Part 22

6.4K 705 23
                                    

Langsung aja yaaaaaaaaa


























Shani baru saja terbangun dari tidurnya dan mendapati gracia yang sedang bermain handphone.

Shani tersenyum.

"Kamu lagi liat apa?" Tanyanya dengan suara khas orang bangun tidur

"Eh, onty udah bangun. Ini aku lagi liat dede bayi" Kata gracia yang memperlihatkan layar handphone dengan memutarkan video bayi ke Shani

Shani melihatnya dan ternyata gracia sedang membuka yutup kids yang sengaja Shani download khusus untuk gracia menonton.

"Dede bayi nya lucu deh onty. Aku mau punya kaya gini satu. Yuk onty kita cari dede bayi!" Kata gracia tiba-tiba, membuat mata Shani yang tadinya menyipit jadi terbuka lebar

"Heh, kamu pikir dede bayi itu mainan apa yang dicari langsung dapet. Gak gak, kamu jangan aneh-aneh ya ge" Tolak Shani dan gracia masih saja merengek untuk dicarikan adik bayi

"Hiks, ayok onty cari dede bayi. Aku mau satu yang lucu kaya gini"

Shani beranjak dari kasur sambil menguncir rambut panjangnya yang indah.

"Mau punya dede bayi itu butuh proses, gracia. Dia bukan mainan yang ada di toko dan bisa kamu dapatkan dengan cepat"

Gracia yang masih duduk di atas tempat tidur menatap Shani serius.

"Emang prosesnya gimana, onty?" Tanya gracia ke Shani yang menatap gadis itu dari pantulan kaca rias

"Menikah dulu baru bisa punya dede bayi" Jawab Shani

"Menikah dulu?"

Shani mengangguk

"Yaudah, kalo gitu kita menikah dulu aja biar bisa punya dede bayi" Kata gracia dengan entengnya, sedangkan Shani dibuatnya pusing

"Ge, itu gak mungkin. Cewe sama cewe itu gak bisa saling membuahi. Karena yang bisa membuahi kita itu hanya laki-laki" Jelas Shani, membuat gracia diam sejenak

"Jadi, siapa diantara kita yang menikah dengan laki-laki. Aku atau onty?"

Shani dengan sangat tegas menunjuk ke gracia.

"Kamu, gracia. Kamu yang akan menikah dengan seorang laki-laki"

Gracia kembali diam sejenak mendengar Shani bicara seperti itu.

"Apa ini termasuk penolakan onty untuk tidak menikah sama aku?" Kata gracia dengan raut wajah yang sedih

Sementara Shani langsung menyesali dengan apa yang baru saja ia katakan pada gracia.

"Ge, maksud aku... "

"Udah gak usah dibahas lagi. Aku mau mandi dulu" Gracia segera beranjak dari tempat tidur dan meninggalkan Shani

Disini Shani benar-benar merutuki kebodohannya sendiri karena sudah membuat gracia sedih. Tapi di satu sisi Shani merasa mungkin ini cara membuat gracia kecewa padanya.

"Bukannya ini yang aku mau? Gracia kecewa padaku dan kita putus?"

**

Seminggu berlalu, dan itu artinya tinggal seminggu lagi hasil test DNA gracia dengan kinan keluar. Dan ve sangat yakin kalau gracia benar-benar putri kandungnya.

"Kak ve, ada yang ingin aku bicarakan sama kakak. Bisa ikut aku sebentar?"

Saat ini Shani dan gracia sedang berada di apartemen veranda.

Ve mengangguk dan mengajak Shani ke balkon. Sementara gracia sedang tertidur pulas di kamar veranda.

"Ada apa, shan? Sepertinya penting" Kata veranda, dan shani mengangguk membenarkan

"Aku yakin kalo gracia adalah putri kandung kak ve. Dan kak ve pasti juga sangat yakin dengan hal itu. Jadi, aku titip gracia ke kakak ya. Jaga dia baik-baik karena aku sangat sayang pada gracia" Ucap Shani, membuat ve agak kaget sekaligus bingung mendengar nya

"Loh, emangnya kamu mau kemana shan?" Tanya ve

"Aku mau ke Jepang, kak. Aku mau cari kak yona di sana. Karena dari beberapa info yang aku dapat kalau kak yona pergi ke Jepang" Jawab Shani

"Tapi bagaimana dengan gracia? Apa dia akan setuju dengan keputusan kamu ini?"

Shani menatap lurus ke depan dengan pemandangan gedung-gedung yang tinggi.

"Aku gak perlu menunggu persetujuan dari gracia, kak. Karena kalau aku bilang ke dia, gracia pasti gak akan setuju. Jadi, aku mau diam-diam pergi setelah hasil test DNA itu keluar" Jelas Shani, dan ve mendadak diam sekaligus bingung mendengar keputusan Shani seperti itu

"Apa kamu gak takut kalau gracia kecewa sama kamu, shan?"

Mendengar ucapan veranda seperti itu membuat Shani tersenyum.

"Karena itu yang aku mau, kak" Jawab Shani

Setelah itu shani meninggalkan veranda di balkon dengan ekspresi yang bingung

Ada apa dengan anak itu? Kenapa Shani ingin membuat gracia kecewa sama dia?. Batin ve

Onty, I love you! Where stories live. Discover now