"Aku ikut ya. Aku mau lihat keadaan anak kita, kemarin dia tidur sehabis nangis, mau aku cek luka cubitannya yang kemarin," ujar Samuel.

"Ya sudah, ayo."

Keduanya pun keluar dari kamar, lalu melangkah menuju kamar putri mereka yang berada di sebelah kamar keduanya. Navya membuka pintu kamar Agnes, ia menyalakan lampu dan melihat anaknya yang masih tertidur pulas diatas kasur.

Samuel dan Navya heran, tidak biasanya Agnes belum bangun. Apalagi hari ini anak itu sekolah, namun tumben belum bangun.

Keduanya melangkah mendekat ke ranjang tidur Agnes. Navya mengelus rambut putrinya yang panjang. "Nesa, bangun yuk." Navya membangunkan anaknya dengan sangat lembut.

Samuel duduk ditepi ranjang. Dia melihat lengan putrinya yang sudah tidak merah-merah seperti semalam. "Bekas cubitan kemarin udah hilang, Nay," kata Samuel kepada istrinya.

Navya mengangguk pelan. Wanita itu kembali membangunkan putrinya yang belum juga bangun. Beberapa menit kemudian Agnes bangun. Anak itu membuka matanya dengan perlahan, ketika pandangannya sudah jelas hal yang pertama kali anak itu lihat adalah, keberadaan kedua orang tuanya.

Samuel tersenyum lembut kepada putrinya. Pria itu menggendong tubuh Agnes yang masih belum mengumpulkan kesadarannya. "Morning princess."

"Morning too, Papa." Agnes menyenderkan kepalanya di pundak sang papa.

Navya menatap putrinya yang terlihat sangat capek. Memang kemarin acara sampai malam, bahkan mereka baru tiba di rumah sudah hampir jam sebelas malam. "Nesa mau sekolah?"

Agnes menatap sang mama dengan tatapan sayup. "Iya, mama."

"No! Nesa jangan sekolah dulu hari ini. Kamu libur dulu, ya?" sela Samuel.

"Kenapa pa?" tanya Agnes.

"Gapapa. Hari ini kita jalan-jalan, gimana? Papa sama mama dapet libur dari opa. Jadi, hari ini kita bisa family time kemana pun yang princess mau," jawab Samuel.

Samuel merasa membutuhkan waktu luang bersama keluarga kecilnya. Dia merasa akhir-akhir ini dia dan Navya jarang ada waktu untuk anak mereka, Samuel tidak mau anaknya nanti merasakan kekurangan kasih sayang orang tuanya.

Navya tersenyum tipis. "Nesa mau 'kan?"

"Iya, Nesa mau." Agnes menyetujui ajakan sang papa. Hari ini Agnes memang sedikit malas untuk berangkat ke sekolah, entah karena apa alasannya.

Cup!
Cup!

Agnes mendapatkan dua ciuman pipi kanan dan kiri dari kedua orang tuanya. Senyuman anak itu melebar. "Yeayyy dapet kiss dari papa dan mama," pekik Agnes senang.

Samuel dan Navya ikut tersenyum. Keduanya senang, jika anak mereka senang. Samuel menurunkan putrinya dari gendongannya. "Nesa sekarang mandi sama mama ya, papa mau mandi juga di kamar," ucap Samuel lembut.

Agnes menggeleng cepat. "Nesa mau mandi sendiri. Nesa udah gede, jadi mau mandiri aja," ujar Agnes yang membuat kedua orang tuanya terkekeh pelan.

"Nesa emang sudah besar, tetapi di mata papa dan mama, kamu tetap putri kecil kami, sayang," ungkap Navya dengan mengelus pipi chubby anaknya.

NAVYA: Secreet WifeWhere stories live. Discover now