sembilan

11.3K 1K 21
                                    

Selamat membaca....

















"Wey, bocah kodok. Lo kesini lagi?"

Bocah kodok? Siapa bocah kodok?. Batin gracia yang sedang asik bermain puzzle tiba-tiba ada yang berseru seperti itu

"Kakak panggil aku?"

"Yaiyalah, siapa lagi? Yang ada di sini kan cuma elo doang bocah kodok" Tunjuk orang itu ke gracia

"Ih, aku bukan bocah kodok lah. Aku gracia tau!"

Orang itu tertawa .

"Iya, gue tau lo gracia. Tapi dua kali gue ketemu, lo pake baju kodok terus. Yaudah, biar kita makin akrab lo gue panggil bocah kodok. Gimana, bagus kan?" Orang itu merangkul gracia

Hah, bagus? Bagus dari mana nya coba!. Batin gracia kesal

"Ini emang style aku tau kak. Dan aku suka pake baju kaya gini!"

"Oh, jadi ini styel lo? Haha, pantes lo jadi lucu" Orang itu mencolek pipi gracia

"Ish, apaansi kak sok akrab banget! Ini apalagi pake rangkul-rangkul, minggir!" Gracia menyingkirkan tangan orang itu dari bahunya.

Shani yang kebetulan sudah selesai pemotretan dan melihat ada yang menganggu gracia segera menghampiri.

"Cides!"

Cides atau desy, orang yang tadi memanggil gracia bocah kodok kaget ketika Shani yang tiba-tiba muncul.

"Eh, shan. Lo udah selesai pemotretan nya?"

Bukannya menjawab pertanyaan desy, Shani malah menarik gracia sambil mendelik tajam.

"Jangan ganggu keponakan aku!" Marah Shani

"Keponakan? Lah, bukannya ini anak tetangga lo ya?"

Duh, kok aku lupa sih! Ah, tapi gpp deh. Batin Shani yang waktu itu mengenalkan gracia ke teman-temannya sebagai anak tetangga malah lupa sendiri sekarang.

"Bukan, dia sebenernya keponakan aku. Anak dari kakakku yang selama ini tinggal di jogja"

"Oh, jadi si bocah kodok ini keponakan lo?"

Shani mengangguk.

"Lah, kenapa waktu itu lo bilangnya anak tetangga? Oh, gue tau nih, lo pasti malu ya punya keponakan segede gini terus lo sendiri aja masih muda banget. Iya kan?"

Lagi-lagi Shani mengangguk.

"Wah, parah lo shan. Jahat banget pake gak ngakuin keponakan sendiri. Parah parah parah"

Ish, cides kompor banget sih! Ntar kalo gracia sedih lagi gimana coba?. Kesal Shani

"Kak, jangan pojokin onty aku kaya gitu. Onty aku emang salah udah gak jujur ke kalian. Tapi dia kan udah ngaku sekarang" Bela gracia ke shani

"Iya-iya sory. Untung ponakan lo lucu shan, kalo enggak... "

"Kalo enggak apa???" Lagi-lagi gracia melindungi Shani dari desy

"Hehe, enggak kok. Yaudah gue kesana dulu deh. Bye bocah kodok!" Desy mencubit gemas hidung mancung gracia. Setelah itu ia kabur sebelum Shani mengamuk

"Ge, hidung kamu sakit?"

Shani terlihat khawatir ketika melihat gracia mengusap-usap hidungnya yang bekas dicubit desy.

"Sakit, tapi udah gpp kok onty" Kata gracia

"Yaudah yuk kita makan siang dulu. Setelah itu kamu tunggu aku di sini lagi sampai show selesai, Oke!"

"Oke, onty"

Shani pun membawa gracia keluar dari theater menuju ke f5 untuk makan siang.

***


Setelah show theater nya selesai. Shani membawa gracia makan lebih dulu sebelum pulang ke rumah. Dan saat mereka ke salah satu restoran yang ada di mall tersebut. Shani tak sengaja bertemu dengan ibu melody, staff jkt48 yang sedang bersama seorang laki-laki.

"Eh, Shani. Sini ikut gabung" Ibu melody yang ternyata sadar dengan kehadiran Shani di restoran itu mengajak nya bergabung

"Hm, ga--"

"Udah gabung aja onty, gpp" Bisik gracia

"Ish, kalo kita gabung. Ntar kamunya kenalan sama dia"

Gracia menyengir.

"Hehe, cemburuan banget sih. Udah gabung aja yuk. Aku janji deh gak ajak kenalan sebelum dia yang ngajak kenalan duluan ke aku" Kata gracia

"Shan, ayo sini" Panggil ibu melody lagi yang akhirnya diiyakan oleh Shani

"I-iya bu"

Mereka pun duduk dengan posisi saling hadap-hadapan.

"Shan, ini siapa?" Tanya bu melody sambil melihat ke arah gracia

"Oh, ini keponakan saya bu namanya gracia"

Shani memberi kode pada gracia untuk mengenal kan diri.

Katanya gamau aku kenalan. Tapi dia sendiri yang nyuruh aku kenalan juga. Batin gracia, lalu mengenalkan diri ke ibu melody. Dan ibu melody mengenalkan laki-laki di sebelahnya pada gracia dan Shani

"Ini kinan, adik saya"

Laki-laki bernama kinan itu menyalami satu persatu kedua gadis cantik itu.

"Wah, om kinan suka gambar ya?" Kata gracia ketika melihat kinan sibuk dengan buku yang ada di atas meja

"Iya, saya suka sekali menggambar. Kamu suka gambar gak?"

Gracia yang ditanya seperti itu tentu saja langsung mengangguk.

"Suka, suka banget malah. Gambar itu hobi aku, om"

"Sama, menggambar juga hobi saya. Ini ada beberapa hasil karya saya. Ada gambar yang lama, dan ada juga yang baru" Kata laki-laki bernama kinan yang memperlihatkan buku gambar tebalnya pada gracia. Dan gracia mulai melihat satu persatu hasil gambar milik kinan

"Wah, bagus-bagus banget banget gambarnya" Puji gracia

"Haha, makasih. Nanti gantian ya om liat hasil gambar kamu"

Gracia tersenyum.

"Boleh, nanti aku bawa kalo ikut onty ke theater lagi" Kata gracia

"Oke, om tunggu!"

Gracia kembali melihat-lihat hasil gambar kinan yang lain. Sampai akhir nya gracia membuka halaman paling belakang dari buku gambar tebal itu.

"Om, ini siapa?" Tanya gracia ketika melihat gambar kinan yang ada di halaman paling belakang

"Oh, itu mantan istri om dan anak kami" Jawab kinan

"Oh, gitu. Tapi kayanya aku pernah liat gambar yang sama kaya gini deh. Tapi di mana ya??"

Gracia coba mengingatnya.

Kinan dan melody saling pandang. Keduanya terlihat menunggu gracia bicara. Begitu juga dengan Shani yang sejak tadi hanya diam.

"Oh, iya aku inget!! Aku pernah liat gambar kaya gini di apartemen nya bubi ve!"

Kinan dan melody kembali saling pandang ketika mendengar gracia menyebut nama ve.

"Siapa? Ve?"

"Iya, bubi ve atau veranda"





Deg!

Onty, I love you! Where stories live. Discover now