereka sedang berjalan di lorong rumah sakit.

"Nggak. memangnya kenapa?" jawab Mega.

"Karena saya nggak akan menikah dengan Anda. Apa yang Anda lakukan ini percuma. Tidak akan mengubah keputusan saya." ujar Kaivan tampak santai.

"Keputusan saya untuk membuat kamu menikah dengan saya juga nggak akan berubah." balas Mega tak kalah santai.

Kaivan tak percaya dengan apa yang didengarnya. Bisa-bisanya Mega menjawab perkataannya dengan begitu santai.

"Bagaimanapun kita akan bertemu di pengadilan Bu Mega. Saya dan investor lain." ucap Kaivan lagi.

"Saya tau kok. Dan bagaimanapun juga kalian nggak akan menang dari saya." balas Mega lagi.

"Kenapa Anda nggak menghentikan kelakuan konyol Anda sekarang?" tanya Kaivan jengah.

Mega tersenyum kecil mendengar Kaivan mengatainya konyol. Kalau dipikir-pikir memang dirinya sangat konyol sekali saat ini. Bahkan ia harus menyerahkan sebagian tugasnya kepada Gavin demi misi konyol ini. Tapi tak apalah demi masa depannya.

"Karena saya belum membuat kamu bersedia menikahi saya." jawab Mega santai.

"Memangnya apa yang akan Anda lakukan saat saya menikahi Anda?" tanya Kaivan yang juga penasaran.

"Tentu saja menyelamatkan masa depan saya yang cerah." jawab Mega tersenyum senang

"Masa depan yang cerah?" bingung Kaivan.

"Iya kalau saya menikah dengan kamu, sudah pasti masa depan saya akan sangat cerah sampai tua." Mega tampak bersemangat dalam menjelaskan.

"Terus bagaimana dengan masa depan saya?" tanya Kaivan yang tampak tidak tertarik dengan semangat Mega.

"Masa depan kamu juga sudah pasti cerah. Kita akan hidup bergelimang harta nantinya." jawab Mega tersenyum membayangkan kekuasaan yang akan ia punya nantinya.

"Dokter Kaivan?" panggil sebuah suara yang menghentikan obrolan Kaivan dan Mega.

Kaivan dan Mega langsung menoleh ke sumber suara. Terlihat dokter Helena sedang berdiri di sana sambil memandangi mereka berdua dengan tatapan rumit.

*
*
*

TBC

Gimana sama part ini? Ada yg senyum-senyum?

Atau malah ada yg gondok nih?

Apapun itu kalian harus vote dan komen cerita ini ya. Share juga ke sosmed kalian biar semakin banyak yg tau keseruannya.

Ok, see you in the next chapter...

My Powerful Wife (COMPLETED)Where stories live. Discover now