"Tadi siang mama melihat dia bersama dengan seorang gadis ditaman, entah dia siapa dan apa yang mereka lakukan. Mama hanya ingin kamu tak terlalu mencintai dia karena kita tidak tahu apa yang memang terjadi diluar sana walaupun itu akan sulit, kamu belum pernah jatuh cinta dan patah hati sebelumnya," ucap Luna, ia sungguh tak ingin kata 'patah hati karena cinta' terjadi pada Chris.

Jika Leo memang pemuda yang baik dan dia bisa mengatakan semuanya dengan jujur nanti nya mungkin Luna akan menerima itu semua dengan cepat, karena dalam sebuah hubungan kejujuran itu sangat penting tanpa ada nya kebohongan apapun.

Cinta yang berawal dari kebohongan tak akan pernah bisa berjalan dengan baik.

"Pikirkan baik-baik." Luna mengelus kepala Chris lalu mengecupnya sekilas, "tidurlah ini sudah malam."

Setelah mengatakan itu Luna melangkah pergi meninggalkan Chris yang berkecamuk dengan pikirannya.

***

Leo sudah meminum hampir satu botol minuman padahl toleransi terhadap alkohol cukup rendah, ia meraung memukul dadanya berkali-kali berharap sesak di dadanya menghilang. Perempuan yang selalu ia dambakan tak bisa digenggam, penolakan yang Dalfa lakukan sangat terasa begitu menyakitkan.

"Berhentilah minum, kau sudah seperti babi kehausan," ujar seorang pria, ia teringat Kapibara saat melihat cara si manis menegak minumannya, ia mengelus pinggang Leo secara sensual.

"Eunghh ... haish, siapa kau .. ?" Leo menyipitkan matanya saat seseorang mengelus pinggangnya, ia menggelengkan kepala agar pening di kepalanya menghilang.

Seakan tak peduli dengan pertanyaan si manis pria itu menarik Leo agar duduk di pangkuannya. Ia melayangkan ciuman di perpotongan leher si manis bahkan ia menyesap leher Leo membuat sang empu mendesis merasakan perih juga gelenjar kenikmatan.

Leo tak mampu berontak saat pria itu membawanya ke room bar, kepalanya terasa berkunang-kunang, ia terus merintih memanggil nama Dalfa. Punggungnya terasa nyeri entah menghantam apa, ia sudah kehilangan kewarasannya untuk saat ini.

"Eunghh ... shhh ... " Leo melenguh menikmati sentuhan di paha dalamnya, rasanya aneh namun menyenangkan, Leo ingin lebih.

Ia tak ingin rasa ini menghilang, tangannya mengalung membalas ciuman sang dominan terasa manis saat ia menyesap dan membalas lumatanya. Leo merintih saat benda tumpul memaksa masuk ke lubannya, ini aneh namun ia ingin segera merasakan penis itu masuk.

"Aghh!" Leo berontak kakinya menendang-nendang udara kepalanya yang pusing di paksa sadar saat rasa sakit itu menderanya, ia meramat seprai sampai lepas dari pondasinya.

Tubuhnya terhentak-hentak sampai terpentok kepala ranjang, sang dominan terus menggoyangkan pinggulnya mengejar kenikmatannya sendiri tak peduli dengan si manis yang menangis menahan sakit tiada tara.

Rasanya sangat sakit, membuat Leo kehilangan kesadarannya.

"Jalang kau tak mati 'kan?"

pria itu terkekeh sinis, ia sangat menikmati tubuh yang sama sekali belum pernah di jamah itu, ini benar-benar nikmat bahkan jalang yang selalu ia sewa tak senikmat si kapibara.

****

Chris menatap sendu kekasihnya, ia baru saja selesai membersihkan sperma yang sudah hampir mengering di paha Leo. Tangannya mengepal andai jika ia menyuruh Wasy lebih awal untuk mencari keberadaan Leo ini semua tak akan terjadi.

Bagimana jika Leo sudah terbangun dan tersadar jika ia mendapat pelecehan? ia tak ingin melihat Leonya hancur. Jangakan dilecehkan orang lain, saat kejadian pagi saja, Leo terus mendiaminya.

Ia kecewa pada dirinya sendiri yang tak bisa menjaga Leo dengan baik, bahkan ia rasa jantungnya akan berhenti saat melihat keadaan Leo yang sangat buruk. Bibir terluka, bahkan di lubangnya tersisa cairan merah pekat yang ia yakini darah, bau sperma menusuk indra penciuman Chris, ia benar-benar sakit hati, dominan biadab mana yang berani menyentuh kekasihnya.

"Wasy, jangan pernah mengatakan yang sebenarnya pada Leo. Anggap saja akulah pelakunya." Chris menatap Wasy di ambang pintu dengan tatapan memohon, berharap Wasy mengerti maksudnya.

"Tuan, saya berjanji akan menutup mulut tentang hal ini," ujar Wasy, ia tak ingin menambah beban Tuannya. Dominan mana yang tak akan sakit hati saat mendapati submisifnya disetubuhi dominan lain? Namun Tuannya tak memikirkan dirinya melainkan memikirkan perasaan kekasihnya jika sampai tahu, Wasy yakin Leo akan mendapatkan trauma jika ia tahu orang lain melecehkannya.

Setelah itu Wasy segera beranjak keluar untuk menunggu Tuannya diluar saja agar tak membuat Leo curiga saat ia bangun nanti, meninggalkan Chris hanya bersama dengan Leo saja didalam sana.

Chris membuka kemeja yang ia pakai, lalu merebahkan tubuhnya disamping Leo melakukan hal seolah dirinyalah yang melakukan semua itu pada Leo, setidaknya jika Leo merasa sakit hati tak akan terlalu dalam karena yang melakukannya kekasihnya sendiri walalupun Chris tahu perilaku bercinta saat tak sadar adalah hal buruk.

Bersambung..

_______



siap kami ajak terbang lagi?

satu kata buat ayang Chris ....

Regret ( Terbit)Where stories live. Discover now