Part 28

4.8K 546 20
                                    

Selamat membaca...










































Shani baru saja mendapat telfon dari veranda yang mengabarkan kalau gracia sakit dan demamnya belum juga turun sejak semalam. Ve pun dengan sangat memohon ke Shani untuk datang melihat keadaan gracia, karena gadis itu terus mengigau memanggil nama Shani. Tapi sayangnya Shani menolak untuk melihat keadaan gracia dengan alasan sibuk di jeketi.

Mulut bisa saja berbohong kalau Shani tidak peduli pada gracia. Tapi di hati kecil Shani, ia begitu mengkhawatirkan gadisnya itu.

"Jangan sampai kamu menyesal hanya karena rasa cemburu kamu yang berlebihan itu, shan" Ucap anin yang mengetahui masalah percintaan Shani dan gracia

"Tapi nin... "

"Gak ada tapi-tapian, shan. Pergi dan lihat keadaannya. Atau kamu akan menyesal nanti"

Shani yang sempat bingung akhirnya mengikuti saran dari anin dan juga hati kecilnya.

"Thanks ya, nin. Aku pergi dulu"

Anin mengangguk tersenyum.

"Hati-hati ya"

"Iya, bye anin"

"Bye"

*Skip*

Apartemen veranda

"Ma, onty mana?? Gege mau onty, ma" Berulang-ulang kali gracia mengigau seperti itu dan ve hanya bisa memeluk gracia sambil membisikkan kalau Shani akan segera datang. Walaupun kenyataannya Shani menolak untuk datang melihat keadaan gracia.

Ting nong

Ve yang sedang mengelus-elus kepala gracia, tiba-tiba dikagetkan dengan suara bell.

"Itu pasti kak melody"

Ve pun segera bergegas untuk membukakan pintu.

"Iya sebentar" Saut Ve ketika sudah di luar kamar

Ceklek!

Pintu terbuka dan ternyata Ve salah dengan tebakannya tadi. Yang datang ternyata bukanlah melody, melainkan Shani dengan senyum manisnya menyapa Ve yang ada di hadapannya sekarang.

"Hay, kak"

"Hay, yuk masuk"

Shani mengangguk lalu masuk ke dalam apartemen Ve.

"Aku cuci tangan dulu ya, kak" Pamit Shani yang diangguki oleh Ve

"Katanya sibuk, kok bisa kesini?"

Shani mengelap tangannya menggunakan handuk kecil yang ada di dekat wastafel. Lalu berbalik badan dan tersenyum ke veranda.

"Udah agak renggang kok, kak"

"Oh, yaudah kamu langsung masuk ke kamar aja. Aku mau keluar sebentar ya"

Shani mengangguk lalu bergegas memasuki kamar veranda yang di mana ada gracia sedang terbaring dengan kompresan di kening.

"Ge... " Panggil Shani yang sekarang berbaring di sebelah gracia. Tak lupa tangannya yang putih mulus itu membelai lembut kepala gracia

Cup!

Satu kecupan hangat mendarat di pipi gracia. Dan sang empunya pipi perlahan membuka mata. Ia mencari wajah seseorang yang ada di sampingnya saat ini.

"O-onty" Ucapnya pelan dengan nafas yang terasa hangat melewati indra penciuman Shani

"Iya sayang ini aku" Jawab Shani

"Onty, aku kangen"

Di peluknya Shani oleh gracia, dan gracia menenggelamkan wajahnya di leher Shani. Shani pun bisa merasakan suhu tubuh gracia yang panas. Begitu juga dengan hembusan nafas gadisnya itu.

"Onty jangan pergi kemana-mana. Aku gak mau onty pergi. Maafin aku ya. Aku janji gak akan buat onty marah lagi"

Shani mengerutkan keningnya mendengar kata-kata gracia barusan.

"Kenapa kamu minta maaf sayang. Aku gak marah kok. Udah ya jangan banyak ngomong dulu. Kamu kan lagi sakit" Kata Shani

"Enggak, aku tau onty waktu itu marah sama aku. Onty cemburu kan sama leo?"

Deg!

"Kenapa? Onty kaget aku bisa bilang kaya gitu?"

Shani terdiam

"Aku emang gak bisa baca. Aku juga masih kaya anak kecil. Tapi sekarang aku mulai sedikit paham tentang banyak hal. Salah satunya tentang cemburu. Bener kan onty cemburu sama leo karena aku pergi terus sama dia?"

Lagi-lagi Shani terdiam.

"Oke, kalo onty diam artinya iya. Dan aku minta maaf. Onty mau kan maafin aku?"

Shani menatap dalam mata gracia dan tak lama ia mengangguk tersenyum.

"Iya, aku maafin kamu. Tapi tolong jangan ulangi lagi ya, atau kamu bakal kehilangan aku selamanya"

Kata-kata Shani membuat kepala gracia yang terasa pusing menggeleng cepat. Dan tatapan gracia ke Shani begitu terlihat takut untuk kehilangan Shani selamanya.

"Aku gak mau kehilangan onty apalagi untuk selamanya. Gak mau onty, gak mau" Ketakutan gracia semakin menjadi-jadi, ditambah isakan dari gadis itu

"Maka nya kamu turutin apa yang aku mau ya"

Gracia mengangguk

"Iya, aku janji bakal turutin apa yang onty mau" Mendengar hal itu dari gracia, Shani pun tersenyum penuh kemenangan

"Good Girl"

Cup!

Dikecup nya bibir gracia "I love you, sayang"

"I love you too, onty"

Setelahnya gracia tertidur dipelukan Shani yang begitu terasa nyaman. Bahkan lebih nyaman dari pelukan veranda.

***

"Loh... Shan, mau kemana?" tanya ve ketika melihat Shani keluar dari kamar

"Aku mau balik ke theater dulu, kak. Tapi nanti aku kesini lagi kok"

Ve mengangguk mengerti "yaudah.. Kamu hati-hati ya. Makasih udah buat gracia tidur"

Shani tersenyum mengangguk.

"Sama-sama, kak. Kalo gitu aku pergi dulu"

Shani segera keluar dari apartemen Ve dengan langkah yang terburu-buru. Sampai-sampai Shani tidak sengaja menubruk seseorang dan terjatuh.

"Shani!"

Deg!

"V-vi.... Vino!"

Onty, I love you! Where stories live. Discover now