"Masih ada beberapa masalah yang belum selesai." bantah Mega.

"Itu tidak ada hubungannya dengan perjanjian kita Mega Sanjaya." balas Garendra.

Mega mengeraskan rahangnya mendengar ucapan menyebalkan ayahnya.

"Kamu sudah berjanji pada papa, akan menikah tahun 2023. Dan sekarang sudah tahun 2023. Usia kamu sudah menginjak 28 tahun. Sudah waktunya." ujar Garendra lagi.

"Tapi Pa, Mega masih harus ngurus kekacauan di perusahaan akibat korupsi yang dilakukan Hermawan. Produksi kita menurun, bukan cuma kuantitas tapi juga kualitas. Konsumen beralih ke pesaing kita." protes Mega.

"Papa akan serahkan masalah ini ke Adam. Dan kamu segera urus pernikahan kamu. Kamu bilang kamu nggak mau dijodohin sama Rama, jadi papa nggak akan ikut campur sama pilihan kamu asal nggak ada kebohongan di dalamnya." ujar Garendra.

Mega semakin mengeratkan kepalan tangannya. Pernikahan? Mega sama sekali belum ada memikirkan tentang pernikahan. Apalagi tentang calon suami. Harus bagaimana Mega mensiasati tekanan ayahnya untuk segera menikah?

"1 bulan. Kasih Mega kesempatan 1 bulan." tawar Mega.

"Jangan terus mengulur-ulur Mega." tegas Garendra.

"Gavin bilang ada masalah terkait dana karena menghilangnya investor. Solusi untuk mengembalikan kualitas produk dan kepercayaan konsumen adalah dengan memperbaiki produk kita. Dan kita akan membutuhkan banyak dana untuk melakukannya. Jadi biarin Mega ngatasin masalah ini dulu sebelum mengurus pernikahan." Mega menjelaskan alibinya.

"Papa udah bilang bakal serahin masalahnya ke Adam." tolak Garendra.

"Semua data investor ada di tangan aku. Dan papa kan tau kalo dari dulu Adam itu selalu nyari kesempatan buat melengserkan aku di setiap kesempatan. Kalo dia yang dapat kesempatan ini yang ada dia bakal ngelakuin sesuatu buat narik simpati para pemegang saham. Dan kalo itu terjadi, nasib Sanjaya bisa terancam," bantah Mega keras.

"Adam juga Sanjaya." ujar Garendra memijit pelipisnya.

"Tapi bukan anak kandung papa! Pemilik GS Corp itu papa. Garendra Sanjaya. Bukan Sanjaya yang lain. Adam itu cuma keponakan papa. Dia nggak ada hak buat gantiin posisi papa." tegas Mega.

"Pa, jangan karena aku ini perempuan, papa jadi nggak percaya sama aku. Papa udah liat sendiri gimana perjuangan aku ngembangin GS Corp selama 5 tahun ini. Apa papa masih belum percaya juga sama kemampuan aku?" lirih Mega.

Garendra menghela nafasnya mendengar ucapan putrinya. Ia memijit pelipisnya sebentar sebelum berucap.

"1 bulan. Papa kasih kamu waktu 1 bulan untuk mengurus masalah dana dan rencana perbaikan kualitas produk. Setelah itu kamu bener-bener harus membawa calon suami kamu ke hadapan papa dan mengurus pernikahan." ucap Garendra akhirnya.

"Kalo kamu tidak segera menikah dan memiliki anak, maka jangan harap kamu akan terus duduk di kursi kamu sekarang." lanjut Garendra penuh ancaman.

Mendengarnya membuat Mega mengepalkan kepalan tangannya semakin kuat.

"Baik pa, terimakasih udah percaya Mega." ujar Mega sebelum keluar dari ruangan kerja ayahnya.

"Huhfftt... Seenggaknya masih ada waktu." gumam Mega sebelum beranjak pergi meninggalkan kediamannya sendiri.

Mega memang tidak tinggal bersama ayahnya di rumah megah mereka. Hal itu karena keluarga pamannya yang tidak tau diri itu tinggal di sana. David Sanjaya yang merupakan ayah Adam membawa istri dan anaknya untuk tinggal di rumah Garendra karena katanya kasihan pada Garendra yang baru saja ditinggal mati istrinya 10 tahun yang lalu. Saat itu Mega memang tidak terlalu mengerti dengan maksud dan tujuan pamannya yang sebenarnya. Ia menganggap kalau keluarga pamannya sangat pengertian.

My Powerful Wife (COMPLETED)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن